Penanganan Dampak Longsornya Gunungan Sampah TPA Cipeucang

TPA Cipeucang Longsor pada 22 Mei 2020

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Cipeucang yang terletak di kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Indonesia, dikabarkan longsor sebagian pada Jumat, 22 Mei 2020 dini hari. (tribunnews.com).

Peristiwa longsornya TPA Sampah Cipeucang tersebut dikabarkan karena jebolnya turap (pembatas beton). Untungnya, tidak ada korban jiwa dari peristiwa longsornya TPA Sampah Cipeucang tersebut, namun dikabarkan bahwa sebagian sampah TPA Cipeucang masuk ke aliran Sungai Cisadane yang memang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan area TPA.

Mengutip dari artikel Kompas.Com (22/05/2020), Yepi Suherman, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan, menginformasikan bahwa mungkin ada sekitar 100 ton sampah yang menutupi aliran sungai.

Longsornya TPA Cipeucang, Tangerang, Indonesia pada 22 Mei 2020
Longsoran sampah TPA Cipeucang yang masuk ke aliran Sungai Cisadane 22/05/2020 (Sumber: Merdeka.Com)

Penanganan Pencemaran Sampah di Sungai Cisadane Akibat Longsor TPA Cipeucang

Sungai Cisadane merupakan salah satu sungai lintas provinsi yang melalui wilayah provinsi Jawa barat dan Banten. Sungai Cisadane bersumber dari kaki Gunung Salak dan Gunung Pangrango yang mengalir ke arah utara melalui kota Bogor, Ciampera, Tangerang, dan berakhir di muara laut Jawa.

Dikutip dari Tribunjakarta.com (22/05/2020) menurut Ira Indirayuni, Corporate Communication Manager PT Aetra Air Tangerang, sampah TPA Cipeucang di Tangerang Selatan yang longsor dan menutupi aliran Sungai Cisadane belum berdampak ke pengelolaan air bersih di Kabupaten Tangerang.

Ira mengklaim lebih dari 77 ribu pelanggan di delapan kecamatan di Kabupaten Tangerang masih belum terdampak longsornya TPA Cipeucang. Ira juga menambahkan bahwa memang ada empat intake air Aetra Tangerang tertanam dalam Sungai Cisadane dekat Bendungan Pintu Air 10 yang berjarak kurang lebih 23 kilometer dari titik longsornya TPA Cipeucang di Sungai Cisadane. Pihaknya berusaha melakukan penanganan dan pencegahan dengan pengawasan ekstra, buka-tutup pintu air, dan jaring agar mencegah adanya pencemaran sampah lebih lanjut yang berdampak pada penyediaan air bersih masyarakat.

Bendungan Pintu Air 10 Tangerang – Water Dam Gate (Source: Okezone Lifestyle)

Diberitakan juga oleh Tribunnews.com bahwa Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan, Toto Sudarto, mengaku bila Pemkot Tangsel turut menyertakan pakar dan akademisi yang ahli di bidang konservasi SDA guna membantu proses rehabilitasi aliran Sungai Cisadane yang tercemar akibat longsoran TPA Cipeucang. 

Kondisi TPA Cipeucang, Tangerang Selatan, Sebelum Longsor

Mengutip dari Tangerangnews.com dari artikel 4 Januari 2019 sebelum peristiwa longsornya TPA Cipeucang, Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan, Wismansyah, menyatakan bahwa berdasar perhitungan tahun 2018, ada sekitar 300 ton sampah yang masuk setiap harinya ke TPA Cipeucang.

Wismansyah juga menambahkan bahwa TPA Cipeucang diperkirakan hanya mampu menampung sampah hingga 2020.

TPA Cipeucang diperkirakan hanya mampu menampung sampah hingga 2020.

Masyarakat sekitar TPA Cipeucang sendiri telah sadar perihal dampak negatif dari TPA yang kelebihan kapasitas. Yapelh (Yayasan Peduli Lingkungan Hidup Indonesia) dan Formasi (Forum Masyarakat Serpong Peduli) pernah melakukan kampanye dan aksi di tahun 2019 untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat dan instansi terkait tentang TPA Cipeucang. Sebagian besar masyarakat sekitar mengeluhkan bau, juga tentang lokasi TPA Cipeucang yang terlalu dekat dengan aliran Sungai Cisadane, belum lagi bahaya longsor dari tumpukan sampah yang menumpuk tinggi.

Yapelh menggelar aksi untuk penanganan TPA Cipeucang pada 2019 (Sumber: Yapelh)
Yapelh menggelar aksi untuk penanganan TPA Cipeucang pada 2019 (Sumber: Yapelh)
Cipeucang TPS Condition before the landslide on May 22, 2020 (Source: Okezone)

Masalah TPA yang kelebihan kapasitas dan membutuhkan perhatian ekstra ini telah beberapa kali terjadi di Indonesia, salah satunya peristiwa meledaknya TPA Leuwigajah di Jawa Barat yang memakan korban jiwa dan mencetuskan diperingatinya Hari Peduli Sampah Nasional setiap 21 Februari.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Cipeucang, Tangerang Selatan, merupakan satu dari banyak TPA di Indonesia yang mengalami masalah kelebihan kapasitas (baca: Indonesia Darurat Sampah – TPA-TPA di Indonesia yang Terancam Penuh). 

Solusi Penuhnya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah di Indonesia

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah sejatinya merupakan tempat di mana sampah residu yang tidak lagi bisa atau sulit didaur ulang dikelola dan dipulihkan sedemikian rupa agar tidak mencemari lingkungan (baca juga: Pahami Perbedaan TPS, TPS 3R, TPST, dan TPA).

Salah satu Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah yang telah direvitalisasi untuk dapat mencegah longsor gunungan sampah, mengurangi bau, dan mengelola/mendaur ulang sampah agar tidak menumpuk adalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Sampah organik dikelola menjadi kompos, gunungan sampah ditutup dengan membran dan disusun membentuk terasering agar memperkecil risiko longsor. (baca juga: Meningkatkan Kepedulian Terhadap TPA Bantar Gebang melalui Buku Di Balik Aroma Karsa)

Entrance to the Integrated Waste Processing Site (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. Photo source: liputan6.com/ImmanuelAntonius.

Meski begitu, terbukti gunungan sampah di TPST Bantar Gebang yang memiliki luas area 110,3 hektar masih terus meningkat setiap harinya hingga mencapai ketinggian sampah kurang lebih 30 meter. Peran aktif masyarakat untuk mengurangi sampah dan meningkatkan daur ulang sampah terbukti masih sangat krusial. Oleh karena itu, pada tahun  2017, pemerintah Indonesia meresmikan program Indonesia Bersih Sampah 2025.

Waste4Change Bantu Kurangi Sampah yang Berakhir di TPA

Berikut adalah layanan Waste4Change yang bisa membantu masyarakat untuk memastikan sampah tidak tercampur kembali dan didaur ulang dengan optimal agar bisa mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA:

Send Your Waste

Kirim sampah anorganik via jasa ekspedisi atau paket secara sukarela untuk didaur ulang oleh Waste4Change. Simak jenis sampah yang bisa dikirimkan dan tata cara mengirimkan sampah di link berikut: Send Your Waste.


Personal Waste Management

Supaya lebih aman lagi di rumah namun tetap bisa mengelola sampah dengan optimal, Waste4Change menyediakan jasa pengangkutan sampah langsung ke rumah! Cek jenis sampah yang bisa dititipkan pada Waste4Change serta cara berlangganan pada link berikut: Personal Waste Management Waste4Change.


Solid Waste Management Research

Bagi perusahaan dan instansi yang membutuhkan riset dan campur tangan ahli persampahan untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang optimal untuk mengurangi sampah produksi pabrik/perusahaan yang berakhir di TPA atau untuk mencari solusi berkelanjutan dan terpadu pengelolaan sampah kota/kabupaten, Waste4Change menyediakan jasa Solid Waste Management Research (Riset Pengelolaan Sampah/Limbah Padat). 

SUMBER:

  • https://www.merdeka.com/peristiwa/longsoran-gunung-sampah-di-tpa-cipeucang-tangsel-nyaris-menutup-kali-cisadane.html https://jakarta.tribunnews.com/2020/05/22/tpa-cipeucang-longsor-cemari-sungai-cisadane-produksi-air-di-kabupaten-tangerang-belum-terdampak.
  • https://zonabanten.pikiran-rakyat.com/banten/pr-23389561/11-tahun-berdiri-tangsel-tak-pernah-kelola-sampah-di-cipeucang
  • https://wartakota.tribunnews.com/2019/02/23/kritik-gunung-sampah-aktivis-kamping-satu-malam-di-tpa-cipeucang 
  • https://tangerangnews.com/tangsel/read/25761/Sampah-di-Tangsel-Capai-300-Tn-Per-Hari 

Related Post