Industry Updates

3 Penyakit yang Timbul dari Pencemaran Sampah B3

Bahaya sampah tidak terkelola tidak hanya membuat lingkungan tidak elok untuk dipandang, tetapi menimbulkan efek buruk baik bagi manusia maupun lingkungan. Sampah yang ditimbun begitu saja akan membuat lingkungan tercemar hingga merusak makhluk hidup di lingkungan tersebut. Ditambah, menimbulkan penyakit ringan hingga mematikan terutama untuk sampah yang sangat beresiko seperti sampah B3. 

Pencemaran Akibat Sampah di Indonesia 

Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan polusi, termasuk salah satunya pencemaran air. Sayang nya masih banyak warga yang kurang memprihatinkan lingkungan tempat mereka tinggal. Masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai. Bahkan sampah tersebut merupakan campuran sampah organik dan anorganik yang terlebih lagi dibungkus plastik.

sampah b3

Hal ini sudah dipastikan mencemari air sungai karena sampah yang dibuang tidak akan hilang begitu saja, melainkan akan bercampur dan menimbulkan bau bahkan membentuk air lindi sampah. Dengan begitu, kualitas air pun ikut menurun. Pelaku usaha besar juga seringkali membuang sampah mereka ke sungai. Memperburuk keadaan air di sungai karena biasanya yang dibuang oleh perusahaan berjumlah lebih besar. 

Dengan air yang kotor, warga yang tinggal di sekitar sungai akan susah mendapatkan air bersih. Jika pun terpaksa menggunakan air sungai yang tercemar tersebut dapat menimbulkan penyakit seperti gatal-gatal, diare, bahkan penyakit serius bergantung dari polutan di sungai. 

Sampah B3, Salah Satu Penyumbang Pencemaran

Tak hanya sampah plastik, sampah B3 turut andil menjadi penyumbang pencemaran yang ada. Pada tahun 2021, Indonesia menghasilkan 60 juta ton sampah B3 dengan industri manufaktur menjadi penghasil terbanyak pertama dengan angka hampir 30 juta ton. Selain itu, keadaan yang masih pandemi seperti saat ini juga menjadi penyebab bertambahnya jumlah sampah B3 dari industri kesehatan. Tercatat pada akhir Juli 2021, limbah B3 akibat pandemi covid-19 tembus lebih dari 18 ribu ton. Dengan perkiraan sampah medis perhari nya sebanyak 383 ton.

b3

Tidak hanya sektor industri, rumah tangga juga dapat menghasilkan sampah B3. Sehari-hari kita pasti menggunakan pembersih ruangan, baterai, oli di kendaraan kita. Ketiga barang tersebut termasuk menjadi sampah B3 setelah selesai digunakan dan masih banyak jenis lainnya yang kita temukam sehari-hari di rumah. 

Bahaya Sampah B3

Pengelolaan sampah B3 perlu teknik khusus demi terhindar dari penyakit yang timbul akibat sampah B3. Tak hanya itu, dengan mudahnya kita mendapatkan produk sehari-hari yang setelah tak terpakai menjadi bagian sampah B3 menyimpulkan bahwa sampah B3 dapat berimbas kepada siapa saja. Terlebih lagi kurang nya kesadaran akan simbol-simbol sampah B3 membuat banyak warga masih membuang sampah B3 secara sembarangan dan hal ini meningkatkan resiko terjangkitnya penyakit dari sampah B3. 

Waste4Change menyediakan sarana edukasi guna meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga lingkungan dalam program AKABIS yang dapat dipelajari melalui laman ini. Akademi Bijak Sampah (AKABIS) adalah sebuah model edukasi yang dibuat oleh Waste4Change untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga lingkungan, terutama mengenai pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Penyakit dari Sampah B3 

  1. Gangguan Pernafasan

Eksposur dari zat yang berbahaya akan menganggu kesehatan tubuh terutama mulut dan kerongkongan. Hal ini jelas terjadi karena adanya keterkaitan antara polusi udara dengan gangguan pernafasan seperti asma. Banyak studi juga menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal dekat dengan tempat pembuangan sampah B3 akan mudah terkena penyakit dari sampah B3 yaitu peningkatan resiko gangguan pernafasan. 

  1. Penyakit Jantung

Resiko penyakit dari sampah B3 tidak terbatas hanya pada gangguan pernafasan, tetapi juga pada penyakit jantung terutama pada ibu hamil. Selain itu, terdapat resiko penyakit stroke serta serangan jantung yang biasanya disebabkan oleh emisi bahan bakar fosil. 

  1. Kanker

Terdapat penelitian epidemiologis yang signifikan menunjukkan bahwa penyakit kanker berhubungan dengan zat yang berbahaya yang terkandung dari sampah B3 seperti polusi udara dan pestisida yang di dalam nya terdapat karsinogen dan zat lainnya yang memicu kanker. Sayangnya zat tersebut juga dapat ditemukan di rumah salah satu contoh nya adalah paparan radon terutama bagi rumah yang tidak ada atau minim ventilasi. National Cancer Institute menyebutkan bahwasanya radon merupakan penyebab terbesar kedua pemicu kanker.

Dengan penjelasan di atas, seluruh pihak seharusnya terlibat dalam menghindari serta mengurangi bahaya penyakit dari pencemaran sampah B3. Pemerintah harus lebih ketat dalam pengawasan terhadap peraturan mengenai pengelolaan sampah B3 yang sudah ada. Pelaku usaha atau perusahaan harus mematuhi peraturan yang diberlakukan agar tidak membuang Limbah B3 sembarangan. Serta warga agar lebih berhati-hati dan terus meningkatkan kewaspadan terhadap barang-barang yang memiliki simbol bahan berbahaya dan beracun. 

[Sulistianing Ambar Wati]

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami