Industry Updates

Kesehatan dan Keselamatan Pekerja Persampahan: Seberapa Terlindungi Mereka?

Menurut Green Jobs Report yang dikeluarkan oleh Organisasi Buruh Internasional pada 2013,  diperkirakan 20 juta orang di seluruh dunia mencari nafkah dari daur ulang sampah. Pemulung dapat bekerja di jalan-jalan, tempat pembuangan sampah terbuka, atau tempat pembuangan sampah di mana masing-masing dari mereka membawa berbagai jenis risiko tersendiri. 

Organisasi Buruh Internasional melalui worldbank.org juga memperkirakan bahwa hanya 4 juta dari 19 – 24 juta orang di sektor pengelolaan sampah dan daur ulang bekerja secara resmi. Para pekerja sampah juga rentan terpapar penyakit menular dari limbah medis, logam berat, uap kimiawi, panas dan dingin, jatuh dan luka-luka lainnya.

Organisasi Workplace Health Without Borders mengatakan bahwa sebagian besar pekerja ini berada di bawah pekerjaan informal tanpa akses ke perlindungan sosial di mana penghasilan rendah dan risiko tinggi.

Risiko yang Harus Dihadapi Pekerja Sampah

Menurut the International Journal of Occupational Safety and Health, pekerja sampah yang bekerja di TPA kota cenderung rentan terpapar berbagai risiko kesehatan karena mereka bekerja di lingkungan yang tidak higienis. Mereka mungkin menderita banyak penyakit kesehatan seperti:

  1. Gejala pernafasan: pilek, bersin, sering sakit kepala.
  2. Gejala muskuloskeletal atau Neuro: kelelahan, sakit punggung, nyeri tubuh.
  3. Gejala lainnya: ruam kulit, muntah dan diare.

Tidak berhenti sampai disitu, para pemulung yang bekerja di TPA menghadapi kondisi yang berbeda yaitu getaran dari mesin, ventilasi yang buruk, kebisingan yang berlebihan, bau dan suhu tinggi yang juga berdampak negatif bagi kesehatan mereka. Mengingat pandemi virus Corona (COVID-19) yang masih berlangsung, risiko dan kerentanan pekerja sampah menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.

Pekerja sampah yang melakukan kontak langsung dengan sampah. Sumber: assets.bwbx.io

The International Journal of Occupational Safety and Health tentang Waste Workers and Occupational Health Risks juga menyebutkan bahwa sebagian besar pekerja sampah memiliki standar hidup yang buruk karena pendapatan mereka yang kurang memadai. Diketahui bahwa sebagian besar pekerja sampah memiliki status sosial ekonomi yang buruk artinya mereka tinggal, memasak, makan dan minum di TPA sehingga membahayakan kesehatan pribadi mereka.

Standar Perlindungan Pekerja Sampah

Menyikapi kondisi tersebut, WHO merilis The Health and Safety Practices for Health care Personnel and Waste Workers, yang memuat standar perlindungan pekerja persampahan, sebagai berikut:

  1. Pelatihan Pekerja yang Tepat:
    Pelatihan kesehatan dan keselamatan harus memastikan bahwa pekerja mengetahui dan memahami potensi risiko yang akan mereka hadapi dari kontak langsung dengan sampah dan juga pentingnya penggunaan peralatan perlindungan pribadi secara konsisten.
  2. Penyediaan peralatan dan pakaian untuk perlindungan pribadi:
    Jenis pakaian pelindung akan bergantung pada risiko yang terkait dengan sampah, tetapi peralatan berikut harus tersedia untuk semua pekerja sampah:
    a. Helm, dengan atau tanpa pelindung
    b. Masker wajah
    c. Pelindung mata atau kacamata pengaman
    d. Overall (baju kerja)
    e. Celemek industri
    f. Pelindung kaki atau sepatu boot industri
    g. Sarung tangan sekali pakai atau sarung tangan tugas berat
Rekomendasi pakaian pelindung untuk para pekerja sampah. Source: WHO International

Program kesehatan kerja yang efektif:
a. Kebersihan Pribadi Dasar: Ini penting untuk mengurangi risiko dari penanganan sampah. Idealnya harus tersedia fasilitas pencucian yang nyaman untuk semua personel pekerja sampah.
b. Imunisasi: Imunisasi Tetanus dan Hepatitis B juga dianjurkan untuk diberikan kepada semua personel pekerja sampah, karena infeksi Hepatitis B telah dilaporkan di kalangan pengelola sampah dan petugas kesehatan.
c. Perawatan profilaksis pasca pajanan: Harus ada program untuk memastikan dan melatih semua pekerja sampah untuk menangani cedera dan pajanan. Program ini dapat mencakup laporan langsung dari insiden tersebut ke perhatian medis tambahan jika diperlukan.Anda juga dapat membantu melindungi pekerja sampah dengan mulai memilah sampah setidaknya ke dalam kategori, organik dan anorganik dan membuang sampah medis Anda dengan cara yang tepat.Tidak hanya memastikan kesejahteraan operator sampah, Waste4Change juga menerapkan standar kerja bagi operator sampah untuk memastikan kesehatan dan keselamatan mereka. Setiap operator pemilah sampah di Waste4Change harus menggunakan: 1). Safety gloves, 2). Safety shoes, 3). Safety mask, 4). Safety apron.Operator sampah Waste4Change juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin dan mempraktikkan protokol kesehatan: membersihkan diri sendiri sebelum dan sesudah bekerja, membersihkan peralatan kerja, dan mengeringkannya sebelum digunakan.

Baju pelindung standar operator sampah Waste4Change

Kelola sampah perusahaan dan bisnis Anda secara bijak dengan Waste4Change melalui layanan Reduce Waste to Landfill. Cari tahu lebih lanjut di w4c.id/RWTL.

Baca artikel versi Bahasa Inggris/English Version di sini.

Referensi:

https://blogs.worldbank.org/sustainablecities/waste-workers-are-protecting-our-communities-during-covid-19

https://www.whwb.org/wwosh/current-projects/waste-workers-occupational-safety-health/

https://www.researchgate.net/publication/333512431_Waste_Workers_and_Occupational_Health_Risks

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami