Kemasan plastik fleksibel di negara berkembang seperti Indonesia merupakan salah satu pilihan utama produsen untuk mengemas produknya. Sayangnya, material ini belum memiliki pasar daur ulang yang signifikan. Selain karena materialnya yang ringan dan tipis, beberapa jenis kemasan plastik fleksibel juga bersifat multilayer sehingga sulit didaur ulang karena tingginya biaya yang diperlukan untuk memisahkan lapisan-lapisan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk memahami rantai nilai sampah plastik fleksibel di DKI Jakarta serta proporsi sampah plastik fleksibel yang terdaur ulang dalam rantai tersebut. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi potensi dan tantangan daur ulang sampah plastik fleksibel sebagai masukan untuk pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan terkait.