Kampanye #BijakKelolaSampah di FORTUGA 2013
[cmsms_row data_padding_bottom=”50″ data_padding_top=”0″ data_overlay_opacity=”50″ data_color_overlay=”#000000″ data_bg_parallax_ratio=”0.5″ data_bg_size=”cover” data_bg_attachment=”scroll” data_bg_repeat=”no-repeat” data_bg_position=”top center” data_bg_color=”#ffffff” data_color=”default” data_padding_right=”3″ data_padding_left=”3″ data_width=”boxed”][cmsms_column data_width=”1/1″][cmsms_text animation_delay=”0″]
FORTUGA adalah sebuah acara Festival Konservasi Air yang diadakan oleh Alumni Institut Teknologi Bandung Angkatan ‘73. Acara ini diadakan pada 8 Desember 2013 di Gelora Bung Karno, Senayan dengan kegiatan utama berupa uji kapasitas serap 9 titik sumur resapan. Pengujian kapasitas sumur resapan ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan sumur resapan sebagai salah satu alternatif untuk mencegah banjir yang setiap tahun terjadi di kota Jakarta.
Pada acara yang dikunjungi oleh 900 orang ini, Waste4Change bekerjasama dengan penyelenggara acara menerapkan Event Waste Management: Kampanye #BijakKelolaSampah. Bersama 12 orang relawan yang hadir, kami mengedukasi pengunjung untuk memilah sampahnya dengan baik dan benar di tempat sampah yang telah disediakan. Selain spot tempat sampah, di stand kami juga ramai dikunjungi oleh pengunjung yang tertarik untuk belajar mengenai isu persampahan lebih lanjut. Pengunjung juga berpartisipasi mengisi kuesioner persampahan yang dibuat oleh Waste4Change untuk mengetahui kondisi persampahan dan perilaku masyarakat Jakarta terhadap sampah.
Dalam satu hari penyelenggaraan acara FORTUGA, sampah yang terkumpul yaitu sebanyak 49,32 kg, dengan komposisi sampah yaitu 27% sampah organik, 17% sampah anorganik, dan 56% sampah kertas dan kardus. Setelah ditimbang per jenis sampah sesuai kategori tempat sampah, kami memilah sampah tersebut lebih lanjut. Persentase pemilahan sampah yang lebih detail dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Setelah dipilah, sampah anorganik dan sampah kertas yang terdiri dari botol plastik, kardus, kertas, gelas plastik, diberikan ke pemulung dan dikirim ke pengolah sampah daur ulang, sementara sampah organik dikirim ke TPA Bantargebang.
Berkat koordinasi pengelolaan sampah yang baik, acara FORTUGA pun berhasil menjaga kondisi lingkungannya tetap bersih baik sepanjang acara maupun setelah acara selesai. Terimakasih untuk Alumni ITB 73 dan Pasukan Bijak Sampah yang telah berpartisipasi!
[/cmsms_text][/cmsms_column][/cmsms_row]