
Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Bandung menghadapi tantangan serius dalam hal pengelolaan dan terkait jasa angkut sampah.
Khususnya jika melihat berita akhir-akhir ini, ketika sampah berceceran di Masjid Raya Al-Jabbar yang baru saja diresmikan.
Sorotan lainnya adalah kebakaran TPA Sarimukti yang mengingatkan masyarakat Bandung akan peristiwa “Bandung Lautan Sampah” pada 2005 silam.



Tentunya permasalahan ini memerlukan pendekatan yang efektif. Peran jasa angkut sampah Bandung pun menjadi kunci dalam menjaga kebersihan kota.
Lalu, bagaimana jasa angkut sampah bisa membantu penanggulangan sampah di Bandung? Simak penjelasannya di sini!
Page Contents
Kemudahan Jasa Angkut Sampah di Kota Bandung



Jasa angkut sampah memiliki peran penting dalam menjaga Bandung agar selalu tetap bersih dan sehat.
Dengan pengangkutan yang efisien, sampah dapat dibawa ke tempat-tempat pembuangan sampah (TPS) atau tempat pembuangan akhir (TPA) untuk pengelolaan lebih lanjut.
Berlangganan jasa angkut sampah pun memiliki sejumlah keuntungan yang signifikan, termasuk:
- Pengangkutan sampah dalam keadaan terpisah
- Sampah akan didaur ulang demi lingkungan berkelanjutan
- Berkontribusi aktif dalam meningkatkan kesejahteraan pengangkut sampah
Selain itu, berlangganan jasa angkut sampah Bandung juga akan menciptakan sistem yang teratur untuk semua pihak yang terlibat.
Ini akan membantu menjaga kebersihan Kota Bandung, sambil memberikan manfaat sosial dan ekologis yang positif.
Harga jasa angkut sampah Bandung cukup bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti jenis layanan yang dibutuhkan.
Untuk komersial, tarifnya sekitar 60 ribu per meter kubik, sementara non komersial tarifnya 50 ribu per meter kubik.
Beberapa perusahaan jasa manajemen sampah juga menawarkan paket-paket khusus untuk bisnis dan industri.
Khusus untuk rumah tangga, ada jasa pengangkutan sampah dengan biaya mulai dari 50 ribu per bulannya.
Persebaran TPS dan TPA di Kota Bandung



Bandung memiliki beberapa TPS dan TPA yang tersebar di seluruh kota, yang berfungsi sebagai titik awal pengumpulan sampah sebelum diangkut ke TPA.
Beberapa TPS yang cukup terkenal adalah TPS Cimindi dan TPS Gedebage. Sedangkan TPS lain di Kota Bandung adalah:
- TPS Babakan Sari
- TPS 3R Antapani
- TPS Tegallega
- TPS Regol
Untuk tempat pembuangan akhir, TPA Sarimukti menjadi satu-satunya tempat pemrosesan akhir sampah di Bandung,
TPA Sarimukti bertugas menampung sampah yang dihasilkan dari seluruh Bandung Raya.
Selain itu, TPA Bandung ini juga menampung sampah yang diambil dari Sungai Citarum lewat Program Citarum harum.
Rata-rata volume sampah yang masuk ke TPA Bandung ini sekitar 1.800 hingga 2.000 ton sampah per harinya.
Tahun | Jumlah Sampah Per Hari di Kota Bandung |
2018 | 2.294,65 ton |
2019 | 1.339,37 ton |
2020 | 1.533,65 ton |
2021 | 1.430,04 ton |
Sumber: Open Data Jabar
Hambatan dalam Pengoperasian Jasa Angkut Sampah Bandung



Pemerintah Kota Bandung telah aktif berkolaborasi dengan berbagai institusi dan komunitas dalam pengelolaan sampah.
Ini mencakup kerja sama dengan perusahaan jasa manajemen sampah dan inisiatif untuk meningkatkan pengelolaan sampah di kota.
Program-program seperti kampanye penyadaran lingkungan dan kegiatan penanaman pohon pun sudah dilakukan.
Meski begitu, pengoperasian jasa angkut sampah Bandung masih menghadapi sejumlah hambatan.
Salah satunya adalah kebiasaan buang sampah sembarangan yang masih marak.
Tak hanya itu, kemacetan lalu lintas dan infrastruktur yang belum memadai juga menjadi tantangan dalam pengangkutan sampah yang efisien.
Pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah memang tidak dapat diabaikan.
Diperlukan kampanye edukasi yang efektif tentang pemilahan sampah, pengurangan penggunaan plastik, dan praktik daur ulang.
Upaya Pengelolaan Sampah di Bandung dengan Metode BSF
Dalam upaya mengatasi masalah sampah di Kota Bandung, Waste4Change berkolaborasi dengan UNDP, Perumda Pasar Juara Kota Bandung, dan BLUD UPT DLHK Kota Bandung.



Tujuannya adalah mengembangkan prototipe pengelolaan sampah di Pasar Gedebage menggunakan metode Black Soldier Fly (BSF).
Pasar Gedebage, salah satu pasar terbesar di Kota Bandung, menghasilkan hingga 10 ton sampah setiap harinya.
Lewat kerjasama ini, pengelola dan pedagang pasar berusaha menciptakan solusi efektif dalam mengelola sampah organik melalui BSF.
Diharapkan kalau program ini mampu mengurangi timbulan sampah organik pasar dan mencegah dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Metode ini tidak hanya membantu mengurangi sampah organik tetapi juga sejalan dengan fokus pemerintah Indonesia pada ekonomi sirkular.
Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan perilaku pengelolaan sampah di Pasar Gedebage sekaligus mendukung tujuan pemerintah untuk menangani sampah hingga 70%.
Melalui upaya kolaboratif ini, Waste4Change berkomitmen untuk mendukung Indonesia Bersih Sampah 2025 dan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.
Pengelolaan sampah yang efektif adalah investasi penting untuk menjaga Bandung sebagai kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Tentunya dibutuhkan, kolaborasi yang kuat antara pemerintah, institusi, perusahaan jasa manajemen sampah, dan kesadaran masyarakat yang terus meningkat.
Dengan begitu, Kota Bandung dapat mencapai tujuan bersama menuju pengelolaan sampah yang lebih baik.
Lihat jasa manajemen sampah wilayah Bandung dari waste4Change disini