Sampah umumnya merupakan sisa atau hasil dari kegiatan manusia sehari-hari yang tidak lagi bisa dimanfaatkan. Dapat ditemui di berbagai tempat dengan jenis dan wujud yang berbeda-beda. Sampah organik dan anorganik adalah beberapa jenis diantaranya.
Selama manusia masih beraktivitas, sampah menjadi salah satu hal yang akan konsisten dihasilkan dan terus bertambah. Untuk itu diperlukan upaya penanganan sampah secara tepat dan bertanggung jawab agar volume sampah dapat dikurangi dan mencegahnya menumpuk mencemari lingkungan.

Lalu, bagaimana sebenarnya sampah didefinisikan atau diartikan? Apa saja ya hal terkait sampah yang perlu banyak orang ketahui? Simak artikel ini hingga selesai yuk!
Apa Itu Sampah?
Dilihat dari wujudnya, sampah seringkali diartikan sebagai bahan atau material yang telah selesai digunakan dan tidak lagi memberi manfaat. Contohnya seperti sisa makanan berupa tulang yang bukan suatu hal yang penting lagi bagi manusia. Berikut adalah definisi sampah dari berbagai sumber.
Menurut World Health Organization (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Lalu berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, berupa zat organik atau anorganik, dan bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Dilihat dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah sisa dari kegiatan sehari-hari manusia berupa material tertentu yang tidak lagi bisa dimanfaatkan sehingga harus dibuang dan dimusnahkan. Penanganan akhir sampah dilakukan bergantung pada karakteristik dan kategori setiap jenis sampah.
Apa Saja Jenis-Jenis Sampah?
Sebelum dapat memahami cara mengelola sampah dengan tepat dan bertanggung jawab, hal penting yang perlu diketahui adalah perbedaan dan karakteristik dari setiap jenis sampah yang ada. Tidak hanya terdiri dari sampah organik dan anorganik, sampah juga dapat dibedakan berdasarkan kategori tertentu. Berikut adalah jenis-jenis sampah berdasarkan sifat, sumber, dan waktunya.
Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, sampah dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah B3.
1. Sampah Organik
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, baik hewan, tanaman, maupun manusia yang dapat terurai secara alamiah di alam (biodegradable).



Biasanya sampah jenis ini biasa kita kenal dengan sampah sisa makanan, potongan buah dan sayur, sampah dedaunan, pepohonan, dan rumput-rumputan, sekam padi, kotoran hewan ternak, juga potongan kuku dan helai rambut yang terbuang ke tanah.
Beberapa diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi hal-hal lain, seperti kompos, ecoenzym, diolah menggunakan lubang biopori, dan menjadi pakan ternak bagi Black Soldier Fly atau lalat BSF. Khusus untuk sampah tertentu, seperti daging, batok kelapa, kotoran, dan lainnya tidak dapat diolah atau dimanfaatkan kembali dengan alasan kesehatan atau karakteristiknya yang butuh waktu lama untuk terurai.
Sampah organik bisa dibedakan lagi secara lebih mendetail ke dalam dua jenis, yaitu sampah organik kering dan sampah organik basah. Sampah organik kering punya kandungan air yang lebih sedikit dibandingkan sampah organik basah. Oleh karena itu, biasanya sampah organik basah akan lebih cepat membusuk sehingga hancur lebih dulu.
2. Sampah Anorganik
Berbeda dari sampah organik, sampah anorganik tidak dapat terurai secara alami (undegradable) karena materialnya tidak berasal dari alam melainkan hasil olahan dari bahan sintetik tertentu.



Beberapa contoh sampah anorganik yang sering dijumpai sehari-hari misalnya seperti kantong plastik, kaleng, aluminium, botol kaca, styrofoam, karton, tekstil dan masih banyak lagi. Barang-barang dengan material tersebut tidak dapat membusuk dengan bantuan alam, untuk itu harus diolah kembali oleh manusia atau mesin agar bisa dimanfaatkan menjadi produk baru.
3. Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Selain dua jenis sampah di atas, sampah B3 adalah jenis sampah yang memiliki sifat khusus dan perlu ditangani secara khusus pula.



Dikutip dari Katadata, berdasarkan penjelasan Jurnal Teknologi Lingkungan 2(1), sampah B3 adalah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya. Sampah jenis ini berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup baik secara langsung maupun tidak.
Beberapa contoh dari sampah B3 adalah sampah medis, seperti masker, jarum suntik, dan peralatan medis lainnya, sampah elektronik atau e-waste berupa lampu, kabel, gadget rusak, dan lainnya, cairan kimia dan pelumas, produk kadaluarsa, dan beberapa sampah lainnya dengan karakteristik mudah meledak, terbakar, bersifat korosif, karsinogenik, dan dapat mengiritasi.
Jenis Sampah Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujud atau bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Terdiri dari sampah padat dan sampah cair.
1. Sampah Padat
Sampah padat memiliki wujud yang jelas dan dapat berasal dari sampah organik maupun anorganik. Contohnya sampah dapur seperti sisa makanan, sayuran, sampah plastik, kayu, dan lainnya dengan bentuk yang lunak hingga keras termasuk ke dalam sampah berwujud padat.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua sampah padat bisa terurai secara alami. Oleh karena itu, sisanya perlu ditangani secara tepat agar tidak menumpuk dan mencemari lingkungan.
2. Sampah Cair
Sesuai namanya, sampah cair atau biasa disebut limbah adalah sisa penggunaan cairan tertentu yang tidak lagi dibutuhkan dan perlu dibuang.
Limbah dapat berupa limbah rumah tangga dari dapur, bekas cucian, air dari kamar mandi, dan toilet yang berpotensi mengandung patogen berbahaya. Dapat juga berupa cairan kimia dari kegiatan industri, medis, dan sebagainya yang juga berpotensi terkontaminasi zat tertentu.
Oleh karena itu, limbah cair biasanya punya saluran dan wadah khusus pengolahannya tersendiri agar ketika nantinya dibuang, tidak akan mengganggu keselamatan lingkungan.
Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya
Sedangkan berdasarkan sumbernya, sampah dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bersumber dari buku “Panduan Membuat Kompos Cair” di laman Katadata, berikut adalah pembagiannya.
1. Sampah Alam
Kegiatan alami lingkungan juga dapat hasilkan sampah, berupa daun-daunan yang gugur, ranting yang patah, buah yang terlalu matang dan jatuh ke tanah dan berbagai contoh lainnya.
Umumnya, sampah tersebut akan menjadikan pemandangan terkesan kotor dan tidak rapi tetapi akan terurai secara alami dalam waktu tertentu.
2. Sampah Manusia
Jenis sampah ini bersumber dari manusia secara langsung atau disebut juga human waste. Contohnya seperti cairan urin dan feses.
Sampah jenis ini mengandung zat yang tidak baik dan dapat mencemari lingkungan juga membahayakan kesehatan jika dibuang sembarangan. Oleh karena itu, sanitasi yang baik adalah kunci mengelola sampah ini dengan tepat.
3. Sampah Konsumsi
Diartikan sebagai sampah sisa konsumsi manusia. Wujud yang umum ditemui adalah sampah rumah tangga seperti sisa makanan, kemasan plastik atau barang-barang pemakaian rumah tangga.
4. Sampah Industri
Sampah industri adalah bahan sisa dari kegiatan industri atau manufaktur. Contohnya dapat berupa sisa pangan hasil olahan atau yang terlanjur rusak sebelum sampai ke konsumen, sampah industri kimia dan bahan bangunan berupa cairan kimia, oli, pelumas, minyak, dan lainnya, serta sampah elektronik.
Apa Manfaat dan Dampak dari Sampah?
Sampah pada dasarnya bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan. Terlebih jika masih dalam volume yang normal dibarengi dengan upaya penanganan yang optimal. Beberapa jenis sampah memiliki manfaat bagi manusia apabila bisa diolah kembali secara bijak dan tepat. Berikut adalah manfaat dan dampak yang bisa dihasilkan oleh sampah.
Manfaat dari Sampah
Pada sampah organik, nutrisi dan zat yang terkandung di dalamnya memiliki keuntungan yang baik dan dapat berfungsi sebagai penyubur tanah dan tanaman apabila dijadikan kompos. Kompos mengandung unsur penting yang dapat membantu struktur dan tekstur tanah menjadi lebih berkualitas.
Selain itu, sampah organik juga dapat dijadikan pakan hemat yang sehat untuk hewan ternak, seperti ayam, ikan, dan lalat Black Soldier Fly (BSF). Gas metana hasil dari sampah organik juga bisa diolah menjadi biogas untuk sumber alternatif pembangkit listrik.
Sedangkan sampah anorganik, seperti botol plastik, kaleng kemasan, botol kaca, dan beberapa contoh lainnya dapat dimanfaatkan untuk didaur ulang. Upaya daur ulang ini bantu menghemat pemakaian energi dan sumber daya, dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi dengan dijual ke bank sampah atau lapak sampah untuk didaur ulang, serta dapat diolah menjadi kerajinan unik yang cantik.
Dampak Negatif Sampah
Pemanfaatan sampah dilakukan untuk mencegahnya berakhir sia-sia tidak terkelola. Pengelolaan sampah bertanggung jawab juga berperan mengurangi potensinya mencemari lingkungan.
Sampah yang menumpuk dan tidak dikelola dengan baik dapat membuat TPA dalam kondisi over kapasitas. Gas metana dari sampah organik dapat menjadi penyumbang Gas Rumah Kaca yang memperparah perubahan iklim pada bumi. Sedangkan sampah anorganik yang tidak diolah atau ditangani sisa penggunaannya, hanya akan menjadi sampah abadi di alam karena sifatnya yang sulit terurai.
Tidak hanya merusak pemandangan dan lingkungan, sampah tidak terkelola juga dapat sebabkan masalah kesehatan bagi makhluk hidup, baik itu manusia, tumbuhan, bahkan hewan yang berada di lautan.
Pencemaran akibat sampah tanpa disadari dapat sampai ke tubuh manusia melalui rantai makanan. Kegiatan manusia pun dapat terganggu akibat pencemaran dari sampah. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah penanganan sampah yang baik agar keberadaannya tidak memberi kerugian.
Apa Saja Upaya untuk Tangani Sampah?
Menangani sampah lebih dari sekedar membuang sampah pada tempatnya. Terdapat beberapa cara yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat untuk membantu menangani sampah secara bertanggung jawab.



Upaya yang bisa dilakukan dalam rangka menangani sampah adalah dengan menjalankan kegiatan berikut. Tujuannya untuk menangani sampah dengan lebih tepat dan berkelanjutan.
1. Pilah Sampah dari Sumber
Kita sudah mengetahui bahwa ada banyak sekali jenis sampah yang bisa manusia produksi. Jenis yang berbeda tentu membutuhkan tata cara penanganan yang berbeda pula.
Memilah sampah merupakan langkah kecil yang bijak yang dapat mempermudah sampah dikelola dan diolah secara tepat oleh fasilitas pengolahan sampah tertentu.
Sampah dipilah juga untuk menjadikannya lebih bernilai. Sampah yang dapat diolah kembali atau didaur ulang adalah material yang memiliki nilai ekonomis.
Misalnya sampah kertas atau kardus yang memiliki nilai ekonomi tinggi jika didaur ulang, namun rentan rusak karena basah atau terkena material organik tertentu. Untuk menghindari hal ini, kertas perlu ditaruh terpisah, menghindari potensi rusak akibat banyak hal. Begitu juga dengan material plastik, kain, dan lainnya.
2. Gunakan Kembali
Jika dilihat secara mendetail, belum tentu semua barang yang kita buang dalam kondisi yang rusak atau tidak berguna. Bisa jadi barang tersebut masih memiliki manfaat dan bisa digunakan kembali untuk beberapa hal lainnya.
Dengan menggunakan kembali barang, maka dapat membantu mengurangi timbulan sampah berakhir di TPA. Seperti kaleng atau toples yang dapat digunakan menjadi wadah penyimpanan di rumah. Kemudian pakaian bekas layak pakai yang mungkin masih bisa diberikan kepada yang membutuhkan atau menyulapnya menjadi barang berguna lainnya.
3. Kompos, Biopori, Eco Enzym, dan BSF
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangani sampah organik. Tidak hanya dengan kompos, sampah organik juga bisa dikelola menggunakan lubang biopori, dijadikan cairan eco enzym, juga dijadikan pakan bagi hewan ternak salah satunya Black Soldier Fly (BSF).
Apabila kamu baru pertama kali mengompos, membuat eco enzym, membuat lubang biopori, ada beberapa hal yang bisa dipelajari sehingga prosesnya dapat berjalan baik dan efisien.
Berikut adalah beberapa informasi tentang mengompos, eco enzym, lubang biopori yang bisa kamu ketahui.
- Mengompos di Rumah: Solusi Organic Waste Anda
- Langkah-Langkah Membuat Kompos Menggunakan Composting Bag Waste4Change
- Daftar Sampah Organik yang Kurang Cocok Dijadikan Kompos
Langkah sederhana di atas bisa diterapkan di rumah. lho! Membantu mencegah sampah organik tidak terkelola, terbawa ke TPA, dan mencemari lingkungan.
Untuk mengompos, kamu juga bisa memanfaatkan composting bag dari Waste4Change untuk membantu memproses sampah organik di rumah secara mudah.
4. Daur Ulang Sampah
Daur ulang sampah merupakan kegiatan mengolah kembali sampah atau produk habis pakai menjadi produk baru yang bermanfaat.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memproses kembali barang bekas seperti plastik, kertas, logam, kaca, dan material lainnya untuk dapat dimanfaatkan menjadi produk baru yang bernilai.
Mendaur ulang sampah menjadi langkah berkelanjutan dalam menangani sampah untuk mengurangi volumenya dan memaksimalkan masa pakai materialnya. Agar proses daur ulang dapat dilaksanakan, ada banyak faktor yang perlu dipenuhi.
Waste4Change menyediakan layanan pengelolaan sampah yang 100% menyeluruh untuk perusahaan, gedung, dan pelaku bisnis dalam rangka mengurangi jumlah timbunan sampah yang berakhir di TPA. Manfaatkan layanan Reduce Waste to Landfill untuk bantu kelola sampahmu secara lebih bertanggung jawab. Kunjungi w4c.id/RWTL untuk informasi selengkapnya.
5. Insinerasi Sampah
Incineration atau insinerasi sampah merupakan teknologi pengolahan sampah yang melibatkan kegiatan pembakaran dengan suhu 850 sampai 1.400 derajat Celcius.
Penanganan sampah dengan cara ini memiliki banyak tahapan. Meliputi pengiriman sampah, penyimpanan, pre-treatment, pemulihan insinerasi, pengendalian emisi gas buang dan manajemen residu padat, serta pengolahan air limbah. Keseluruhannya dilakukan secara tepat dan berwawasan lingkungan.
Perlu diingat bahwa cara ini tidaklah sama dengan kegiatan pembakaran sampah di lingkungan terbuka. Kegiatannya pun harus dilakukan dengan pengawasan ahli dan peralatan terstandarisasi yang aman bagi lingkungan.
Pekerja Sektor Persampahan
Setiap harinya, manusia berpotensi menghasilkan sekitar 0,7 kg sampah. Dengan populasi yang besar, berarti akan ada banyak sekali jumlah sampah yang terkumpul sehingga perlu ditangani dengan optimal.
Pekerja sektor persampahan merupakan orang-orang yang sangat berjasa mengelola sampah yang dihasilkan masyarakat. Peran mereka dalam mengangkut sampai menangani sampah hingga dapat tercipta lingkungan yang bersih, nyaman, dan bebas dari sampah perlu untuk diapresiasi.



