Industry Updates

DOW Indonesia dan Waste4Change: Program Pendampingan Optimalisasi TPS 3R di Bogor

Jumat, 24 Januari 2020 – DOW Indonesia bersama Waste4Change meluncurkan sekaligus meresmikan ProgramPendampingan Optimalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS 3R) di Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor.  Acara peresmian TPS 3R turut dihadiri oleh Vinchan Tangkensirisin selaku Presiden Direktur DOW Indonesia, Drs. R. Pandji Ksatriyadi selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor,  Nur Haryanti selaku, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, serta Ridho Malik, Head of Strategic Service dari Waste4Change.

Vinchan Tangkensirisin selaku Presiden Direktur DOW Indonesia (tengah) bersama Nur Haryanti selaku (samping kiri Vinchan) , Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, serta Ridho Malik, Head of Strategic Service dari Waste4Change (paling kanan) setelah peresmian TPS 3R Kab. Bogor

Vinchan Tangkensirisin selaku Presiden Direktur DOW Indonesia (tengah) bersama Nur Haryanti selaku (samping kiri, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, serta Ridho Malik, Head of Strategic Service dari Waste4Change setelah peresmian TPS 3R Kab. Bogor

Program Pendampirngan Optimalisasi TPS 3R Bogor ini direncanakan akan berjalan sepanjang tahun 2020. Ada 3 TPS 3R di Bogor yang akan menjadi target di antaranya TPS 3R Berseri (Bumi Pertiwi Cilebut); TPS 3R Kahadean (Telaga Kahuripan) dan TPS 3R Green Altari (Ciomas). Pendampingan ke 3 TPS 3R ini akan berfokus pada 5 aspek pengelolaan sampahnya, yaitu kelembagaan, pembiayaan, peran serta masyarakat, dan teknis operasional. Program ini mendukung kebijakan dan strategi daerah (Jakstrada) terkait pengurangan dan penanganan sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga di Kabupaten Bogor dan mengurangi kuantitas dan/atau memperbaiki karakteristik sampah, yang akan diolah secara lebih lanjut di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.

Dengan mengintegrasikan 5 aspek pengelolaan sampah, DOW Indonesia berharap optimalisasi TPS 3R dapat terus berkelanjutan dan menjadi percontohan bagi TPS 3R di kota dan kabupaten lainnya,”ujar Vichan Tankensirisin, President Director DOW Indonesia.

Kondisi Terkini TPS3R di Bogor

Dilansir dari jabarprov.go.id, selama 6 tahun sejak 2011 hingga 2017 Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah membangun 26 Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) atau (mengurangi – menggunakan – mendaur ulang) di 10 wilayah di Kota Bogor. Jumlah ini sudah melebihi target dari Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019, yakni 19 TPS 3R.  Bahkan, keberadaan TPS 3R ini mampu mengurangi sampah di Kota Bogor 5,15 ton per hari dari jumlah sampah Kota Bogor yang mencapai 600 sampai 700 ton perhari yang diangkut ke TPAS Galuga.

TPS 3R di Kelurahan Mulyaharja, Bogor. Sumber: AyoBogor.com

Berdasar pada Permen PU No. 3 Tahun 2013, Tempat Penampungan Sementara Sampah (TPS) merupakan tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu. Sementara. Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), yang disingkat TPS 3R, adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang skala kawasan.

Tujuan tertulis dari diselenggarakan Program TPS 3R yang tercantum dalam petunjuk teknis TPS 3R  adalah:

  1. Meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan TPS 3R;
  2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pengelolaan sampah dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat;
  3. Menyediakan prasarana dan sarana pengelolaan sampah yang berkualitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan lingkungan;
  4. Mengurangi beban pengolahan sampah di TPA dengan mengurangi timbulan sampah di sumbernya;
  5. Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat.

Program Optimalisasi TPS 3R Bogor DOW Indonesia difasilitasi oleh Waste4Change

Waste4Change selaku fasilitator melakukan pendampingan kepada TPS3R Kabupaten Bogor untuk pengembangan 5 aspek pengelolaan sampah.  Ridho Malik menjelaskan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, fakta yang ada di lapangan menunjukan bahwa kondisi timbulan sampah Kabupaten Bogor mencapai 2.850 ton per hari dengan lahan untuk TPA yang sangat terbatas.

 “Setiap hari, hanya 700 ton sampah yang diangkut (ditangani), sisanya tidak terkelola (dibuang sembarangan, dibakar, dan lain-lain). Selain itu, pada kenyataannya sebagian besar TPS 3R di Indonesia tidak berfungsi optimal. Terdapat sekitar 14 TPS 3R di daerah Kabupaten Bogor yang bersumber dari dana APBN, APBD, dan bantuan provinsi. Dari semua TPS 3R tersebut ada yang hanya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara, ada juga yang hanya mengolah sampah anorganik daur ulang, bahkan ada yang tidak berfungsi sama sekali,”jelasnya.

Waste4Change juga menawarkan program-program yang mendorong komunitas untuk ikut bertindak dan memberikan kontribusi nyata terhadap krisis sampah di Indonesia. Program-program tersebut di antaranya:

Community-Based Implementation

Ada dua program turunan yang ditawarkan dari program ini, yaitu:

  •       Community Assistant

Perencanaan dan pendampingan operasional selama minimal 6 bulan untuk memastikan keberlanjutan dari program SWM di suatu daerah/area tertentu

  •     Community Capacity Building

Community Based Capacity Building adalah sebuah pelatihan selama 3 hari untuk organisasi sampah di tingkat lokal. Bertujuan untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap konsep manajemen institusi dalam sektor persampahan dan membantu mereka untuk membuat rencana aksi yang berkelanjutan

3R School Program

3R School Program adalah program yang dirancang untuk mendorong peningkatan kesadaran warga sekolah untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) demi terwujudnya sistem pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di sekolah-sekolah.  

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami