Industry Updates

Tips Menerapkan Winter Composting Agar Sukses

Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti hewan, tanaman, maupun manusia. Karakteristik sampah organik membuatnya dapat terurai sendiri di alam dengan proses alamiah. 

Namun, proses penguraian yang membutuhkan waktu dan produksi sampah yang masif membuat sampah organik menumpuk. Berdasarkan data dari World Bank, setiap tahunnya terdapat 2,01 milyar ton timbulan sampah dan 50%-nya adalah sampah organik. 

Mengompos di musim dingin (Sumber: City of Edmonton)

Banyaknya jumlah sampah organik akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan sekitar, seperti bau yang tidak sedap, pemandangan yang kumuh, dan ancaman bagi kesehatan. Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak tersebut adalah dengan mengompos. Bagi kamu yang tinggal di negara 4 musim, bisa juga melakukan Winter Composting.

Apa itu Winter Composting?

Manusia akan terus menghasilkan sampah organik dari sisa dapur, tidak terkecuali ketika musim dingin. Winter Composting adalah metode pengelolaan sampah organik yang sering digunakan oleh negara yang memiliki iklim subtropis. Sesuai dengan namanya, Winter Composting, dilakukan ketika musim dingin tiba dan dapat dijadikan solusi menangani sampah organik. 

tips winter composting
Winter Composting (Sumber: Redworm Composting)

Ketika musim dingin tiba, proses pengomposan akan memakan waktu yang lebih lama. Hal ini karena suhu udara yang rendah, tetapi tidak membuat pengomposan berhenti sepenuhnya.  Bakteri, jamur, cacing tanah, dan mikroba lainnya akan tetap bertahan untuk menjalankan proses pengomposan. Pengurai tersebut akan kembali memecah bahan organik secara optimal setelah suhu menjadi lebih hangat. 

Organisme pengurai membutuhkan energi untuk melakukan tugasnya. Maka dari itu, diperlukan beberapa upaya ekstra agar proses pengomposan dapat berjalan dengan sukses ketika musim dingin. 

Tips Sukses Terapkan Winter Composting 

Melakukan Winter Composting memungkinkan Anda untuk mendapatkan pupuk yang dapat digunakan ketika musim semi datang. Terdapat beberapa tips winter composting yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal, yaitu sebagai berikut. .

1. Gunakan Composting Bag

Tips winter composting yang perlu dicoba adalah menggunakan composting bag atau wadah lain yang tanahnya tidak akan bercampur dengan salju. Sifatnya yang awet dan tidak akan terurai, membuat composting bag menjadi pilihan yang tepat. Composting bag dapat membantu menjaga suhu agar tetap stabil. 

2. Perhatikan material organik untuk bahan kompos

Tips winter composting berikutnya yang perlu diperhatikan adalah bahan kompos. Ketika musim dingin, rata-rata tanaman akan kehilangan volume sebesar 50-70% saat melalui pengomposan sehingga banyak bahan tanaman dapat diproses secara efektif.

organik

Proses pengomposan dapat berjalan efektif pada sebagian besar limbah pekarangan. Material tersebut seperti daun, bagian sayuran dan bunga, jerami, sisa gergaji kayu, potongan rumput dan gulma. 

Namun, beberapa bahan juga dapat memperlambat pengomposan sehingga perlu dihindari. Beberapa material yang perlu dihindari adalah tanaman yang diobati dengan bahan kimia, ranting dan cabang kayu yang memiliki diameter besar, tulang, produk susu, dan abu hasil pembakaran. 

3. Cacah Sampah Terlebih Dahulu 

Cuaca yang dingin dapat memperlambat proses pengomposan. Upaya yang dapat Anda lakukan untuk mempercepat proses penguraian adalah dengan mencacah/memotongnya menjadi bagian yang lebih kecil agar proses pengomposan jadi lebih mudah.

4. Gunakan Rasio yang Tepat 

Semua bahan organik terdiri dari sejumlah besar karbon (C) yang dikombinasikan dengan sejumlah kecil nitrogen (N). Keseimbangan dua elemen ini dalam suatu organisme disebut rasio karbon-ke-nitrogen (rasio C:N)

Diperlukan rasio sekitar 30:1 untuk memasok mikroorganisme dengan jumlah karbon (C) dan nitrogen (N) yang mereka butuhkan agar tips winter composting berjalan sukses. Rasio ini dapat menghasilkan kompos yang tidak berbau dalam waktu yang relatif singkat.

Bahan hijau akan memberikan unsur nitrogen, sementara bahan coklat akan memberikan unsur karbon bagi kompos Anda. Bahan hijau bisa didapatkan dari sisa-sisa produksi dari dapur Anda. Sedangkan materi cokelat seperti daun kering, jerami, dan puing-puing tanaman yang dihasilkan ketika musim gugur.

Jika rasio C:N terlalu tinggi (jumlah karbon berlebihan), dekomposisi akan berjalan lambat. Jika rasio C:N terlalu rendah (jumlah nitrogen berlebihan), Anda akan berakhir dengan kompos yang berbau tidak sedap. 

5. Perhatikan Lapisan Kompos  

Untuk menjaga organisme agar tetap aktif mengompos ketika musim dingin, Anda perlu membentuk lapisan untuk menjaga kehangatan dalam tumpukan kompos. Anda bisa menambahkan lapisan daun, jerami, karton, atau serbuk gergaji di sekeliling tempat sampah kompos. 

Anda harus meletakkan sampah kompos di tengah dan dikelilingi oleh lapisan dari bahan yang sudah disebutkan. Penambahan bahan tersebut dapat mengisolasi suhu agar proses pengomposan tidak berhenti.

6. Cek Kelembapan dan Temperatur secara Berkala 

Mengontrol kelembaban penting untuk menjaga kompos untuk tetap aktif selama musim dingin. Jika kompos dikelola dengan cara ditumpuk, pastikan tumpukan kompos tidak basah terkena air karena dapat menghambat penguraian. 

Selain itu, suhu juga memegang peranan penting dalam proses winter composting. Ketika musim dingin, penguraian akan berjalan lebih lambat dan akan kembali normal ketika musim semi datang. 

Tips winter composting adalah menjaga suhu antara 90°F dan 140°F untuk mendapatkan penguraian yang cepat. Ketika suhunya terlalu rendah, Anda dapat menambahkan bahan kaya nitrogen dan mengaduk tumpukan kompos.

Waste4Change menyediakan composting bag untuk membantu Anda membuat kompos di rumah. Anda dapat dengan mudah mengelola sampah organik yang ada di rumah dan berkontribusi untuk mengurangi timbulan sampah yang ada di TPA. 

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami