Tutup botol kemasan memiliki berbagai perbedaan di antara nya bentuk, bahan, ukuran dan sebagainya guna memenuhi kebutuhan tiap-tiap minuman yang dikemas. Perbedaan botol kemasan tersebut membuat cara penanganan sampah bekas tutup botol berbeda satu dengan lainnya. Simak uraian berikut:
Tutup Botol Standar
Jenis tutup botol standar berbentuk ulir adalah jenis yang paling populer. Bentuk tutup botol ini sangat sederhana dan biasanya terbuat dari plastik. Penggunaan tutup botol ini memudahkan pengguna dalam membuka tutup dan menuangkan cairan sebelum mengencangkan tutup botol kembali.
Biasanya tutup botol standar ini digunakan untuk minuman kemasan, toples madu, hingga obat. Dalam penggunaannya, kerap kali botol dengan tutup botol jenis ini memiliki segel di sekitar leher botol. Selain mencegah kebocoran, segel juga digunakan untuk menjaga higienitas dan kualitas isi dari botol.
Cara penanganan bekas tutup botol tipe standar adalah dengan membersihkan dan mengumpulkan terlebih dahulu. Lalu dapat dikirimkan ke fasilitas daur ulang atau bank sampah . Selain itu, sampah dari bekas tutup botol kerap kali menjadi bahan yang dapat digunakan untuk daur ulang. Terdapat banyak ide kreasi yang dapat digunakan untuk daur ulang sampah botol plastik seperti membuat tas, keranjang, pigura, dan lain sebagainya.
Tutup Botol Flip Top
Tipe tutup botol ini sering digunakan untuk botol yang berisi cairan seperti sampo, pasta gigi, sabun cuci muka cair, lotion badan, dan lain sebagainya. Memiliki lubang di tengah untuk memudahkan pengguna menuangkan cairan dengan lebih baik dan tidak mudah tumpah. Biasanya tutup botol flip top terbuat dari plastik, maka cara penanganan sampah bekas tutup botol ini dapat dibersihkan dan dikirimkan ke layananan pengelola sampah seperti bank sampah. Pastikan barang dalam keadaan bersih.
Waste4Change sebagai penyedia layanan pengelola sampah menyediakan layanan daur ulang bagi perusahaan dan bisnis. Layanan In-Store Recycling mendukung daur ulang sampah berlabel merek anda sehingga mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA.
Tutup Botol Spray
Jenis tutup botol ini biasa terbuat dari plastik dengan menggunakan selang kecil di dalamnya. Tutup botol ini biasa digunakan untuk produk kebersihan rumah tangga seperti pembersih kaca, pengharum pakaian, pelicin pakaian dan lain sebagainya. Tujuan penggunaan tutup botol jenis adalah untuk menyemprot cairan sehingga memudahkan pengguna dalam menggunakannya.
Karena terbuat dari bahan plastik, sampah bekas tutup botol ini biasanya masih dapat diterima di bank sampah. Untuk mengirimkan ke bank sampah, bekas tutup botol spray harus dalam keadaan bersih dan kering karena biasanya masih ada cairan yang tersisa di bagian tutup.
Selain mengirimkan ke bank sampah, cara lain untuk menangani sampah bekas tutup botol ini adalah dengan menggunakannya kembali. Dapat menghemat biaya, konsep penggunaan kembali juga bisa meminimalisir sampah.
Tutup Botol Cork
Botol wine biasanya menggunakan jenis tutup botol ini. Tutup botol cork atau gabus ini terbuat dari sel kulit pohon cork. Untuk menggunakan tutup botol ini dibutuhkan mesin khusus untuk menekan dan mendorong tutup masuk ke dalam botol agar tertutup rapat. Untuk sumber proteksi kedua, biasanya setelah penggunaan tutup botol dilapisi segel plastik.
Cara penanganan sampah bekas tutup botol jenis ini adalah dengan memisahkan segel plastik dengan tutup botol. Selanjutnya tutup botol yang berasal dari bahan organik, maka penanganan bekas tutup botol nya adalah dengan cara mengomposnya. Selain itu, bekas tutup botol cork ini juga dapat dijadikan furniture seperti meja, kursi, hiasan dinding dan lain sebagainya.
Tutup Botol Crown
Minuman berkarbonasi, susu, jus buah, kecap, saus biasanya menggunakan jenis tutup botol crown. Tutup botol jenis ini terbuat dari lembaran baja. Dengan bahan tersebut, tutup botol ini mampu menjaga kualitas dari isi botol.
Cara menangani sampah tutup botol crown adalah dengan cara membersihkan nya dan mengirimkan ke layanan pengelola sampah seperti bank sampah. Karena tutup botol ini terbuat dari lembaran baja, biasanya harga dari tutup botol ini lebih mahal daripada tutup botol plastik standar.
[Sulistianing Ambarwati]
