Pertandingan sepak bola di manapun, salah satunya di stadion, tentu selalu ramai dikunjungi supporter. Saking antusiasnya, terkadang kebanyakan dari mereka lupa dengan sampah di stadion yang bisa mereka hasilkan.

Bukan hanya menjadi lautan manusia, tak jarang stadion juga menjadi lautan sampah. Hal ini seringkali terjadi setiap pertandingan selesai dilakukan. Sampah yang menumpuk di sepanjang kawasan stadion dapat memberikan kesan kumuh. Tentu perlu dibenahi secara tepat.
Ironi Sampah Pasca Pertandingan
Kemeriahan suporter dalam mendukung tim sepak bola idaman seringkali membuat mereka terlena dan lupa akan potensi sampah yang bisa mereka hasilkan. Karena terlalu terbawa suasana, mereka bahkan tidak sadar membuang sampah di area tribun. Sebuah kebiasaan yang seharusnya tidak dilakukan.
Potret realita ini bisa kita lihat ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau Stadion Jatidiri Semarang. Ia mendatangi stadion pasca digunakan pertandingan PSIS melawan Persib yang dilaksanakan pada 31 Januari 2023 lalu. Terlihat tumpukan sampah berserakan dan masih dibersihkan oleh petugas kebersihan.
Dilansir dari detik.com, dominasi sampah yang ditemukan ialah bungkus makanan dan botol plastik. Ganjar mengungkapkan, setidaknya para petugas membutuhkan waktu paling tidak tiga hari untuk membersihkan seluruh sampah di stadion. Tentu, Ganjar menyayangkan keadaan miris ini.
“Semuanya (sampah) di kiri-kanan sekitar stadion, diumpetin di banyak tempat. Kayaknya memang harus perlu menambah tempat-tempat sampah yang lebih banyak,” ujarnya.
Menurutnya, dibutuhkan evaluasi besar-besaran terhadap pengelolaan sampah. Bahkan, dibutuhkan edukasi kepada seluruh elemen terkait sampah di stadion pasca pertandingan.
Hal ini adalah salah satu contoh nyata bahwa stadion Indonesia belum mengelola sampah dengan baik. Ditambah kesadaran masyarakat yang kurang berpikir ke arah kesehatan lingkungan. Berbagai peran dibutuhkan demi meminimalisir sampah di stadion.
Belajar dari Kebiasaan Warga Jepang di World Cup
Sepertinya supporter sepak bola Indonesia perlu berkaca kepada peristiwa World Cup di Qatar tahun 2022 lalu.
Secara mandiri penggemar Jepang senantiasa menjaga stadion pertandingan dalam keadaan bersih dengan mengumpulkan sampah usai pertandingan. Baik saat timnya tengah bertanding atau tidak, warga Jepang yang hadir di sana secara sadar akan berburu sampah yang berserakan di setiap tribun.
Beralatkan kantong sampah besar dan tangan kosong, warga Jepang dengan kompak mengambil sampah di sela-sela kursi penonton. Setelahnya, mereka akan berbondong-bondong membawa kantong plastik yang sudah penuh dengan sampah untuk dibuang ke tempat yang seharusnya.
Menurut keterangan salah satu pria Jepang yang di stadion, mereka sudah terbiasa melakukan aksi ini. Hal ini sebagai sikap hormat warga Jepang di berbagai tempat, yakni dengan tidak meninggalkan sampah.
Bukan hanya suporternya, Timnas Jepang juga bersikap yang sama. Pemain Jepang sudah dikenal dengan menjaga kebersihan di ruang ganti timnya. Yaitu, dengan membersihkan lantai, melipat handuk, tidak menyisakan sampah di ruang ganti, hingga mengembalikan kondisi ruangan seperti awal mereka datang.
Kebiasaan ini mereka sebut dengan Atarimae atau hal yang sudah sewajarnya. Ketika melihat sampah, maka wajarnya adalah dengan membersihkannya. Bahkan pelatih tim Jepang, Hajime Moriyasu mengatakan bahwa orang Jepang sudah biasa melakukan ini. Kebersihan sudah menjadi kebiasaan yang telah tertanam sejak kecil.
Kebiasaan warga Jepang ini tentu menarik perhatian seluruh warga dunia yang dinilai sebagai hal yang positif. Warga Jepang mampu menjadi panutan kebersihan yang mampu dilakukan ketika turut menonton di stadion. Seluruh dunia, bahkan Indonesia harusnya belajar dan mampu mengimplementasikannya dengan baik. Karena tentu saja, menjaga lingkungan stadion yang bersih akan bermanfaat bagi diri dan lingkungan sekitar.
Lalu, setelah melihat kebiasaan warga Jepang, apa yang bisa dibenahi?
Apa yang Harus Dibenahi?
Melihat realita bahwa stadion-stadion Indonesia masih belum memiliki aturan yang ketat terhadap pengelolaan sampah, maka dibutuhkan pembenahan yang struktural. Pembiasaan terhadap menjaga lingkungan di sekitar stadion juga dibutuhkan. Pembenahan-pembenahan itu bisa dilakukan seperti hal berikut.
#1 Mengetatkan Aturan Menjaga Lingkungan Stadion
Bukan hanya soal keamanan, tapi juga mengetatkan aturan menjaga lingkungan di sekitar stadion. Aturan tersebut bisa berupa membuang sampah pada tempatnya, membawa alat minum sendiri, membawa kantong sampah sendiri, dan lainnya.
Aturan bisa dibuat dan terus dilengkapi dengan melihat evaluasi besar-besaran terhadap masalah sampah di stadion. Karena, membiarkan situasi stadion yang dipenuhi sampah pasca pertandingan bukanlah hal yang baik. Lingkungan sekitar akan merasakan dampak dari sampah yang berserakan.
Aturan-aturan itu bisa disosialisasikan setiap pra pertandingan melalui kampanye konten-konten media sosial. Bisa juga dengan menempel poster aturan menjaga kebersihan di setiap sudut stadion.
Aturan ini harus dibuat secara matang oleh para pengelola stadion. Fungsinya agar membangun kebiasaan suporter dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Selain aturan, dibutuhkan juga sanksi yang tegas. Karena, akan dinilai percuma bila aturan yang ketat, tetapi tidak melakukan pengawasan atas tindakan suporter yang membuang sampah sembarangan. Sanksi yang tegas akan membuat kultur baru bagi suporter dalam membiasakan diri menjaga lingkungan.
#2 Menambah Jumlah Tempat Sampah
Tentu saja, aturan yang tegas harus diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Seperti apa yang diungkapkan oleh Ganjar ketika melihat Stadion Jatidiri Semarang, penambahan tempat sampah di setiap titik stadion memang sangat diperlukan.
Hal ini akan mengurangi beban kerja para staf dalam membersihkan stadion pasca pertandingan. Pun, membangun kebiasaan suporter membuang sampah pada tempatnya.
Akan lebih baik bila pengelola stadion juga menyediakan tempat sampah sesuai dengan jenisnya. Misalnya, mana tempat sampah yang khusus untuk sampah organik, plastik, anorganik, dan lainnya.
#3 Bangun Kesadaran Diri akan Membuang Sampah
Bukan cuma aturan dan fasilitas, tapi juga bisa mengupayakan pemahaman dan edukasi dalam membuang sampah. Dirasa penting, karena hal ini akan membangun kesadaran diri akan membuang sampah secara tepat.
Membuat penanda tempat sampah yang diperuntukkan sampah organik, non-organik, plastik, dan lainnya juga dirasa perlu. Kemudian, edukasi yang terus berkelanjutan kepada para suporter tentang pentingnya menjaga kebersihan di area stadion.
Meski tidak berdampak secara cepat, tetapi secara perlahan kebiasaan baik ini akan perlahan muncul ke para suporter ke depannya.
#4 Memaksimalkan Peran Steward
Steward sejatinya berperan menjaga keamanan dan keadaan di stadion. Setidaknya ada 15 tugas ketika pertandingan sepak bola berlangsung. Salah satunya adalah membantu pengoperasian stadion yang aman, mengontrol akses masuk ke dalam stadion, mengarahkan penonton yang masuk, dan lainnya.
Melihat realita bahwa sampah masih menjadi masalah rutinan di stadion dan belum juga disebutkan peran steward dalam menjaga kebersihan. Maka, akan lebih baik bila menambahkan tugasnya dengan mengawasi dan mengontrol penonton dalam menjaga kebersihan.
Memaksimalkan peran steward juga akan menjadi implementasi yang baik dari aturan menjaga lingkungan sekitar stadion. Karena dengan begitu, problematika sampah di stadion bisa teratasi dengan pengawasan dari steward.
Memang, dibutuhkan keyakinan dan kemauan yang kuat dalam membuat perubahan yang lebih baik. Terkhusus, menekan jumlah sampah yang dihasilkan dari stadion. Namun, bila hal ini terus dibiarkan, ketertiban dan lingkungan sekitar akan terganggu.
#5 Bekerja Sama dengan Penyedia Jasa Pengelolaan Sampah yang Tepat
Bagi pengelola stadion, penting untuk mengelola sampah yang sudah dihasilkan pasca pertandingan. Karena, bila sampah hanya dikirimkan ke TPS terdekat hanya akan menumpuk sampah yang ada dan tidak terkelola dengan baik.
Selain meminimalisir jumlah sampah yang ada, pengelola stadion juga bisa turut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. Anda bisa menjalin kerja sama dengan Waste4Change dalam mengelola sampah stadion. Dengan layanan Reduce Waste to Landfill, Anda bisa mengumpulkan dan mendaur ulang sampah stadion secara bertanggung jawab.
Retna Gemilang
Sumber:
https://waste4change.com/blog/fans-jepang-bersih-bersih-di-world-cup-bukan-sekali-aja-lho/