Waste4Change Bekerja Sama dengan Afvalzorg dan BreAd Tingkatkan Pengelolaan Sampah Padat di Indonesia
Jakarta, 10 Maret 2020 – Waste4Change menandatangani surat kesepakatan kerjasama (Letter of Intent) dengan dua perusahaan asal Belanda, Afvalzorg dan BreAd dalam rangka meningkatkan pengelolaan sampah padat di Indonesia.
Kerjasama ini nantinya akan mencakup proyek percontohan untuk memperluas kapasitas pengelolaan sampah organik di Indonesia dengan menggunakan Black Soldier Flies (BSF). Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2017, komposisi sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total 64 juta ton sampah yang dihasilkan setiap tahunnya.
Black Soldier Flies (BSF) sendiri merupakan tipe lalat yang memiliki kemampuan untuk mengkonsumsi dan mengurangi sampah organik. Keluaran dari sampah organik yang sudah dikelola BSF nantinya bisa dimanfaatkan sebagai kompos, sedangkan residu limbah airnya dapat diolah menjadi biogas. Lalat BSF sendiri dapat dibiakkan dan dijual sebagai sumber pakan ternak yang tinggi protein, sedangkan telur dan larvanya dapat dijual untuk berbagai tujuan.
Proyek percontohan ini juga dimaksudkan untuk menguji apakah pengelolaan sampah organik dengan metode Black Soldier Flies (BSF) mampu mengurangi dampak negatif dari sampah organik terhadap lingkungan, sekaligus menghasilkan produk kaya protein yang dapat dipasarkan.
Waste4Change, Afvalzorg dan BreAd juga bermaksud menjalin kerjasama untuk mendukung kota-kota dan daerah di Indonesia dalam menganalisis kondisi eksisting pengelolaan sampah padatnya, meningkatkan kapasitas dan pengetahuan dalam pengelolaan sampah padat, serta menyusun masterplan pengelolaan sampah padat yang nantinya dapat digunakan untuk mencari sumber pendanaan eksternal.
Selain pengelolaan sampah padat di kota-kota di Indonesia, ketiga pihak turut menargetkan perbaikan kualitas tempat-tempat pengelolaan sampah dan TPA di Indonesia. Kerjasama ini antara lain untuk meningkatkan aspek operasional sekaligus infrastruktur pengelolaan sampah demi mengurangi beban tempat-tempat pengelolaan sampah di Indonesia dan dampak negatif yang mungkin dihasilkan terhadap lingkungan dan daerah sekitarnya.
Pembenahan tempat-tempat pengelolaan sampah ini juga berguna untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah dan kondisi bekerja para operator pengelola sampah.
Rencana kerjasama ini sejalan dengan kondisi TPA-TPA di Indonesia yang memang mulai kelebihan kapasitas. TPA Bantar Gebang misalnya, diperkirakan hanya bisa beroperasi hingga tahun 2021, dengan kiriman sampah dari Jakarta sebanyak 7,000 ton setiap harinya. Ada juga TPA Piyungan di Yogyakarta yang menampung 3,000 ton sampah per hari, padahal jumlah yang mampu dikelola hanya sekitar 400 ton.
Dengan adanya kerjasama antara Waste4Change, Afvalzorg, dan BreAd ini, harapannya kota-kota dan daerah di Indonesia, termasuk tempat pembuangan sampah dan TPA-TPA yang ada, bisa meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah padat mereka, terutamanya sampah organik.
Baca artikel versi Bahasa Inggris/English version di sini.
