Kondisi Terkini The Great Pacific Garbage Patch

The Great Pacific Garbage Patch atau yang dikenal juga dengan pusaran sampah Pasifik adalah kumpulan sampah laut di samudera Pasifik Utara dan membentang di perairan antara Pantai Barat Amerika Utara sampai Jepang. Wilayah ini terbagi menjadi dua tambalan, yaitu tambalan sampah Barat dan tambalan sampah Timur. Tambalan sampah Barat terletak di dekat negara Jepang, sedangkan tambalan sampah Timur terletak di antara negara bagian Hawaii dan California, Amerika Serikat. 

The Great Pacific Garbage Patch
Kondisi The Great Pacific Garbage Patch (Sumber: Times of India)

Mengapa Disebut Pusaran Sampah?

Sampah laut yang hampir seluruhnya terdiri dari mikroplastik dengan jumlah sekitar 1,8 triliun keping plastik dan setara dengan 250 keping puing untuk setiap manusia di dunia mengapung di The Great Pacific Garbage Patch. Menurut penelitian The Ocean Cleanup, setiap tahunnya diperkirakan sejumlah 1,15 juta ton hingga 2,41 juta ton plastik yang berasal dari sungai memasuki wilayah laut. 

Sebagian besar sampah plastik ini kurang padat daripada air, sehingga ketika bertemu dengan laut tidak akan tenggelam. Sampah-sampah plastik tersebut akan mengapung di atas permukaan laut saat menuju area lepas pantai, kemudian diangkut oleh arus hingga seluruhnya terakumulasi dan berakhir di tambalan. Sementara, puing-puing yang lebih padat akan tenggelam di bawah permukaan air. Ahli Kelautan dan Ekologi menemukan sebesar 70% sampah laut tenggelam ke dasar lautan yang menyebabkan tumpukan sampah di bawah air. 

Kategori Sampah Plastik di The Great Pacific Garbage Patch

Berdasarkan penelitian The Ocean Cleanup, karakteristik jenis dan usia puing-puing plastik di The Great Pacific Garbage Patch menunjukkan bahwa plastik mempunyai kapasitas untuk bertahan di wilayah tersebut. Melalui perhitungan sejak tahun 1970, input plastik di tambalan lebih besar daripada output-nya. 

Plastik yang diambil untuk diteliti sebagian besar terbuat dari polietilen kaku atau keras (PE), polipropilen (PP), atau alat tangkap seperti jaring dan tali. Kategori sampah plastik di The Great Pacific Garbage Patch berdasarkan ukurannya dibagi menjadi 4 kelas, yaitu:

  1. Mikroplastik (0,05 – 0,5 cm)
  2. Mesoplastik (0,5 – 5 cm)
  3. Makroplastik (5 – 50 cm)
  4. Megaplastik (di atas 50 cm)

Tim relawan kemudian mengklasifikasikan plastik menjadi 4 tipe berikut:

  1. Tipe H: Plastik keras, lembaran plastik atau film
  2. Tipe N: Tali plastik, tali, dan jaring ikan
  3. Tipe P: Plastik pra-produksi (silinder, bola atau cakram)
  4. Tipe F: Fragmen yang terbuat dari bahan berbusa

Ada berbagai jenis sampah yang masuk ke wilayah laut. Namun, sampah plastik mendominasi karena daya tahannya, biayanya yang rendah, dan kelenturannya yang menunjukkan bahwa banyak produk konsumen dan industri yang menggunakan bahan plastik. Selain itu, plastik tidak dapat terurai, tetapi akan terbagi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Proses terpecahnya plastik oleh matahari menjadi potongan-potongan kecil ini disebut fotodegradasi.

Dampak Sampah Laut Bagi Kehidupan

Mikroplastik yang berada di laut sangat sulit dihilangkan. Ukurannya yang kecil sering disalahartikan oleh hewan laut dan menganggapnya sebagai makanan mereka. Contohnya adalah penyu tempayan yang mengira kantong plastik adalah jeli, yaitu makanan favorit mereka. Mikroplastik dan sampah yang terkumpul di permukaan laut akan menghalangi sinar matahari, sehingga tidak mengenai plankton dan ganggang laut yang merupakan produsen dalam jaring makanan laut. 

Jika jaring makanan laut berubah akibat terancamnya alga dan plankton, hewan-hewan laut yang memakan organisme tersebut dan predator akan berkurang populasinya. Hal ini menyebabkan makanan laut menjadi langka dan semakin mahal harganya. Jaring ikan plastik yang dibuang karena penangkapan ilegal dan cuaca buruk juga dapat menjerat biota laut hingga menyebabkan kematian.

Bahan-bahan kimia yang terdapat dalam plastik dan masuk ke dalam tubuh hewan dapat mempengaruhi pengumpan plastik dan rantai makanan manusia. Selain itu, sampah plastik laut juga berdampak pada ekonomi pariwisata, perikanan dan budidaya, dan pemerintah. 

Upaya Mengatasi dan Keberhasilannya

Berbagai upaya dilakukan dari banyak pihak untuk mengatasi sampah laut ini. Adanya ekspedisi laut serta para ilmuwan dan penjelajah bersepakat bahwa cara terbaik untuk membersihkan The Great Pacific Garbage Patch adalah dengan membatasi atau bahkan menghilangkan kebiasaan menggunakan plastik sekali pakai, kemudian menggantinya dengan sumber daya biodegradable. 

Pembersihan The Great Pacific Garbage kini gencar dilakukan (Sumber: USAToday)

Organisasi Plastic Pollution Coalition dan Plastic Oceans Foundation melakukan kampanye melalui media sosial dan aksi langsung untuk mendukung individu,  produsen, dan  bisnis dalam transisi mereka  dari  plastik sekali pakai ke bahan yang dapat terurai atau dapat digunakan kembali. 

The Ocean Cleanup telah berhasil melakukan uji coba untuk pembersihan The Great Pacific Garbage Patch dengan menggunakan teknologi skala besar terbaru bernama System 002. Penggunaan teknologi ini berhasil mengumpulkan sejumlah 101.353 kg plastik sejak diluncurkan pada Agustus 2021 lalu dan menyapu area seluas 3.000 kilometer persegi di Pasifik yang diperkirakan setara dengan ukuran Rhode Island atau Luxembourg. 

Bersamaan dengan 7.173 kg plastik yang telah dihilangkan menggunakan prototipe sebelumnya, maka total sampah plastik yang telah dibersihkan mencapai 108.526 kg. Pencapaian ini membuat The Pacific Garbage Patch perlahan mulai mengecil sedikit demi sedikit. Kabar baiknya, desain terbaru bernama System 03 yang berukuran tiga kali lebih besar akan beroperasi menggunakan prinsip yang sama dengan System 002, namun diyakini dapat mengumpulkan sampah hingga 10 kali lipat dengan waktu yang lebih singkat.

Waste4Change juga mendukung pemulihan kondisi laut melalui jasa angkut sampah sungai dan lautan. Layanan Waste Credit Waste4Change mendorong produsen dan pemiliki bisnis ikut memperhatikan kondisi lingkungan, salah satunya mengumpulkan dan mendaur ulang lebih banyak sampah agar tidak berakhir di TPA. Waste Credit memiliki 2 metode penanganan sampah, diantaranya Water Cleanup dan Material Recovery. Saatnya turut berkontribusi tangani sampah secara bertanggung jawab sebagai usaha melestarikan lingkungan yang berkelanjutan. Kunjungi layanan Waste Credit untuk informasi selengkapnya.

Related Post