Di tengah masalah lingkungan yang terjadi, tren green living dapat menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan berbagai pihak termasuk rumah tangga. Menerapkan green living tidaklah sulit karena konsep ini sebetulnya telah dilakukan ratusan hingga ribuan tahun lalu dengan tujuan pelestarian lingkungan.
Lantas apa definisi dari konsep green living?

Pengertian Green Living
Green living dapat diartikan sebagai gaya hidup ramah lingkungan yang berfokus pada kehidupan yang berkelanjutan serta bertanggung jawab terhadap sumber daya alam yang digunakan. Pengertian tersebut mengartikan bahwa memaksimalkan penggunaan sumber daya alam yang telah digunakan. Salah satu adalah dengan melakukan daur ulang untuk memperpanjang usia barang atau produk yang digunakan. Contoh lainnya adalah mengurangi limbah dari produk yang telah digunakan.
Manfaat Menerapkan Green Living
Di zaman yang serba cepat dan praktis ini, manusia terkadang kurang memperhatikan dampak keseharian terhadap lingkungan. Seperti membuang material sisa begitu saja tanpa melakukan proses daur ulang atau pengolahan terlebih dahulu.
Alhasil siklus hidup suatu barang pun tidak berjalan dengan maksimal. Cepat digunakan dan cepat dibuang juga. Padahal hal ini dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Oleh karena itu, menerapkan green living bisa menjadi salah satu solusi dengan banyak manfaat yang diperoleh seperti:
Menghemat Penggunaan Sumber Energi
Dengan berbagai peralatan yang canggih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang cepat, banyak peralatan yang membutuhkan sumber energi/listrik dalam jumlah banyak. Dengan penggunaan yang boros, maka akan meningkat pula jumlah emisi karbon yang dihasilkan.
Menerapkan green living seperti menjemur pakaian dengan sinar matahari langsung, alih-alih menggunakan mesin pengering dapat menghemat penggunaan sumber energi listrik di rumah. Selain itu, pemanfaatan sinar matahari yang masuk ke rumah juga dapat dilakukan alih-alih menggunakan lampu di siang hari.
Lebih Ekonomis
Selain dapat menghemat sumber energi, dengan gaya hidup ramah lingkungan kita dapat menghemat biaya untuk kebutuhan sehari-hari. Prinsip yang mendorong kehidupan berkelanjutan akan mendukung kepada produk-produk yang juga ramah dan baik bagi lingkungan.
Contoh halnya kebutuhan dasar seperti makanan, buah dan sayur. Alih-alih membeli di supermarket yang membungkus produk-produk tersebut dengan plastik, membeli buah atau sayur di pasar tradisional sambil membawa kantong guna ulang sendiri akan jauh lebih baik. Membantu mengurangi penggunaan plastik juga potensi timbulan sampah yang bisa dihasilkan.
Mendukung Gaya Hidup Sehat
Dengan prinsip ramah lingkungan berarti mengurangi makanan ultra proses yang lebih banyak menghasilkan emisi karbon, serta lebih memilih makanan yang alami seperti mengonsumsi buah secara langsung. Jenis makanan tersebut merupakan makanan yang kaya akan nutrisi sehingga lebih baik untuk kesehatan. Maka dari itu dengan menerapkan gaya berkelanjutan akan menghasilkan tubuh yang sehat dan kuat.
Membantu Mengurangi Polusi
Saat ini isu lingkungan menjadi masif di seluruh belahan dunia. Maka dari itu dengan memfokuskan pada gaya hidup berkelanjutan akan menghasilkan konsumsi kehidupan sehari-hari yang minim sampah, sehingga langkah ini mampu mengurangi polusi dari sampah yang dihasilkan. Langkah kecil dari penerapan green living akan sangat berdampak pada lingkungan.
Tips Menerapkan Green Living
Berikut tips yang dapat diperhatikan untuk memulai gaya hidup green living:
1. Menciptakan Konsumsi Minim Sampah
Konsep green living dimaksudkan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada. Maka dari itu mulailah dengan menggunakan produk atau barang guna ulang dan mulai mengurangi barang sekali pakai yang dapat hasilkan sampah.
Sebagai contoh menggunakan botol reusable sehingga dapat digunakan secara berulang dan akan mengurangi sampah botol plastik. Selain itu, membawa bekal dengan wadah guna ulang juga menjadi salah satu kegiatan minim sampah.
Dengan memanfaatkan produk guna ulang, secara tidak langsung kita membantu mengurangi sampah plastik yang umumnya digunakan untuk mengemas makanan. Dimana biasanya jumlah plastik yang digunakan bisa sekitar 5-7 lapis yang terdiri dari pembungkus plastik, sendok dan garpu plastik, pengait makanan plastik yang digunakan untuk menjaga kondisi makanan.
2. Menggunakan Produk Ramah Lingkungan
Untuk menjaga lingkungan dari sampah ataupun zat yang akan berbahaya untuk lingkungan, sebetulnya terdapat banyak alternatif yang digunakan. Beralih dari produk pembersih yang mengandung zat berbahaya bagi lingkungan ke bahan alternatif seperti soda kue atau cuka.
Contoh lainnya adalah penggunaan lampu LED. Meski harga bola lampu ini lebih mahal dibanding jenis lainnya, bola lampu ini dapat menghemat energi karena membutuhkan sumber energi lebih sedikit dan dapat bertahan lebih lama.
3. Menanam Pohon
Selain membuat area rumah lebih cantik dan rindang, menanam pohon juga dapat menghasilkan oksigen yang nantinya dapat menyerap karbondioksida yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari. Dengan pohon yang tertanam juga akan menjadi penyejuk alami untuk rumah tempat kita tinggal.
4. Melakukan Food Preparation
Dengan melakukan persiapan terhadap makanan yang akan dikonsumsi akan meminimalisir sampah organik, karena jumlah makanan yang akan dibeli akan sama dengan jumlah yang akan dimakan. Sehingga makanan tidak akan mubazir akibat terlalu banyak porsi makanan yang dimasak atau terlalu lama nya bahan makanan sehingga membusuk. Tips mengenai food preparation dapat diakses di sini.
Waste4Change hadir untuk membantu mengedukasi warga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Melalui layanan AKABIS atau Akademi Bijak Sampah, berbagai institusi seperti yayasan hingga perumahan dapat menggunakan layanan ini sebagai ajang edukasi. Layanan AKABIS telah digunakan klien besar seperti PT Sharp Electronic Indonesia, PT Unilever, The Body Shop dan lain sebagainya untuk membantu melihat dunia pengelolaan sampah.