Industry Updates

Perubahan Iklim Mengancam Profesi dan Pekerja, Bagaimana Caranya?

Perubahan iklim tidak hanya dapat mengganggu keseimbangan alam, namun juga aktivitas manusia sehari-hari. Parahnya, perubahan iklim juga dapat mengancam beberapa jenis pekerjaan. Beberapa profesi disebut dapat terdampak oleh perubahan iklim.

perubahan iklim
Krisis iklim ancam beberapa profesi dan pekerjaan

Dampak dari Perubahan Iklim 

Menurut United Nations Indonesia, perubahan iklim adalah perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang.

Perubahan ini sebetulnya bersifat alami, namun sejak tahun 1800 an, aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil telah mendorong terjadinya perubahan iklim. Sebabnya adalah gas yang memerangkap panas sehingga memicu terjadinya pemanasan global

Suhu yang lebih panas adalah dampak yang sudah dirasakan dari adanya perubahan iklim. Sejak tahun 1800, setiap dekadenya terjadi peningkatan panas dan pada dekade 2011-2020 merupakan dekade terpanas yang pernah tercatat. Ciputat, Tangerang Selatan pernah tercatat menjadi kawasan terpanas di Indonesia dengan catatan suhu nya yang mencapai 37,2 derajat celcius dan diikuti oleh Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dengan suhu 36.6 derajat celcius. Akibat dari peningkatan suhu ini akan meningkatkan jumlah kasus penyakit terkait panas dan mempersulit pekerjaan di luar ruangan. 

profesi terdampak iklim

Selain peningkatan suhu, perubahan iklim juga berdampak pada peningkatan risiko kesehatan. Perubahan iklim ini dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya melalui polusi udara, penyakit dan peristiwa ekstrim. Kementerian Kesehatan Indonesia juga turut mengimbau para warga akibat cuaca panas yang kini terjadi seperti dehidrasi, sakit kepala sebelah, panas dalam, hingga demam tinggi. Kementerian Kesehatan mengajak para warga untuk melakukan langkah preventif seperti rutin minum air putih, menggunakan sunscreen dengan minimal SPF 30, serta membatasi kegiatan di luar ruangan pada waktu terik. 

Dari penjelasan diatas terbukti bahwa perubahan iklim akan mengancam profesi yang bekerja di luar ruangan seperti petani, nelayan serta peternak. 

Ancaman Perubahan Iklim bagi Nelayan 

Nelayan, profesi terdampak iklim, dan para warga yang tinggal di pesisir pantai kini terdampak akibat dari perubahan iklim. Dengan adanya perubahan cuaca yang tak menentu membuat hasil tangkapan berkurang dan meningkatkan resiko yang lebih besar saat melaut.

Krisis iklim berpotensi sebabkan kerusakan terhadap terumbu karang yang menjadi tempat tinggal biota laut. Sebab suhu laut yang meningkat dapat memicu pemutihan karang sehingga membuat ikan bermigrasi ke tempat yang lebih dingin. Memaksa para nelayan untuk melaut lebih jauh.

Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mengatakan bahwa pemerintah harus mengambil langkah tegas menanggapi perubahan iklim yang terjadi. Salah satunya untuk melindungi para nelayan kecil yang menggantungkan hidupnya di laut.

Menurutnya, para nelayan harus dibekali dengan data dan informasi mengenai jenis-jenis kerentanan yang dapat dihadapi nelayan kecil. Selain itu, diperlukan pula perbaikan terhadap ekosistem pesisir pantai secara berkelanjutan dan mengatur pemanenan berbasis kearifan lokal, serta memperkuat kolaborasi antar pihak demi kelestarian laut yang menjadi sumber kehidupan. 

Dampak Perubahan Iklim bagi Petani

Tak hanya nelayan, para petani turut juga menjadi profesi terdampak iklim. Akibat dari suhu yang meningkat menimbulkan kekeringan dan hal ini sangat mengancam pertanian.

profesi terdampak iklim
profesi terdampak iklim

Kekeringan seringkali terjadi di kawasan pertanian yang masih menggunakan sistem tradisional yang sangat bergantung pada iklim dan curah hujan. Hal ini akan berisiko tinggi terhadap hasil panen dan dapat memicu gagal panen.

Salah satu contoh kasus kekeringan yang terjadi adalah kekeringan yang melanda Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember pada tahun 2019-2020. Kondisi yang terjadi ini menyebabkan petani harus mengeluarkan uang lebih untuk menyewa pompa air dan membeli bahan bakarnya untuk mengairi lahan pertanian yang mengalami kekeringan.

Di Indonesia, terdapat lebih dari 50% petani kecil yang merupakan petani yang menyewa lahan sehingga menjadi profesi paling rentan dari perubahan iklim yang terjadi. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mendorong berbagi hal, salah satunya gerakan panen air yang merupakan pemanfaatan air hujan yang dibiarkan mengalir ke saluran drainase menuju sungai.

Gerakan ini diharapkan membuat air hujan memiliki manfaat besar pada keberlangsungan hidup manusia juga pada sektor pertanian. 

Peternak Terancam Akibat Perubahan Iklim 

Selain nelayan dan petani, peternak juga menjadi profesi terdampak iklim. Program Penelitian Perubahan Global Amerika Serikat mengatakan bahwa perubahan iklim dapat meningkatkan jumlah parasit dan penyakit yang mempengaruhi kesehatan hewan ternak.

Selain itu, dengan adanya suhu yang meningkat mengakibatkan kekeringan sehingga peternak pun kesulitan dalam mendapatkan pakan ternak. Contoh kasus yang telah terjadi adalah Kota Blitar yang merupakan sentra produksi telur ayam mengalami penurunan produksi telur akibat dari 30% peternak telur terpaksa gulung tikar akibat dari masalah pakan ternak. 

Koordinator Bidang Unggas dan Aneka Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa pentingnya mitigasi untuk menanggulangi perubahan iklim yang berdampak pada peternakan. Salah satunya adalah manajemen kandang yang lebih baik yang mana masih banyak ditemukan kandang dengan sistem terbuka. Dengan struktur kandang beratap akan melindungi hewan ternak dari hujan atau panas sehingga dapat menghindari penyakit dari hewan ternak tersebut. 

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami