Industry Updates

5 Tips Berguna dalam Mengajarkan Anak soal Pengelolaan Sampah

Salah satu kunci dibalik kesuksesan sistem manajemen sampah di negara-negara maju terletak pada pendidikan mengenai daur ulang sampah sedari kecil. Semakin dini seseorang diajarkan untuk memilah dan mendaur ulang sampah, maka akan semakin terbiasa ia untuk mengadopsi kebiasaan tersebut saat sudah besar nanti.

Layaknya sekolah, menanamkan sikap peduli sampah pada anak merupakan sebuah investasi jangka panjang. Efeknya mungkin tidak akan langsung dirasakan dalam hitungan minggu atau bulan, tetapi dalam lima tahun atau mungkin satu dekade kemudian. Bisa jadi di masa depan nanti, memilah sampah menjadi  hal yang sangat mendasar di Indonesia, dan permasalahan sampah yang kita hadapi sekarang hanya tinggal sejarah.

Meski begitu, mengajari anak-anak belum tentu lebih mudah dari pada mengajari orang dewasa. Hal ini karena anak-anak belajar dan memproses suatu hal dengan cara yang berbeda, karena itulah diperlukan perlakuan yang berbeda pula dan tidak bisa disamakan dengan orang dewasa.

5 Tips Mendidik Anak Peduli Sampah Sejak Dini

Simak 5 tips berikut untuk membantu Anda atau anggota keluarga Anda dalam menanamkan perilaku peduli sampah pada anak-anak sedari kecil:

1. Mengubah Sampah menjadi Karya Seni

Membuat prakarya dari sampah tidak hanya baik untuk kelestarian lingkungan, tetapi juga untuk mendukung perkembangan anak. Ajari dan tunjukkan kepada mereka bahwa barang atau kemasan yang sudah tidak terpakai tidak harus selalu berakhir menjadi sampah.

Contoh kaleng bekas minuman yang dijadikan tempat alat tulis dan pot tanaman. Sumber: Pinterest
Contoh kaleng bekas minuman yang dijadikan tempat alat tulis dan pot tanaman. Sumber: Pinterest

Botol plastik bekas misalnya, dapat disulap menjadi tempat alat tulis atau pot tanaman. Majalah dan koran bekas dapat dijadikan pembungkus kado atau dibuat kliping. Kosmetik yang sudah kadaluarsa sekalipun dapat digunakan sebagai pengganti cat untuk melukis. Semuanya kembali lagi pada kreatifitas masing-masing orang.

Karena itulah,dorong anak-anak untuk bekreasi dan menggunakan imajinasi mereka. Bisa jadi kita akan dibuat terkejut terhadap apa yang anak-anak bisa ciptakan dari seonggok sampah.

2. Belajar sambil Bermain 

Kunci dari mengajari anak-anak adalah dengan membuat mereka senang dan menikmati apa yang mereka lakukan. Dengan kata lain, proses penanaman nilai-nilai peduli sampah harus dibalut dengan permainan yang menyenangkan sehingga mereka lupa bahwa mereka sebenarnya sedang belajar.

Contoh aktivitas untuk anak dalam rangka belajar memilah sampah. Sumber foto: happyhooligans.ca
Contoh aktivitas untuk anak dalam rangka belajar memilah sampah. Sumber foto: happyhooligans.ca

Ada banyak permainan sederhana yang dapat dibuat dalam rangka menanamkan perilaku memilah dan mendaur ulang sampah. Misalnya bermain tebak-tebakan soal sampah mana yang masuk kategori organik, non-organik, dan residu. Selain itu, kita juga bisa menetapkan sistem poin untuk setiap sampah yang mampu mereka pilah dengan benar.

Cara lainnya adalah dengan mengajak mereka untuk “berburu” barang yang sekiranya menghasilkan paling sedikit sampah saat sedang berbelanja. Atau permainan dimana mereka harus memilih di antara dua jenis barang (sekali pakai dan yang bisa dipakai berulang kali).

3. Bercerita

Siapa yang tidak suka cerita? Orang dewasa sekalipun akan lebih senang belajar sesuatu jika hal tersebut disajikan dalam bentuk cerita yang menarik.

Daripada memberi tahu anak-anak tentang data jumlah sampah di laut, ceritakan kepada mereka tentang perjalanan hidup sebuah kantong plastik, bahwa kantong plastik tersebut seharusnya berada di tempat sampah, bukan malah mengapung di laut dan dimakan oleh seekor penyu yang kelaparan.

Contoh sampul buku yang bercerita tentang perjalanan sebuah botol plastik. Sumber foto: www.simonandschuster.com
Contoh sampul buku tentang perjalanan sebuah botol plastik. Sumber foto: www.simonandschuster.com

Pun dalam mengelola sampah organik menjadi kompos, ceritakan kepada anak-anak bahwa sisa-sisa makanan yang mereka makan akan menjadi sumber makanan untuk cacing dan makhluk hidup lain yang tinggal di bawah tanah.

Anak-anak suka mendengarkan cerita, dan kita bisa memastikan bahwa cerita yang mereka dengar juga sarat dengan ilmu pengetahuan.

4. Memberi Contoh

Anak-anak merupakan peniru yang pandai. Mereka dapat menyerap dengan cepat apa yang mereka lihat dan dengar. Hal inilah yang kemudian dapat kita manfaatkan untuk mengajari mereka soal perilaku peduli sampah. Berikan anak-anak contoh yang bisa ditiru, tunjukkan pada mereka bagaimana cara membuang sampah sesuai jenisnya, serta sediakan tempat sampah terpilah di rumah dan di sekolah.

Selain itu, terapkan gaya hidup minim sampah seperti membawa bekal dan tempat minum, mengganti tisu dengan sapu tangan, serta membawa tas sendiri setiap mau berbelanja. Dengan begitu, anak-anak akan menjadi lebih mudah dan terbiasa untuk mengadopsi perilaku peduli sampah dan lingkungan.

Menerapkan pemilahan sampah di rumah juga bagus untuk pembelajaran anak. Sumber: http://ealingnewsextra.co.uk
Menerapkan pemilahan sampah di rumah bagus untuk pembelajaran anak. Sumber: http://ealingnewsextra.co.uk

5. Melihat Langsung

Tips yang terakhir dan tidak kalah penting yaitu mengajak anak-anak untuk menyaksikan langsung proses pengolahan sampah. Anak-anak yang selama ini sudah diajari untuk memilah dan mendaur ulang sampah mungkin bertanya-tanya akan diapakan sampah-sampah tersebut.

Kunjungan ke pabrik dau rulang dapat menjadi pembelajaran yang efektif mengenai daur ulang. Sumber foto: http://ealingnewsextra.co.uk/features/no-need-to-waste-food-waste/
Kunjungan ke pabrik daur ulang dapat menjadi pembelajaran yang efektif. Sumber foto:  www.giswashington.org

Karena itulah akan sangat baik apabila kita bisa menunjukkan langsung proses yang terjadi setelah sampah-sampah tersebut diangkut dari rumah. Hal ini bisa dilakukan dengan berkoordinasi ke lokasi daur ulang sampah terdekat, seperti misalnya TPS 3R.

Edukasi soal Sampah dari Waste4Change

Selain bergerak di bidang jasa pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, Waste4Change juga menyediakan servis untuk mengedukasi masyarakat soal perilaku peduli sampah. Edukasi ini penting bukan hanya untuk mengajarkan mengenai pilah sampah, tetapi juga dalam rangka mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA (Zero Waste to Landfill) demi terwujudnya Ekonomi Melingkar (Circular Economy).

Adapun servis yang dimaksud bernama Edukasi Bijak Sampah (EDUBIS) dan Akademi Bijak Sampah (AKABIS). Dengan EDUBIS, program edukasi dapat dilakukan di tempat dan waktu yang Anda kehendaki, sedangkan AKABIS akan mengajak Anda untuk mendatangi langsung tempat-tempat pengolahan sampah yang ada. Selain itu, materi yang diberikan akan dikemas secara ringan dan interaktif.

Tertarik untuk menyelenggarakan program edukasi terkait pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di sekolah/kantor/perusahaan Anda? Jangan ragu untuk menghubungi kami di Waste4Change!

Referensi:

http://ealingnewsextra.co.uk/features/no-need-to-waste-food-waste/

https://www.giswashington.org/news/field-trip-to-the-recycling-facility.html

https://happyhooligans.ca/compost-recycling-sorting-activity/

https://www.cleantechloops.com/ways-to-teach-waste-management-to-your-child/

https://247wasteremoval.co.uk/blog/waste-management-for-kids-the-good-the-cute-and-the-ugly/

https://www.ecoandbeyond.co/articles/teaching-kids-about-recycling/

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami