Industry Updates

3 Tips Menjalani Hidup Minim Sampah Plastik

Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif menggunakan produk berbahan plastik. Per tahun 2019, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mencatat bahwa produksi plastik RI telah menembus angka 7,23 juta ton. Berbagai macam produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah terlepas dari plastik.

Seiring dengan perjalanan waktu, hal tersebut membawa berbagai permasalahan lingkungan karena timbunan sampah plastik yang dihasilkan semakin bertambah. Sehingga munculah kesadaran gaya hidup untuk menghindari penggunaan plastik secara berlebihan.

minim sampah plastik
Hidup minim sampah (Sumber: Ping Point)

Di Indonesia, gaya hidup bebas plastik banyak disuarakan oleh aktivis lingkungan dan influencer di media sosial. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi sampah plastik dan mencapai nol sampah pada tahun 2025. Dengan tetap menyadari bahwa masih jauh langkah untuk mencapai nol limbah, setidaknya ada banyak perubahan kecil yang dapat dirasakan dari gaya hidup minim sampah plastik.

Untuk menjalani hidup minim sampah plastik, 3 tips berikut ini dapat Anda terapkan.

#1 Terapkan Prinsip  5R (Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot)

Dalam artikel berjudul “Zero Waste Tips for Beginner” yang ditulis oleh Zerowaste.id, suatu organisasi yang berfokus dalam kampanye gaya hidup bebas sampah, untuk menjalani hidup minim plastik dapat dimulai dari penerapan prinsip 5R yang meliputi Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot.

Prinsip pertama adalah menolak (refuse) penawaran produk berbahan plastik. Seperti contohnya, menolak menggunakan sedotan plastik saat membeli minuman atau menolak kantong plastik saat berbelanja.

Upaya menolak produk plastik tersebut berhubungan dengan prinsip reduce atau mengurangi. Faktanya, saat ini fiber plastik telah ditemukan di hampir semua produk yang digunakan. Seperti alat medis, alat elektronik, atau kemasan pembungkus paket online. Gerakan reduce untuk mengurangi penggunaan plastik dapat menjadi pijakan awal untuk hidup minim sampah plastik.

Selaras dengan hal tersebut,  prinsip reuse selanjutnya dapat Anda lakukan dengan menggunakan ulang berbagai produk berbahan plastik untuk berbagai kebutuhan lain. Seperti contohnya, menggunakan botol bekas parfum untuk diisi ulang oleh cairan semprot penyiram tanaman. Sementara untuk recycle dan rot, dapat Anda lakukan dengan mengirimkan sampah plastik ke pihak pengelola sampah. Sehingga, anda dapat meminimalisir sampah plastik mencemari lingkungan.

#2 DIY Waste untuk Dukung Kelestarian Lingkungan

Untuk membantu mengurangi sampah plastik, membuat DIY Waste atau kerajinan dari sampah bisa dicoba. Cerita inspiratif dalam pengelolaan sampah menjadi suatu kerajinan salah satunya bisa dilihat dari seorang pengrajin sampah plastik, yaitu Ida Rosyta. Beliau mengumpulkan sampah plastik sachet kemasan makanan dan minuman instan kemudian dibuatnya menjadi tas belanja.

Tas cantik dari bekas bungkus minuman

Ibu rumah tangga asal Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari ini sudah sejak tahun 2017 membuat tas limbah plastik karena menyadari bahwa plastik berdampak buruk bagi lingkungan. Bukan hanya untuk penggunaan pribadi saja, pada akhirnya produk tas yang ia produksi berkembang menjadi suatu peluang bisnis.

#3 Daur Ulang untuk Optimalkan Nilai Guna Produk Sampah Plastik

Upaya menekan timbulan sampah plastik dapat pula didorong dengan aktivitas mendaur ulang sampah plastik. Setiap sampah plastik yang dihasilkan dari kebutuhan sehari-hari dapat Anda salurkan ke berbagai pengelola daur seperti contohnya pada program pegelolaan sampah Send Your Waste – Waste4Change.

Kebiasaan mendaur ulang sampah jika dilakukan secara berkelanjutan dapat memberikan dampak yang signifikan. Sebab, merujuk data dari Sustainable Waste Indonesia (SWI) tahun 2017, hanya 7 % sampah plastik yang didaur ulang, sementara 69 % di antaranya menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). Kabar buruknya, 24 % sisanya dibuang sembarangan, mencemari lingkungan, dan dapat dikategorikan sebagai illegal dumping.

Sedikit diketahui secara umum, sebetulnya sampah plastik dapat didaur ulang karena masih terdapat nilai guna didalamnya. Beberapa contoh pemanfaatan hasil daur ulang limbah plastik adalah seperti untuk campuran aspal atau dapat pula diolah diolah kembali menjadi bahan baku plastik.

Di samping itu, penting pula untuk Anda mengecek setiap produk plastik yang akan digunakan saat Anda membeli suatu barang. Sebab, nyatanya tidak semua jenis plastik dapat melalui proses kimia daur ulang dengan sempurna. Bahan plastik yang dapat didaur ulang adalah seperti PET atau PETE (Polyethylene terephthalate) dan HDPE (High density polyethylene). Bahan plastik tersebut terdapat pada botol air mineral, soda, minyak, botol susu, botol shampoo, produk pembersih atau deterjen, toples selai kacang dan lain sebagainya.

Sementara, bahan plastik yang sulit untuk didaur ulang di antaranya adalah PVC (Polyvinyl chloride), LDPE (Low density polyethylene), PP (Polypropylene), dan PS (Polystyrene). Produk dengan berbahan plastik tersebut didapat pada pipa, alat rumah tangga, mainan anak, kantong belanja, pembungkus roti dan sayuran, sedotan, tutup botol, karpet, Styrofoam kopi dan makanan take away, dan sebagainya.

Merujuk pada Zero Waste International Alliance, aktivitas daur ulang merupakan bagian dari hierarki zero waste yang memiliki peran besar dalam mendukung kehidupan minim sampah plastik. Sistem daur ulang dilakukan untuk mengambil produk limbah dan mengubahnya menjadi sesuatu yang berguna. Dalam hal ini, tidak perlu membeli atau mencari fiber plastik baru untuk membuat produk plastik lainnya untuk fungsi yang sama.

Pada akhirnya, menjalani hidup minim plastik mungkin akan terkesan sulit dan rumit. Namun, sedikit langkah awal dapat mendorong pada perubahan besar saat dilakukan secara masif dalam masyarakat. Sehingga pada akhirnya, tercipta kesadaran untuk bijak dalam penggunaan plastik demi keberlangsungan lingkungan hidup di bumi  yang lebih baik.

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami