Our Impacts

Waste4Change terima Investasi dari Agaeti Ventures Partner

Jakarta, 9 Maret 2020 – Waste4Change mengumumkan perolehan dana investasi dari Agaeti Ventures bersama East Ventures dan SMDV yang akan dialokasikan terutama untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah di Rumah Pemulihan Material (Material Recovery Facility) Waste4Change menuju kapasitas 2.000 ton per hari di tahun 2024 dan pengembangan solusi tata kelola sampah kota menggunakan teknologi IT berupa platform smart city.

Dari Kiri ke Kanan: Hana Nur Auliana - Kepala Divisi Communication and Engagement, Michael Soerijadji - General Partner Agaeti Ventures, Mohamad Bijaksana Junerosano - CEO dan Managing Director Waste4Change,
Kiri ke Kanan: Hana Nur Auliana – Kepala Divisi Communication and Engagement, Michael Soerijadji – General Partner Agaeti Ventures, Mohamad Bijaksana Junerosano – CEO dan Managing Director Waste4Change, Reanes Putra – Founder Sampah Muda

 Sesaat sebelum sebelum acara “Waste Management Solution from Every Stakeholder Talk Show 2020” berlangsung, Michael Soerijadji selaku General Partner Agaeti Ventures, dan M. Bijaksana Junerosano selaku Founder & Managing Director Waste4Change menjelaskan terkait strategi  dan Waste4Change untuk menciptakan Indonesia bersih dan bebas sampah di tahun 2025.

Indonesia saat ini berada pada fase dimana berdasarkan data paling baru yaitu di tahun 2015, dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Republik Indonesia, 69% sampah masuk ke TPA/TPST, 23,5% dikelola secara ilegal dengan dibakar, ditimbun, atau dibuang sembarangan, dan hanya 7,5% yang didaur ulang atau dikompos.

Dapat terlihat bahwa saat ini, sistem yang berlaku di Indonesia masih bertumpu pada pengelolaan sampah kumpul, angkut, buang yang akhirnya membebani kondisi TPA kita dan banyak menyia-nyiakan material yang seharusnya dapat diolah kembali.

Oleh karena itu, Waste4Change hadir dengan sistem pengelolaan sampah bertanggung jawabnya untuk memaksimalkan pengolahan material yang dapat diolah kembali demi mengimplementasi Ekonomi Melingkar (Circular Economy), mengedukasi masyarakat dengan pemilahan dari sumber, dan meningkatkan kesejahteraan bagi aktor-aktor pengelolaan sampah seperti pengumpul sampah.

Dari Kiri ke Kanan: Hana Nur Auliana - Kepala Divisi Communication and Engagement, Michael Soerijadji - General Partner Agaeti Ventures, Mohamad Bijaksana Junerosano - CEO dan Managing Director Waste4Change, Reanes Putra - Founder Sampah Muda
Kiri ke Kanan: Hana Nur Auliana – Kepala Divisi Communication and Engagement, Michael Soerijadji – General Partner Agaeti Ventures, Mohamad Bijaksana Junerosano – CEO dan Managing Director Waste4Change, Reanes Putra – Founder Sampah Muda

 Waste4Change waste managemen Indonesia berpengalaman dalam menyediakan pengelolaan sampah dengan pendekatan dari hulu ke hilir. Bermula dari hanya mengelola sampah dari 1 gedung perkantoran hingga saat ini mencapai hampir 40 area komersial dan 2000 rumah, semakin banyak pihak yang mempercayakan pengelolaan sampahnya kepada Waste4Change.

Waste4Change percaya bahwa pengelolaan sampah di suatu area tidak dapat hanya dibenahi pada aspek teknisnya saja, melainkan perlu diperbaiki secara holistik. Hal inilah yang membuat Waste4Change berencana untuk mulai bekerjasama dengan pemerintah kota demi meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah skala kota.

Peningkatan  pengelolaan sampah skala kota ini akan dilakukan dengan integrasi seluruh sistem menggunakan teknologi IT berupa platform smart city. Teknologi IT ini nantinya akan digarap bersama dengan Sampah Muda, perusahaan startup manajemen sampah dari Semarang yang sudah bergabung dengan Waste4Change pada Januari 2020 lalu. Terdapat 4 fitur utama dari platform smart city untuk tata kelola persampahan ini, yaitu:

  1. Fitur pengawasan penegakan hukum dalam isu persampahan
  2. Fitur sistem pembiayaan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir
  3. Fitur sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sesuai standar yang sudah ditentukan oleh satu kota/kabupaten
  4. Integrasi seluruh stakeholder pengelolaan sampah dalam satu platform

Dengan bekerja sama dengan kota dan/atau kabupaten di Indonesia, Waste4Change berharap dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi demi tercapainya Indonesia yang bersih dan bebas sampah. Penayangan video terkait platform smart city pengelolaan sampah kota ini juga menunjukkan bagaimana strategi Waste4Change ke depannya.

Left to Right: Hana Nur Auliana - Head of Communication and Engagement Division Waste4Change, Michael Soerijadji - General Partner of Agaeti Ventures, Mohamad Bijaksana Junerosano - CEO and Managing Director of Waste4Change, Reanes Putra - Founder of Sampah Muda
Dari Kiri ke Kanan: Hana Nur Auliana – Kepala Divisi Communication and Engagement, Michael Soerijadji – General Partner Agaeti Ventures, Mohamad Bijaksana Junerosano – CEO dan Managing Director Waste4Change, Reanes Putra – Founder Sampah Muda

“Sebagai salah satu venture capital di Indonesia, kami selalu berusaha melihat startup-startup yang berpotensi untuk memberikan solusi bagi masalah di Indonesia, salah satunya terkait pengelolaan sampah. Dengan sistem pengelolaan sampah bertanggung jawab yang dikembangkan oleh Waste4Change dan telah diberlakukan selama 5 tahun ke belakang ini, kami percaya dapat dikembangkan lebih lagi ke arah kerjasama dengan pemerintah kota atau kabupaten. Mengingat volume sampah di Indonesia besar sekali dan sudah saatnya dikelola dan diolah agar tidak menjadi sia-sia.”

ungkap Michael Soerijadji, General Partner Agaeti Ventures terkait alasan di balik keputusan untuk menginvestasikan dana pada Waste4Change.

“Waste4Change memiliki visi untuk menjadi pionir dalam penyediaan solusi pengelolaan sampah bertanggung jawab di Indonesia. Kami percaya bahwa dukungan teknologi dan kolaborasi aktif antar pemegang kepentingan, baik itu pihak swasta, investor, pemerintah, dan masyarakat merupakan kunci utama untuk mewujudkan ekonomi melingkar dan Indonesia bebas sampah. Dengan pengalaman kami di isu pengelolaan sampah selama 5 tahun ini, kami mendapat banyak sekali pembelajaran yang sangat berharga. Mulai dari ketika kami menjadi konsultan, campaigner, hingga ketika melakukan pengelolaan sampah dari client-client kami. Juga didukung oleh salah satu riset dari UNEP “Global Waste Management Outlook” yang menyatakan bahwa kita perlu berfokus terlebih dahulu pada tata kelola persampahan yang terdiri dari adanya regulasi & penegakan hukum, partnership, dan terutama sistem pembiayaannya. Dan mulai tahun ini, kami mulai untuk bekerja sama langsung dengan pemerintah kota salah satunya adalah Kota Bekasi. Bentuk kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah skala kota didukung dengan platform smart city yang akan dikembangkan dengan bantuan tim sampah muda yang mulai bergabung di tahun ini.”

ungkap Mohamad Bijaksana Junerosano, Managing Director PT Wasteforchange Alam Indonesia sebelum turut mengungkapkan tentang rencana Waste4Change untuk meluncurkan sistem tata kelola sampah terintegrasi (smart city) di tahun 2020 dan pengelolaan mitra daur ulang dan pengangkutan sampah berbasis aplikasi yang sudah berjalan sejak 2019.

Left to Right: Hana Nur Auliana - Head of Communication and Engagement Division Waste4Change, Michael Soerijadji - General Partner of Agaeti Ventures, Mohamad Bijaksana Junerosano - CEO and Managing Director of Waste4Change, Reanes Putra - Founder of Sampah Muda
Dari Kiri ke Kanan: Hana Nur Auliana – Kepala Divisi Communication and Engagement, Michael Soerijadji – General Partner Agaeti Ventures, Mohamad Bijaksana Junerosano – CEO dan Managing Director Waste4Change, Reanes Putra – Founder Sampah Muda 

“Saya sudah kenal dengan mas Sano sejak tahun 2016 di acara Jambore persampahan Indonesia saat itu. Saat itu saya juga sudah merintis sampah muda yang merupakan platform pengelolaan sampah yang membantu masyarakat yang ingin mendaur ulang sampahnya bertemu dengan mitra pendaur ulang kecil di sekitar lokasi mereka. Dari sana kami sering berdiskusi terkait inovasi apa yang bisa dikolaborasikan antara Waste4Change dan sampah muda. Hingga pada tahun 2018 akhir, kami mulai melihat penggabungan antara Waste4Change dan sampah muda adalah opsi terbaik. Tim sampah muda dapat mendukung Waste4Change untuk memiliki teknologi berbasis IT sehingga inovasi-inovasinya dapat memberikan dampak yang lebih masif dan efisien. “

jelas Reanes terkait cerita bagaimana dirinya dan tim Sampah Muda akhirnya bergabung menjadi satu manajemen Waste4Change.

Baca artikel versi Bahasa Inggris/English version di sini.

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami