Industry Updates

Sampah Plastik di Korea Selatan: Cara Mengatasi Masalahnya

Sampah plastik di Korea Selatan
Korea Selatan mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menanggulangi masalah sampah plastik. (Sumber: Los Angeles Times)

Sampah plastik tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, tapi hampir di seluruh negara di dunia. Di antaranya adalah negara yang kini terkenal dengan produk-produk budaya populernya, Korea Selatan. Sampah plastik di Korea Selatan juga menjadi persoalan genting. 

Berdasarkan laporan penelitian dari Statista yang berjudul Plastic Waste in South Korea – Statistics and Facts, kurang lebih 1,77 juta metrik ton plastik resin diproduksi di Korea Selatan di tahun 2018. Angka ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Di tahun 2016, Statistics Korea melaporkan jika jumlah konsumsi plastik di Korea Selatan mencapai 98,2 kilogram per kapita. Statista juga melaporkan jika penduduk Korea Selatan mengonsumsi 23,5 miliar barang berbahan plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, botol PET dan gelas plastik.

Dari data-data tersebut, kondisi sampah plastik di Korea Selatan cukup tinggi, terlebih per kapitanya. Di tahun 2019, pemerintah Korsel menggencarkan peraturan untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai di beberapa tempat. Tapi sayangnya, sebelum peraturan itu berlaku sepenuhnya, pandemi Covid-19 menyerang.

Sampah plastik di Korea Selatan selama pandemi justru meningkat cukup tinggi. Melansir dari laman Asia Society, sampah plastik meningkat 18,9 persen dari tahun 2019 ke 2020. Mendapati kondisi sampah plastik yang makin meresahkan, pemerintah Korea Selatan berupaya untuk mengatasi persoalan ini.

Lalu, bagaimana Korea Selatan mengatasi masalah sampah plastik di negara mereka?

Pemerintah Korea Selatan tidak tinggal diam dan mengencangkan kembali program-program terkait penggunaan sampah plastik sekali pakai seperti sebelum pandemi. Beberapa langkah yang dilakukan, bisa dibilang mirip dengan aturan yang juga diberlakukan di Indonesia. Berikut beberapa cara pemerintah Korsel mengatasi permasalah sampah plastik:

1. Larangan Menggunakan Gelas Sekali Pakai

Sampah plastik di Korea Selatan
Korea Selatan telah melarang penggunaan gelas sekali pakai. (Sumber: Photo by Ugur Tandogan: Pexels.com)

Di beberapa daerah di Indonesia, aturan menggunakan kantong plastik sekali pakai saat berbelanja juga diterapkan. Mengutip dari laman Asia Society, Korea Selatan juga menerapkan peraturan yang berisi tentang larangan penggunaan gelas sekali pakai yang diterapkan pada 1 April 2022 lalu. Penggunaan peralatan makan dan sedotan dengan bahan plastik sekali pakai ikut dilarang pada November 2022. 

Aturan pemerintah tersebut mendapat dukungan dari beberapa perusahaan, terkait dengan penggunaan peralatan makan di perusahaan mereka. Tapi persoalan sampah plastik di Korea Selatan tidak langsung selesai dengan satu aturan ini saja. 

2. Pemilahan Sampah dari Level Rumah Tangga

Sampah plastik di Korea Selatan
Korea Selatan telah memilah sampah dari evel individu dan rumah tangga. (Sumber: SHVETS production: Pexels.com)

Selain aturan tegas terkait penggunaan peralatan makan sekali pakai, pemerintah Korea Selatan juga serius dalam pemilahan sampah dari level individu dan rumah tangga. Jika dilihat dari beberapa adegan di drama Korea Selatan, ada banyak kegiatan membuang sampah yang disorot.

Masyarakat di Korea Selatan dibiasakan untuk memilah sampah mereka, dan mengantarkan sampahnya ke fasilitas pengelolaan sampah terdekat. Hampir di setiap lingkungan perumahan di Korea Selatan, memiliki tempat pengelolaan sampah. Ini memudahkan proses pengelolaan sampah, sehingga sampah tidak menumpuk dan mencemari lingkungan.

Pemilahan sampah di Korsel tidak hanya datang dari kesadaran masyarakatnya saja, tapi juga penyediaan fasilitas dari pemerintah. Di titik-titik pengelolaan sampah, terdapat tempat sampah berwarna sesuai dengan jenis sampah. Langkah ini sangat memudahkan proses pengelolaan sampah di tahap selanjutnya.

3. Manajemen Daur Ulang Sampah Plastik

Sampah plastik di Korea Selatan
Daur ulang sampah plastik merupakan salah satu cara Korea Selatan untuk mengurangi tumpukan sampah. (Sumber: Krizjohn Rosales: Pexels.com)

Daur ulang menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi penumpukan sampah plastik. Sampah plastik di Korea Selatan juga diatasi dengan daur ulang. Pemerintah negeri ginseng ini memiliki manajemen daur ulang sampah plastik yang cukup baik.

Manajemen daur ulang sampah plastik di Korea Selatan yang dikenal dengan jongnyangje ini terbukti berjalan baik. Dengan jongnyangje, Korsel berhasil menjadi negara dengan peringkat ekonomi daur ulang terbaik di dunia berdasarkan Green Future Index, melansir dari New York Times

4. Kantong Sampah Berbayar

Sampah plastik di Korea Selatan
Korea Selatan mengeluarkan kebijakan kantong sampah berbayar agar menekan produksi sampah. (Sumber: Juan Pablo Serrano Arenas: Pexels.com)

Cara Korsel mengatasi masalah sampah plastik mereka adalah dengan kantong sampah berbayar. Pemerintah Korsel memiliki aturan tegas terkait kantong sampah yang hanya bisa dibeli di tempat tertentu dan tidak bisa sembarangan. Langkah ini dilakukan untuk menekan masyarakat agar mereka tidak memproduksi banyak sampah dan lebih bijak dalam konsumsi.

Yang perlu disoroti dan dicontoh dari upaya yang dilakukan Pemerintah Korea Selatan dalam mengatasi persoalan sampah plastik mereka adalah ketegasan dalam penerapan aturan dan penyediaan fasilitas. Selain itu, kesadaran masyarakat soal pemilahan sampah juga penting.

Waste4Change memiliki program yang mirip dengan aturan terkait sampah plastik di Korea Selatan, yakni Reduce Waste to Landfill (RWTL). Program ini juga mendorong Anda untuk memilah sampah, mengurangi sampah yang berakhir di TPA, dan meningkatkan daur ulang sampah. Tidak hanya melayani pengangkutan dan pengelolaan sampah, RWTL juga akan memberikan edukasi terkait manajemen dan pengelolaan sampah yang baik. Waste4Change melalui RWTL mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah.

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami