Industry Updates

Pengukuran Perubahan Iklim bagi Investor untuk Mencapai Portofolio Hijau

Lewat pengukuran yang tepat, investor bisa menentukan sektor mana yang punya kesamaan target untuk mencapai emisi “net zero”.

Sepanjang tahun 2016-2018, fenomena cuaca buruk akibat perubahan iklim telah menimbulkan kerugian hingga 630 miliar dolar di seluruh dunia. Artinya, perubahan iklim juga merupakan risiko finansial yang perlu diperhitungkan.

Momentum itu kemudian mendorong perusahaan dan juga pemerintah sebisa mungkin berupaya mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi.

Tujuannya satu, yaitu menekan sebesar mungkin risiko perubahan iklim. Salah satu pilihan dengan return menjanjikan adalah investasi berkelanjutan.

Sumber: unsplash

Pengukuran Soal Perubahan Iklim untuk Investor

Geliat bisnis dan investasi terbarukan perlahan tapi pasti menjadi topik pembahasan utama. Komitmennya adalah pada tahun 2050, emisi sudah mencapai “net zero”, yaitu emisi karbon dioksida yang terbuang sama dengan yang diserap.

Oleh sebab itu, investor perlu tahu apa saja pengukuran-pengukuran jika ingin mulai terjun dalam investasi berkelanjutan. Dengan menentukan pengukuran terkait perubahan iklim ini, peluang sukses ekonomi dekarbonisasi pun lebih besar.

Secara spesifik, setidaknya ada 5 pengukuran yang perlu dipertimbangkan:

  1. Emisi Karbon Absolut
    Emisi karbon absolut merupakan pengukuran di waktu tertentu seberapa besar emisi karbon absolut dari perusahaan, baik dari aktivitas langsung maupun tidak langsungnya.
  2. Intensitas Karbon
    Pengukuran efisiensi emisi dengan indikator pendapatan perusahaan. Dengan cara ini, bisa diketahui emisi dari perusahaan-perusahaan skala berbeda terkait dengan emisi.
  3. Target Pengurangan Emisi
    Mirip dengan panduan pendapatan, target pengurangan emisi adalah indikator ambisi sebuah perusahaan dalam mengurangi emisi karbonnya. Penilaiannya bisa dilihat dari cakupan, kualitas, dan rencana untuk mencapai target itu.
  4. Risiko Menghasilkan Karbon
    Disebut juga Carbon Earnings at Risk (CEaR), ini adalah estimasi dari potensi kehilangan pendapatan. Dasarnya adalah seberapa banyak proyeksi jejak karbon serta emisi yang dihasilkan perusahaan saat ini.
  5. Pendapatan dari Perubahan Iklim
    Berupa persentase pendapatan sebuah perusahaan dalam kaitannya dengan dampak positif dan negatif perubahan iklim. Penentuan skornya berdasarkan produk dan jasa yang berkaitan dengan perubahan iklim.Mustahil bagi pemilik aset atau investor untuk bisa terlibat dalam dekarbonisasi apabila tidak mempertimbangkan kelima pengukuran-pengukuran di atas. Sangat penting melakukannya agar proses dan hasil akhirnya sesuai dengan keinginan investor.Bahkan, dengan adanya data ini, investor bisa mendapat kerangka berpikir yang efektif untuk mewujudkan agenda dekarbonisasi mereka. Dari sinilah investor bisa menentukan sektor mana yang memiliki kesamaan nilai untuk mengurangi emisi.

    Sumber: unsplash

    Langkah Menuju “Green Portfolio”

    Bagi investor, langkah pertama untuk menuju dekarbonisasi adalah menentukan berapa level emisi yang dihasilkan perusahaan-perusahaan yang ada dalam portofolio. Dari situ, bisa diketahui berapa rata-rata emisi yang dihasilkan.

    Kemudian, investor bisa menggunakan gambaran itu sebagai panduan bagaimana mencapai portofolio “net zero” dalam periode tertentu.

    Tentu saja, perekonomian global ini tidak akan membuat semua perusahaan berada di level yang sama menuju dekarbonisasi. Hasilnya pun tidak instan. Mungkin ada perusahaan yang bisa mereduksi emisi dengan cepat, ada yang tidak. Perhitungkan faktor terkecil hingga pengangkutan sampah ramah lingkungan sekalipun.

    Selama proses yang mungkin perlu waktu bertahun-tahun ini, sebagian besar investor harus bisa beradaptasi secara dinamis. Keputusan berinvestasi ke perusahaan mana sangat krusial untuk mengelola risikonya.

    Apabila sudah mengantongi pengukuran-pengukuran terkait perubahan iklim, investor dapat memilih perusahaan dan sektor yang diyakini berkontribusi terhadap pengurangan emisi.

    Sumber: unsplash

    Terkait manajemen sampah Indonesia, Waste4Change dari Bekasi telah mendapat kepercayaan investasi dari Agaeti Ventures bersama dengan East Ventures and SMDV pada Maret 2020 lalu.

    Namun tentu, investasi tak hanya berhenti sampai di situ saja. Waste4Change masih membuka lebar-lebar peluang invetasi serta kerja sama dengan banyak pihak. Dengan demikian, pengelolaan sampah ramah lingkungan dapat dilakukan dengan lebih baik. Tujuannya agar pengelolaan sampah Indonesia menjadi lebih baik. Cari tahu lebih lanjut di w4c.id/RWM.

    Referensi:

    5 Climate Change Metrics for Investors in a Decarbonizing World. https://www.morganstanley.com/ideas/climate-change-investing-decarbonization-metrics

    Carbon Pricing Dashboard. https://carbonpricingdashboard.worldbank.org/what-carbon-pricing#:~:text=For%20the%20power%20sector%2C%20the,decarbonize%20the%20sector%20by%202050

    Climate Transition in a Portfolio Context: What Matters and What to Measure. https://www.morganstanley.com/content/dam/msdotcom/en/assets/pdfs/Climate_Transition_in_a_Portfolio_Context_070120.pdf

    Author: Azelia Trifiana

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami