21 Contoh Limbah Keras Anorganik + Pengertian dan Cara Mendaur Ulangnya!
Sehari-hari, manusia selalu menghasilkan berbagai jenis sampah, sampah organik dan anorganik, dan termasuk limbah keras anorganik.
Masalah muncul ketika sampah ini menumpuk, dan memberikan masalah pada lingkungan di sekitarnya.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan limbah keras anorganik?
Artikel ini akan membahas dengan rinci tentang pengertian limbah anorganik secara umum. contohnya, serta cara mengelolanya.
Pengertian Limbah Keras Organik
Apa itu limbah keras anorganik? Limbah keras anorganik adalah limbah yang memiliki sifat tidak mudah hancur. Biasanya, limbah ini memerlukan metode penanganan khusus, seperti pemanasan atau pembakaran, untuk mengelola.
Contoh Limbah Anorganik
Ada banyak barang-barang yang merupakan contoh dari limbah atau sampah keras anorganik, diantaranya:
- Pecahan keramik
- Pecahan kaca
- Paku berkarat
- Bekas kaleng
- Kawat bekas
- Bekas parfum kaca
- Bekas gelas dan piring
- Perangkat TV bekas
- Perangkat besi di kulkas bekas
- sampah besi seperti gunting
- Vas bunga dari kaca
- Per bekas kasur
- Besi dari kendaraan
- Plastik tebal kemasan
- Busa polistiren
- Baterai
- Mainan rusak
- Pipa PVC
- Hiasan rumah dari kaca dan besi
- Peralatan medis
- Bekas kaset pita, VCD dan DVD
Perbedaan Limbah Keras Anorganik dan Organik
Seperti namanya, limbah anorganik adalah jenis limbah yang berasal dari bahan-bahan nonhayati.
Bisa juga berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, serta hasil dari proses teknologi pengelolaan bahan tambang dan industri.
Contoh konkret dari sampah anorganik adalah logam dan produk olahannya, plastik, kertas, kaca, keramik, dan sampah deterjen.
Jenis limbah ini pun dibagi lagi ke dalam dua kategori utama, yakni limbah lunak anorganik dan limbah keras anorganik:
- Limbah Lunak Anorganik: Jenis limbah yang memiliki sifat lunak atau lentur, mudah dibentuk, dan mencakup bahan seperti plastik, gabus sintetis atau styrofoam, sedotan plastik, serta bungkus makanan cepat saji. Limbah lunak anorganik juga mencakup limbah cair, seperti air detergen, sabun cuci, dan minyak jelantah.
- Limbah Keras Anorganik: Limbah ini memiliki sifat yang tidak mudah hancur. Biasanya, limbah ini memerlukan metode khusus, seperti pemanasan atau pembakaran, untuk mengelola. Contoh dari limbah anorganik keras termasuk pecahan keramik, kaca, paku berkarat, dan bekas kaleng.
Pengetahuan mendalam mengenai jenis dan contoh sampah anorganik menjadi kunci dalam merancang strategi pengelolaan limbah yang efektif.
Terlebih, untuk mengelola limbah anorganik keras, mengingat dampaknya yang cukup nyata pada lingkungan kita.
7 Langkah dan Cara Mengelola Limbah Keras Anorganik
Dibutuhkan langkah yang tepat dalam mengelola sampah, agar limbah tersebut memiliki nilai ekonomis sekaligus tidak berbahaya bagi lingkungan.
Berikut adalah langkah-langkah pengelolaan sampah keras anorganik yang dapat diterapkan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan:
- Pisahkan sampah menjadi dua kategori utama, organik (seperti sisa makanan, daun, rumput, dan tulang ikan) dan anorganik (termasuk karet, kaca, plastik, kaleng, dan kertas). Sediakan dua tempat sampah terpisah untuk masing-masing jenis sampah.
- Beberapa sampah anorganik dapat didaur ulang, termasuk kertas, kardus, botol kaca, botol plastik, dan kaleng. Selain dijadikan kerajinan, sampah-sampah ini dapat dibawa ke pusat daur ulang atau diserahkan kepada pemulung.
- Pisahkan sampah keras anorganik dan kirimkan ke pusat daur ulang yang memiliki pengetahuan untuk mengolahnya tanpa merusak lingkungan.
- Sedangkan sampah organik dapat dikelola dengan diubah menjadi pupuk kompos yang berguna untuk kegiatan berkebun.
- Budayakan gaya hidup 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Contohnya, gunakan kembali botol plastik bekas sebagai pot tanaman.
- Inisiatif pengelolaan sampah juga bisa dimulai dengan mengurangi jumlah sampah, menghindari penggunaan produk sekali pakai, menggunakan tas kain saat belanja, dan meminimalisir penggunaan tisu.
- Terakhir, ada bank sampah untuk limbah keras anorganik. Setelah dipisahkan dan dikelompokkan, sampah tersebut dapat diserahkan ke bank sampah, dan dianggap sebagai deposito sebelum dikonversikan menjadi uang.
9 Contoh Kerajinan Limbah Keras Anorganik
Selain mengirimnya ke pusat daur ulang atau menjualnya, Anda juga bisa mengubah sampah keras anorganik jadi dekorasi yang estetik.
Berikut adalah contoh kerajinan limbah keras anorganik yang kreatif:
- Vas dari botol kaca: Letakkan bunga ke dalam botol kaca yang sudah diisi air, kemudian taruh untuk mempercantik ruangan Anda.
- Lantai dengan pecahan keramik: Dengan tema anti mainstream, pecahan keramik juga dapat digunakan sebagai material lantai.
- Tempat pensil dari stik es: Sampah stik es krim dapat diubah menjadi tempat pensil yang kreatif.
- Kap lampu dari pecahan kaca: Frame lampu dari pecahan kaca memberikan kesan eksotis, sekaligus getaran industrial pada interior rumah.
- Hiasan lampu dari kaleng: Kaleng bekas dapat diubah jadi kap lampu tidur. Cukup beri banyak lubang pada kaleng, lalu pasang lampu di bagian dalamnya.
- Hiasan dari pecahan kaca: Kepingan kaca juga bisa dijadikan hiasan meja atau dinding yang elegan dan bernilai seni tinggi.
- Bingkai foto dari besi bekas: Besi yang tidak terpakai bisa dilebur kembali menjadi bingkai foto yang unik.
- Rak dari kepingan besi: Anda juga bisa membuat tempat penyimpanan dari kepingan besi.
- Wadah pensil dari kaleng susu: Kaleng susu dapat dimanfaatkan sebagai wadah pensil. Untuk mempercantik tampilan, dilapisi dengan kertas kado.
Dewasa ini, kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah keras anorganik semakin meningkat.
Salah satunya dengan upaya daur ulang kreatif seperti di atas.
Kerajinan tangan dari sampah keras anorganik seperti Ecobrick memang jadi salah satu solusi untuk mengurangi akumulasi sampah tersebut.
Plus, memberikan nilai tambah pada barang-barang yang sebelumnya dianggap tidak berguna.