Industry Updates

Sampah dari Pengunjung Menumpuk di Tempat Wisata

Sampah tak dapat dielakkan dari kehidupan manusia. Dimana terdapat keramaian, disitu pasti akan ditemukan sampah. Sayangnya, sampah dari pengunjung yang dihasilkan di berbagai kerumunan ini tidak diselesaikan dengan tanggung jawab dan pada akhirnya mengotori serta mencemari lingkungan sekitar. 

Sampah Wadah Makanan

Citayam Fashion Week di Stasiun MRT Dukuh Atas

Siapa yang tidak tahu tempat ini? Lokasi yang sedang jadi bahan perbincangan khalayak serta dikunjungi oleh banyak orang karena adanya fenomena Citayam Fashion Week.

Dikenal sebagai pusat gaya busana jalanan yang dilakukan oleh anak muda yang berasal dari Citayam, Depok, Bogor dan sekitarnya kini stasiun MRT tersebut menjadi pusat keramaian ibu kota. Setelah viral, kawasan Dukuh Atas tersebut semakin ramai dikunjungi dan sayangnya tempat tersebut menjadi pusat tempat sampah.

Sampah berserakan di sekitaran Jalan Sudirman

Kawasan yang dikenal elit tersebut dipenuhi oleh pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar penyeberangan jalan tempat para pengunjung menampilkan gaya busana nya. Rendahnya kesadaran akan merawat lingkungan, kawasan tersebut akhirnya banyak dipenuhi oleh gelas plastik, sedotan plastik, serta kantong plastik kecil. Sampah dari pengunjung tersebut berupa sampah makanan dan minuman ringan yang dibuang secara sembarangan sehingga membuat kawasan tersebut terlihat kotor dan kumuh. 

Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat mencatat bahwa terdapat 1.5 ton sampah dihasilkan setiap harinya dengan adanya fenomena Citayam Fashion Week. Produksi sampah tersebut meningkat karena adanya peningkatan jumlah orang serta aktivitas di kawasan tersebut. Kabar baiknya, salah satu artis ternama ibu kota mendukung program DLH Jakarta Pusat untuk menjaga lingkungan dengan aksi nyata memungut sampah di kawasan tersebut.

Aksi nyata yang dilakukan pada akhir Juli lalu ini patut diapresiasi dan dijadikan contoh oleh khalayak untuk tetap beraktivitas namun tidak melupakan kebersihan lingkungan. 

Volume Sampah Meningkat di Malioboro

Beralih ke kota Yogyakarta, keadaan di kawasan wisata belanja Malioboro juga memprihatinkan. Kawasan yang disebut sebagai jantung kota Yogya ini memang selalu ramai pengunjung terutama pada saat masa liburan. Begitu pula yang terjadi pada masa liburan lebaran sekaligus liburan sekolah pada pertengahan tahun 2022 lalu.

Meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta, membuat kawasan ini dipenuhi dengan sampah yang jumlahnya juga meningkat akibat tingginya wisatawan yang datang. Pemerintah Kota Yogya mengatakan bahwa sampah yang dihasilkan pada hari biasa bisa mencapai 20 ton dan pada masa libur panjang dapat mencapai lebih dari 25 ton perhari nya. Dengan keadaan tersebut, dibutuhkan personel lebih untuk membersihkan kawasan tersebut. Bahkan dalam sehari, petugas kebersihan membersihkan sebanyak 5 kali dalam sehari dari sebelumnya yang hanya 3 kali sehari. 

Berbagai jenis sampah dari pengunjung dapat ditemukan di sepanjang jalan seperti botol plastik, sedotan plastik, kantong kresek dan sebagainya. Dengan hal ini, pemerintah berharap para pengunjung untuk lebih sadar akan kebersihan lingkungan. Selain itu, para wisatawan diminta bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan karena pemerintah setempat sudah menyediakan tempat sampah yang dapat digunakan pengunjung untuk membuang sampah. Para pedagang juga diharapkan untuk berpartisipasi dan berinisiatif dalam menjaga kebersihan.

Alun-alun Kota Bandung Kotor Akibat Ulah Pengunjung

Salah satu objek wisata favorit warga Bandung dan sekitarnya adalah alun-alun kota Bandung yang terdapat di Jalan Asia Afrika. Objek wisata yang bersebelahan dengan masjid raya Bandung ini juga menjadi perbincangan hangat akibat tumpukan sampah yang meningkat karena tinggi nya angka wisatawan yang berdatangan.

sampah dari pengunjung
Sampah di Alun-Alun Bandung yang ditinggalkan pengunjung

Meningkatnya wisatawan yang datang pada libur lebaran di pertengahan 2022 lalu menjadi penyebab terbentuknya lautan sampah. Berbagai jenis sampah ditemukan di kawasan tersebut, terutama sampah plastik sisa makanan dan minuman dari para pengunjung. Berserakan memenuhi hampir seluruh area alun-alun sampai membuat kondisi kawasan tersebut kumuh sekaligus merusak keindahan. 

Dengan keadaan tersebut, pada hari kelima libur lebaran 2022 akhirnya alun-alun kota Bandung ditutup untuk sementara waktu oleh pemerintah setempat yang dipimpin oleh Walikota Bandung, Yana Mulyana. Pemerintah setempat juga menyatakan dengan meningkatnya jumlah wisatawan serta volume sampah yang dihasilkan membuat petugas kebersihan harus bekerja dua kali lipat. Pembersihan yang biasa dilakukan sekali dalam sehari harus dilakukan menjadi tiga kali dalam sehari akibat tingginya volume sampah yang meningkat tiga kali lipat dibanding hari biasanya.

Padahal, tempat sampah di alun-alun sudah disediakan oleh pemerintah setempat agar para pengunjung tidak membuang sampah sembarang. Terdapat 4-6 tempat sampah di setiap pojok alun-alun untuk memudahkan pengunjung membuang sampah. Namun sayangnya, karena rendahnya kesadaran masyarakat sampah yang dihasilkan justru dibuang sembarangan. 

Yuk jaga kebersihan lingkungan mulai dari diri sendiri!

[Sulistianing Ambar Wati]

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami