5 Kebiasaan Ramah Lingkungan yang Baik untuk Diterapkan
Masalah lingkungan kini tengah menjadi sorotan. Beriringan dengan itu, kesadaran masyarakat tentang dampak dari masalah lingkungan ini juga semakin meningkat. Masyarakat mulai tertarik dan menerapkan kebiasaan ramah lingkungan di kehidupan sehari-hari mereka.
Kondisi lingkungan saat ini memang memprihatinkan. Salah satu contohnya adalah kondisi polusi udara di Jakarta yang memburuk dalam beberapa waktu terakhir. Melansir dari laman IQ Air pada Sabtu (12/8/2023), konsentrasi PM2.5 di Jakarta 6,6 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara WHO. Bahkan, CNBC Indonesia sempat memberitakan jika polusi udara di Jakarta terburuk nomor satu di dunia.
Dalam laporan CNBC Indonesia, Air Quality Index (AQI) mencatat kualitas udara di Jakarta mencapai angka 156 pada Kamis (10/8/2023) dan terparah 158 sehari sebelumnya, Rabu (9/8/2023). Kondisi ini dikategorikan dalam status kualitas udara yang tidak sehat.
Tidak hanya soal polusi udara, krisis air juga menjadi sorotan. Di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT dan NTB, sudah mengalami krisis air sejak awal Agustus 2023 lalu. Kompas melaporkan jika kekeringan di sejumlah wilayah di Indonesia meningkat di Bulan Agustus ini karena dampak El Nino.
Awal Agustus lalu, di NTT, sudah ada enam kabupaten yang dinyatakan mengalami kekeringan ekstrem dan 16 kabupaten lainnya dalam kondisi siaga. Kondisi serupa juga dialami oleh 114 desa di Jawa Tengah, bahkan di Cirebon dan Bekasi.
Kondisi tersebut seharusnya sudah menjadi alarm bagi kita semua untuk ikut andil dalam upaya mengatasi masalah lingkungan. Menerapkan kebiasaan ramah lingkungan bisa menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Meski hasilnya tidak langsung terlihat, upaya ini akan sangat berguna dalam jangka panjang. Berikut beberapa kebiasaan ramah lingkungan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Menggunakan Moda Transportasi Ramah Lingkungan
Salah satu penyebab semakin memburuknya polusi udara adalah asap hasil pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor. Menerapkan kebiasaan ramah lingkungan seperti memilih moda transportasi yang ramah lingkungan, bisa menjadi pilihan untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor.
Berjalan kaki, bersepeda, menggunakan sepatu roda, skateboard, skuter, adalah beberapa transportasi jarak dekat yang ramah lingkungan. Jika mobilitas cukup padat dan harus menempuh jarak yang jauh, Anda bisa menggunakan transportasi umum. Selain mengurangi jejak karbon, dengan menerapkan kebiasaan, tubuh akan jadi lebih sehat.
2. Menghemat Listrik
Kebiasaan ramah lingkungan yang baik untuk diterapkan selanjutnya ialah menghemat listrik. Perilaku hemat listrik bisa berupa mematikan lampu saat terang dan tidak digunakan, mencabut kabel alat elektronik yang tidak dipakai, dan menggunakan peralatan elektronik yang hemat energi.
Tidak hanya berkontribusi dalam upaya mengatasi permasalahan lingkungan, tapi Anda juga bisa menghemat pengeluaran untuk listrik. Seperti yang diketahui, kini makin banyak inovasi dengan sumber daya listrik. Jangan sampai kalap, dan tetap bijak dalam menggunakan listrik.
3. Memilah Sampah
Selain polusi udara dan krisis air, permasalahan sampah juga menjadi sorotan. Di tahun 2022 lalu, Indonesia 19,45 juta ton sampah, berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dari jumlah itu, yang terdaur ulang baru 49,45 persennya.
Kebiasaan memilah sampah sangat penting dalam proses pengelolaan sampah. Kebiasaan ramah lingkungan ini baik diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya memudahkan pengelolaan dan daur ulang, memilah sampah juga akan menambah nilai ekonomi dari sampah.
Waste4Change memiliki layanan baru Personal Waste Management (PWM) yang siap membantu mengelola sampah anorganik sehari-hari Anda. Tidak perlu repot mengantar atau mengirimkan sampah, Anda cukup memilah sampah dan PWM akan menjemput sampah.
Layanan ini menerima sampah anorganik berupa kertas, botol minum plastik, botol kaca, sachet plastik, hingga styrofoam dan sisa bungkus paket. Anda bisa mengetahui lebih banyak tentang layanan PWM di link berikut ini.
4. Menghabiskan Makanan dan Food Preparation
Kebiasaan ramah lingkungan satu ini mungkin dianggap sepele tapi sangat berdampak, yaitu menghabiskan makanan. Seperti yang diketahui, manusia tidak bisa lepas dari makanan. Berdasarkan data dari KLHK, sampah sisa makanan masih menjadi sumber sampah yang paling banyak.
Kebiasaan menghabiskan makanan akan sangat membantu mengurangi permasalahan sampah sisa makanan ini. Selain itu, food preparation juga penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak ada sisa makanan yang terbuang sia-sia dan justru menjadi bencana.
5. Membawa Botol Minum dan Tas Belanja Sendiri
Membawa botol minum dan tas belanja pakai ulang sendiri mungkin terdengar merepotkan, padahal tidak. Dengan membawa botol minum dan tas belanja sendiri, Anda tidak perlu membeli minuman kemasan plastik dan kantong kresek. Tidak hanya mengurangi sampah, Anda juga bisa berhemat!
Kebiasaan-kebiasaan ramah lingkungan di atas baru sebagian kecil. Masih banyak perilaku ramah lingkungan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari langkah kecil untuk perubahan yang lebih besar.