Seperti petugas angkut sampah atau petugas kebersihan yang berperan penting memastikan sampah terangkut dan tertangani agar tidak mengotori lingkungan. Lalu ada pemulung yang berperan penting dalam proses pemilahan material bernilai, sehingga dapat tercipta potensi daur ulang sampah yang baik. Bandar atau lapak sampah yang berperan menyalurkan sampah ke fasilitas daur ulang. Dan tentunya layanan daur ulang material, di mana kehadirannya dapat membantu mengelola sampah menjadi sesuatu yang berguna, memaksimalkan penggunaan bahan baku, dan mencegah penumpukan sampah.
Itu baru sebagian. Masih banyak lagi bagian dari pekerja persampahan yang berkat kehadirannya dapat sangat bermanfaat bagi tertanganinya sampah-sampah di lingkungan. Oleh karena pekerjaan mereka yang berhadapan langsung dengan sampah, baik pekerja informal dan pekerja formal persampahan harus memiliki jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang baik untuk mengurangi risiko yang bisa terjadi.
Masalah Akibat Sampah yang Terjadi di Indonesia
Sampah adalah hal biasa apabila dapat ditangani dengan baik. Permasalahan akibat sampah di Indonesia kebanyakan terjadi karena semakin banyaknya timbulan sampah yang diproduksi masyarakat, namun tidak dibarengi dengan upaya penyelesaian yang optimal.
Seperti dikutip dari laman Antara, dari total 68,5 juta ton sampah nasional tahun 2022, sebanyak 24,3 juta ton sampah belum tertangani. Sampah yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan beragam masalah, mengancam kesehatan juga kondisi lingkungan.
Sampah plastik di lautan juga salah satu yang dikhawatirkan. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), wilayah lautan Indonesia sudah tercemar oleh sekitar 1.772,7 gram sampah per meter persegi (g/m2) pada tahun 2020.
Sampah plastik menjadi jenis sampah yang paling banyak ditemukan, bobotnya seberat 627,80 g/m2. Salah satu yang mendominasi dengan jumlah 35,4% dari total sampah di laut Indonesia pada 2020.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kerjasama dan kontribusi dari berbagai pihak sehingga permasalahan dapat terselesaikan dan mencegah hal yang sama terulang. Karena bukan hanya lingkungan yang terdampak, bumi dengan makhluk hidup nya pun bisa terkena kerugiannya.
Peraturan Mengenai Persampahan di Indonesia
Pada 28 Oktober 2018, Presiden Joko Widodo mengumumkan Peraturan Presiden Indonesia No. 97 Tahun 2017 yang menjadi peta jalan menuju Indonesia Bersih Sampah 2025.
Untuk mencapai misi tersebut, pemerintah, pelaku bisnis, serta masyarakat umum diwajibkan untuk membuat rencana dan melaksanakan upaya yang selaras dan mendukung terwujudnya target tersebut.
Dari sisi pemerintah sebagai pemangku kebijakan, terdapat beberapa peraturan terkait sampah yang dibuat untuk dapat mengatur kondisi yang ada. Peraturan ini juga dibentuk agar ekosistem persampahan di Indonesia dapat berjalan sebagaimana mestinya. Peraturan tersebut diantaranya:
1. Undang-Undang (UU) No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
2. Undang- Undang (UU) No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Peraturan Pemerintah (PP) No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
4. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik.
5. Peraturan Presiden (Perpres) No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (JAKSTRANAS) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Dan masih banyak lagi peraturan terkait sampah di berbagai tingkatan pemerintahan yang dapat mendukung terselenggaranya upaya untuk pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Ketahui informasi selengkapnya di laman “Daftar Peraturan yang Mendukung Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab di Indonesia” dan “5 Peraturan Terkait Sampah di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui”.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
https://waste4change.com/blog/semua-hal-tentang-sampah-organik/
https://waste4change.com/blog/daur-ulang-sampah/
https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/bukan-sekedar-tukang-sampah/
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/05/18/ada-berapa-banyak-sampah-di-laut-indonesia