Industry Updates

Ancaman Sampah bagi Biota Lautan

Sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2020 mengungkapkan, dari total luas wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2, 3,25 juta km2 adalah lautan dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif. Hanya sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan.

Sampah plastik di lautan (Sumber: Rich Horner)

Oleh karena itu, laut selalu menjadi perhatian penting dari segi lingkungan. Baik itu dari kebersihannya, sampai pada kelestarian biota di dalamnya. Dalam hal ini, tantangan terbesar yang tengah dihadapi adalah tentang sampah yang banyak di temukan di laut. Keberadaan sampah di laut dapat menjadi ancaman dan ancam yang nyata bagi kelestarian biota laut. 

Sampah Masuk ke Lautan

Menurut Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, sampah laut adalah sampah yang berasal dari daratan, badan air, dan pesisir yang mengalir ke laut atau sampah yang berasal dari kegiatan di laut. Adapun komponen terbesar dari sampah laut atau marine debris adalah sampah plastik. 

Sampah plastik tersebut bukan hanya ditemukan pada laut dengan kawasan padat penduduk saja. Melainkan juga pada lokasi-lokasi terpencil yang hampir tak terjamah oleh manusia. Seperti di area pesisir, kawasan air dangkal, sampai pada bagian palung-palung laut dalam. 

Di samping sampah plastik sebagai komponen terbesar sampah laut, menurut KKP beberapa jenis sampah laut lainnya adalah meliputi sampah logam (kaleng minuman, kaleng aerosol, pembungkus kertas timah dan pembakar (barbeque) sekali pakai), sampah karet (balon, sarung tangan, ban), sampah kayu olahan (termasuk papan kayu, palet, krat/peti), sampah gelas (seperti bola lampu, botol), sampah kertas dan kardus, serta sampah pakaian dan tekstil.

Sekumpulan sampah tersebut masuk ke lautan melalui berbagai sumber. Merujuk pada Greeneration Foundation, sampah dapat sampai ke lautan mulai dari aktivitas pembuangan sampah sembarangan oleh para pengunjung pantai, pembuangan sampah sembarangan oleh penumpang kapal, sampah yang terbawa arus saluran air, ataupun sampah yang terbawa tiupan angin. 

Kondisi Lautan Akibat Sampah

Keberadaan sampah di wilayah perairan dan lautan memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan manusia. Dari segi lingkungan, sampah di laut mencemari kebersihan dan keasrian alam. Sampah tersebut juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup biota laut. Banyak biota laut yang memakan plastik (entangled) dan tubuhnya terjerat sampah plastik (ingestion). Sampah laut seperti dari material plastik merupakan benda yang sulit terurai, sehingga keberadaannya dapat mengganggu keseimbangan ekosistem laut. 

Sampah ancam laut
Sampah plastik di lautan (Sumber: Rich Horner)

Sementara untuk manusia, kondisi lautan yang tercemar oleh sampah dapat mempengaruhi sektor ekonomi dan pariwisata. Kondisi kesehatan manusia juga dapat terganggu, baik untuk penduduk yang tinggal di wilayah pesisir pantai maupun penduduk yang bukan dari wilayah pantai. Sebab, sampah laut seperti misalnya sampah plastik bisa mencemari ikan yang akan dimasak dan dimakan oleh manusia. 

Apabila sampah plastik di lautan tidak dikelola dan dikendalikan, maka akan terjadi proses pelapukan menjadi mikro dan nano plastik yang berpotensi untuk merusak ekosistem pesisir dan/atau dimakan oleh plankton atau ikan. Konsekuensinya, produktivitas perikanan dapat menurun dan mikroplastik bisa masuk ke jejaring makanan (food-chain) yang akhirnya dapat menimbulkan masalah pada kesehatan manusia. 

Sampah Ancam Eksistensi Biota Laut

Menurut Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Indonesia setiap tahunnya membuang sebanyak 1,29 juta ton sampah plastik ke sungai. Sampah ini pada akhirnya bermuara di lautan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sampah di laut memberikan banyak sekali dampak buruk baik bagi lingkungan, biota laut, ikan, maupun manusia.

Melihat beberapa tahun belakang, seperti pada tahun 2018, akibat sampah plastik di lautan ditemukan sejumlah penyu, paus, dan organisme lainnya yang tubuhnya terjebak oleh sampah plastik. Organ tubuh mereka pun tercemar mikroplastik.

Salah satu penelitian yang memperlihatkan bagaimana sampah ancam ekosistem biota lautan adalah penelitian dari Universitas Hassanudin pada tahun 2015 di Tempat Pemasaran Ikan (TPI) Poutere, Makassar, menemukan dari sejumlah 76 ikan dari 11 spesies yang diteliti terbukti 28% ikan diantaranya memakan micro-plastik yang berukuran 0.1 – 1.6 mm.

Selain bagi hewan laut, keberadaan sampah di lautan khususnya sampah plastik juga dapat merukan terumbu karang. Berdasarkan pada studi dari Joleah B Lamb pada tahun 2018, menjelaskan bahwa 89% terumbu karang yang bersentuhan dengan sampah plastik memiliki kecenderungan untuk terjangkit penyakit. Hal tersebut dikarenakan sampah plastik di lautan dapat memicu terjadinya kolonisasi mikroba patogen.

Menyadari bahwa sampah dapat ancam ekosistem laut, maka diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk melakukan pengelolaan sampah secara lebih bijak. Pengelolaan sampah dapat dimualai dengan memupuk kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Kemudian, masyarakat dapat turut serta aktif mendaur ulang sampah agar tidak berakhir di lautan.

Dalam hal ini, Waste4Change hadir dengan misi untuk memberikan kontribusi nyata dalam upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan melalui Waste Credit. Melalui program ini, klien dapat mengumpulkan dan mendaur ulang sampah secara bertanggung jawab. Pengambilan sampah dilakukan dari agen daur ulang, warung, bank sampah, TPS3R, serta pengambilan sampah langsung dari lokasi klien. Mari ketahui lebih lanjut bagaimana Waste Credit by Waste4Change dapat membantu mencegah berakhirnya sampah ke lautan!
Referensi:

https://kkp.go.id/djprl/artikel/21045-konservasi-perairan-sebagai-upaya-menjaga-potensi-kelautan-dan-perikanan-indonesia#:~:text=Terbentang%20dari%20Sabang%20hingga%20Merauke,juta%20km2%20yang%20berupa%20daratan.

https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/1994-sampah-laut-marine-debris

https://greeneration.org/publication/green-info/dari-mana-sampah-lautan-berasal/

https://sampahlaut.id/2021/08/02/dampak-sampah-plastik-terhadap-ekosistem-laut-manusia-jangan-rusak-kami/ https://waste4change.com/service/waste-credit?lang=en

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami