Industry Updates

Negara dengan Budaya Pilah Sampah Paling Menarik

Beda negara, beda pula cara memilah sampahnya. Peraturan yang berlaku di satu negara kemungkinan terbentuk dari teknologi pengolahan sampah yang tersedia di negara tersebut, juga rencana jangka panjang dari pemerintahan terkait.

Source: WHENTHETWOHITSTHESIX.

Apa yang dilakukan orang Indonesia dengan Sampah Mereka?

Satu hal yang pasti: tidak susah membuang sampah di Indonesia. Apa yang biasa orang-orang Indonesia lakukan adalah meletakkan sampahnya di tempat pembuangan sampah pribadi yang biasanya terletak di depan rumah, tepat di pinggir jalan. Cukup letakkan saja di sana, kemudian agen pengambil sampah akan datang dengan truk sampah besar atau gerobak sampah dorong mereka dan mengambil sampah tersebut.

Cara membuang sampah di kompleks apartemen juga tidak terlalu jauh berbeda. Kumpulkan, bungkus di dalam kantung plastik jika diperlukan, lalu letakkan di luar kamar apartemen atau di kotak pembuangan sampah umum yang disediakan di setiap lantai apartemen tersebut.

Truk Sampah Indonesia
Source: Aktual.com

Biaya pengambilan sampah di Indonesia dibayarkan secara personal dengan agen pengumpul sampah—tanpa tambahan biaya pajak, biaya yang dibayarkan tersebut betul-betul merupakan honor petugas dan penggantian transportasi truk pengambil sampah. Bawa sendiri sampah Anda ke tempat pembuangan sampah umum terdekat dan Anda tidak perlu membayar sepeser pun.

Sesimpel itu.

Bayangkan betapa terkejutnya orang Indonesia jika mereka tinggal di negara yang terkenal dengan system pemilahan sampah yang cukup rumit dan detail seperti Austria, Korea Selatan, atau Jerman—tempat dimana hukuman publik dan denda bisa dikenakan karena ketidakpatuhan terhadap aturan pemilahan sampah bisa terjadi?

Jangan takut, karena tulisan kali ini akan mengulas semua hal yang perlu Anda ketahui tentang budaya dan aturan pilah sampah di beberapa negara yang terkenal dengan sistem pemilahan sampah mereka yang unik.

Jerman: Posisi Pertama Daur Ulang Sampah Tingkat Dunia

Jerman merupakan negara yang memiliki rating pertama tertinggi dalam sektor daur ulang sampah mereka (menurut Eunomia). Negara mereka menggunakan sistem yang cukup mendetail untuk mengolah dan memilah sampah, mereka menentukan tempat untuk membuang sampah gelas sesuai dengan warnanya, tipe kertas yang bisa diletakkan di dalam tempat pembuangan sampah kertas, tempat sampah terpisah untuk sampah metal, tempat yang berbeda untuk plastik, dan tempat yang berbeda pula untuk sampah keramik atau kaca yang pecah, dan masih banyak lagi.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang sistem pemilahan sampah di Jerman:

  • Anda diiharapkan untuk mengumpulkan sampah di tempat pengumpulan sampah umum terdekat dengan tempat tinggal Anda.
  • Umumnya ada 7 kotak pembuangan sampah umum di perumahan-perumahan Jerman:
  1. Kotak biru – untuk kertas dan kardus, kardus pizza yang berminyak bukan termasuk di kotak ini.
  2. Kotak hijau dan putih – untuk gelas, kotak yang berbeda diperuntukkan untuk gelas-gelas berwarna, hiasan natal dan bohlam tidak termasuk di kotak ini!
  3. Kotak kuning/oranye – untuk plastik dan metal
  4. Kotak coklat – benda-benda yang mudah membusuk
  5. Kotak abu-abu/hitam, sampah-sampah lain yang tidak bisa didaur ulang seperti popok bekas pakai, pasir untuk buangan kucing, bangkai, dan abu
Garbage bins Germany
Source: Grasshopper files
  • Beberapa barang tidak bisa ditempatkan pada tempat pembuangan sampah umum di area perumahan. Benda-benda seperti batre, elektronik, cat yang tidak terpakai, bohlam, dan elektronik rumah tangga harus dikembalikan pada lokasi-lokasi atau agen-agen tertentu untuk bisa didaur ulang. Benda-benda lainnya seperti pakaian, sepatu, dan sampah-sampah berukuran besar serta perabotan disarankan untuk dijual kembali atau didonasikan.
  • Jerman memiliki Pfand, yaitu potongan harga tertentu dari produk minuman botol yang bisa anda dapatkan kembali dalam bentuk uang jika Anda mengembalikan botol minuman kosong tersebut pada agen resmi. Hukum di Jerman mengharuskan semua toko yang menjual minuman di atas ukuran tertentu untuk memiliki Pfandrückgabestelle, tempat menukar botol minuman dengan deposit. (link)

Korea Selatan: Teladan dalam Usaha Kurangi Sampah

Source: Mignonne Polard

Sistem pemilahan dan pengolahan sampah yang baik di Jerman bisa jadi menjadi salah satu alasan utama mengapa negara tersebut mampu mengoptimalkan tingkat daur ulang mereka, tapi Anda tak bisa membicarakan soal pengolahan sampah tanpa menyebutkan Korea Selatan.

Hal pertama yang harus Anda ketahui adalah, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mampu mengubah cara pandang penduduk mereka tentang pengolahan dan pemilahan sampah dalam waktu kurang dari 10 tahun.

Orang-orang Korea Selatan di masa kini sangat mendukung ide daur ulang dan pemilahan sampah. Untuk memberikan Anda gambaran, berikut adalah bagaimana kehidupan sehari-hari di Korea Selatan berjalan:

  • Seorang trash lady (perempuan sampah—begitu mereka menjulukinya di sana) akan diam-diam mengecek cara Anda memilah dan mengolah sampah dan mungkin mengkritik kelalaian Anda dalam memisahkan kulit telur dari sampah-sampah organik lainnya
  • Tidak mematuhi peraturan pemilahan sampah bisa berujung pada pemindahan paksa dari rumah tinggal
  • Siapa yang menggunakan kantung sampah tidak resmi dari negara akan dihukum dan dikenai biaya denda sebesar 1 juta won (S$1,650). Pemerintah Korea Selatan bahkan menawarkan imbalan berupa uang untuk informasi-informasi pelaku pelanggaran pemilahan sampah (tidak heran orang-orang seperti trash lady ada)

Penduduk Korea Selatan dulunya juga tidak terlalu peduli pada pemilahan sampah, tapi pada tahun 1995, pemerintah mereka mengambil jalan berbeda dari hampir sebagian besar negara lainnya: mereka membangun standard pengolahan sampah yang ketat dan sistematis untuk memastikan kestabilan ekonomi mereka di masa depan.

Pemerintahan mereka tahu dengan pasti bahwa sistem pengolahan sampah yang baik berujung pada banyak hal baik lainnya: penghematan biaya, pelestarian alam, juga lebih banyak ruang dan kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang.

Kesuksesan Korea Selatan dalam mengubah perilaku dan cara pandang penduduk mereka terhadap pengolahan sampah merupakan sesuatu yang pasti, mengingat betapa tekun dan kuatnya niat mereka dalam mengurangi jumlah sampah. Mereka melakukan banyak hal untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan negara mereka, imbalan uang untuk pengaduan pelanggaran hanyalah satu dari banyak hal lainnya.

Salah satu  teknologi pengolahan sampah yang paling menakjubkan yang dimiliki Korea Selatan adalah kotak pengumpul sampah makanan yang dilengkapi dengan RFID (Radio-Frequency Identification). Masyarakat Korea Selatan harus menyentuhkan kartu identifikasi mereka pada alat tersebut sebelum bisa membuang sampah makanan mereka.

Sampah makanan yang mereka buang nantinya akan ditimbang dan dicatat secara otomatis oleh mesin tersebut. Catatan itu nantinya akan digunakan sebagai acuan tagihan biaya pengolahan sampah yang harus mereka bayarkan di akhir bulan.

Source: The Straits Times

Korea Selatan sangat serius dalam mengolah sampah makanan dan daur ulang mereka. Pengurangan sampah makanan tersebut bukan hanya dilakukan dengan cara mencegah penduduk mereka menyia-nyiakan dan membuang makanan dari awal, namun juga dengan cara pemanfaatan sampah makanan tersebut untuk pakan ternak dan materi biogas. Simpelnya, membuang sampah bisa menjadi urusan yang mahal di Korea Selatan.  (link)

Berikut adalah beberapa hal menarik lainnya yang mungkin ingin Anda ketahui tentang sistem pengolahan sampah Korea Selatan.

Sedikit mirip dengan Jerman, tempat pengumpulan sampah umum di perumahan/apartemen tersedia di Korea Selatan. Anda diharapkan untuk memilah sampah dengan baik dan benar dan meletakkannya pada kotak pembuangan yang tersedia. Berikut adalah beberapa tipe kotak pembuangan sampah Korea Selatan:

  • Sampah Makanan, apapun yang bisa dimakan oleh binatang
  • Sampah yang Bisa Didaur Ulang
  • Sampah Berukuran Besar, umumnya elektronik dan perabotan
  • Sampah Lainnya, apapun yang tidak termasuk dalam 3 kategori jenis sampah sebelumnya

Mungkin terdengar simpel jika dibandingkan dua negara lainnya (Jepang dan Jerman) tapi jangan lengah, karena Korea Selatan memiliki peraturan yang cukup ketat dan banyak pengecualian tentang apa benda yang dianggap sampah tertentu dan seterusnya.

Sebagai contoh, karena sampah makanan diperuntukkan bagi apapun yang bisa dikonsumsi oleh hewan, maka sampah-sampah seperti kulit telur, cangkang, dan tulang biasanya tidak boleh disertakan di dalam kotak Sampah Makanan. Anda harus memisahkan tulang dari sampah makanan Anda, letakkan sampah daging pada kotak Sampah Makanan, kemudian letakkan sisa tulang pada kotak Sampah Lainnya.

Hal lain yang harus Anda ingat tentang sistem pengolahan sampah Korea Selatan:

  • Masing-masing distrik di Korea Selatan memiliki kantung sampah resminya. Anda harus menggunakan kantung sampah yang berlaku di area tempat tinggal Anda. Kantung sampah tersebut bisa dibeli di supermarket lokal.
  • Di Korea Selatan, biaya pengangkutan, pengumpulan, dan pengolahan sampah sudah termasuk di dalam kantung sampah yang Anda beli. Inilah mengapa Korea Selatan mengatur harga kantung sampah mereka berdasar jenis dan volume.
Food waste bag South Korea
Source: 10mag

Kemudian apa yang dapat dipelajari dari sistem pengolahan sampah di Korea Selatan?

Roma tidak dibangun dalam sehari, hal yang sama juga berlaku pada sistem pengolahan sampah yang baik. Pengolahan sampah merupakan usaha bersama, harus didukung oleh pemerintah dan semua penduduknya, harus dimulai dari pemilahan sampah, dan harus dimulai dari rumah kita.

Pemilahan sampah yang benar bukanlah sesuatu yang sulit dipelajari dan diingat, tapi memang harus dilakukan dan didukung oleh semua anggota keluarga dan lingkungan Anda untuk bisa mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.

Jika Anda berminat untuk belajar tentang sistem pemilahan sampah dan mencari agen pengangkut sampah, hubungi kami. Coba kunjungi halaman servis kami dan jangan lupa untuk tinggalkan pesan, kami akan mencoba mencari solusi pengolahan sampah yang paling cocok dengan Anda.

Baca artikel versi Bahasa Inggris/English version di sini.

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami