Gedung di Dunia yang Sukses Terapkan Green Building

Kini negara-negara di seluruh dunia terus berupaya memerangi isu lingkungan dengan berbagai cara. Salah satu nya adalah penerapan green building di dunia. Dengan konsep ramah lingkungan, green building di dunia diharapkan dapat membantu mengurangi emisi karbon serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. 

green building di dunia
Vertical Forest Tower, Switzerland (Sumber: Edu-Archs)

Penerapan Green Building

Konsep gedung ramah lingkungan sudah diterapkan di banyak negara. World Green Building Council adalah salah satu organisasi yang turut serta berupaya mengatasi isu lingkungan serta menjadi pemberi sertifikasi terhadap gedung-gedung yang menerapkan konsep ramah lingkungan dari standar yang telah ditentukan.

Menurut organisasi yang berpusat di London, Inggris ini terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk mendapatkan sertifikasi gedung dengan konsep ramah lingkungan yakni mulai dari proses perencanaan dan desain, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, renovasi, hingga pembongkaran gedung.

Contoh green building di dunia

Terdapat banyak gedung di dunia yang sudah menerapkan konsep Green Building. Tren ini pun terus berkembang dan menyebar seiring dengan manfaatnya yang penting bagi lingkungan juga orang-orang yang mendiami. Berikut adalah beberapa contoh gedung yang menerapkan konsep green building di dunia.

Perpustakaan Albion District, Kanada

Contoh green building di dunia pertama terletak di Kota Toronto, Kanada. Gedung ini merupakan sebuah perpustakaan yang kini menjadi perpustakaan yang banyak dikunjungi pengunjung termasuk remaja di Toronto.

Perpustakaan Albion menerapkan konsep berkelanjutan serta menggunakan teknologi yang inovatif sesuai dengan standar konsep ramah lingkungan yang telah diterapkan Kota Toronto yang disebut dengan Toronto Green Standard.

Beberapa contoh konsep ramah lingkungan yang telah diterapkan oleh Perpustakaan Albion adalah sebagai berikut: 

  1. Penciptaan lahan basah untuk mengumpulkan air hujan 
  2. Penggunaan tanaman asli sebagai sumber hijau
  3. Pelestarian serta perlindungan pohon tua
  4. Pembuatan kawasan pejalan kaki yang nyaman dan mudah diakses
  5. Pembuatan infrastruktur yang baik terhadap pengguna sepeda

Dari beberapa hal di atas, perpustakaan yang selesai dibangun pada tahun 2017 ini telah mengurangi penggunaan energi sebesar 40% di atas rata-rata nasional dalam kategori bangunan. Perpustakaan yang memiliki luas lebih dari 8000 meter ini juga telah mendapatkan berbagai penghargaan seperti Award of Merit, AIRDO 2019, AIA/ALA Library Buildings oleh American Institute of Architects pada tahun 2019, serta New Library Building Award dari Ontario Library Association pada tahun 2019. 

Sekolah Mengapung, Nigeria

Green building di dunia selanjutnya terletak di salah satu negara di Benua Afrika yaitu Nigeria. Gedung ini merupakan sebuah sekolah mengapung yang bernama Makoko. Sekolah Makoko awalnya dibuat dengan tujuan membantu masyarakat membiasakan diri dengan gaya hidup akuatik dengan mudah. Hal ini terjadi dikarenakan naiknya air dan masyarakat memiliki tantangan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Maka dari itu, Sekolah Makoko hadir dengan konsep berkelanjutan untuk menjadi salah satu solusi. Salah satu konsep ramah lingkungan yang digunakan sekolah mengapung ini adalah sistem pengumpulan air hujan. Selain itu, ventilasi yang digunakan juga merupakan ventilasi alami sehingga tidak perlu menggunakan energi untuk mengalirkan udara yang bersih.

Pembangunan sekolah yang terletak di Kota Lagos ini juga menggunakan dan memanfaatkan material yang tersedia di lingkungan, sehingga tidak diperlukan material baru. Material yang digunakan merupakan tong plastik besar yang juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat penampung air hujan. Meskipun pembangunan sekolah ini sangat sederhana, tetapi hal ini menjadi contoh yang baik untuk warga sebagai solusi atas kekhawatiran terhadap ancaman naiknya air permukaan. 

Menara Shanghai, Cina

Salah satu gedung ikonik di dunia juga termasuk green building di dunia yaitu menara Shanghai yang ada di negeri tirai bambu, Cina. Gedung yang dibuat sejak tahun 2015 ini telah menerapkan konsep ramah lingkungan dengan penghematan sumber energi dengan menggunakan teknologi yang inovatif.

Energi yang digunakan dalam pengoperasian gedung juga merupakan energi terbarukan sehingga mampu memerangi isu lingkungan. Pertanaman yang luas dalam gedung ini juga dapat membantu mendinginkan bangunan, sehingga tidak membutuhkan energi eksternal. Salah satu teknologi yang berkontribusi besar dalam penghematan energi di Menara Shanghai adalah teknologi Danfoss. Teknologi ini menyediakan ribuan katup pengontrol air yang berkontribusi besar pada efisiensi sistem pemanas, ventilasi, serta pendingin udara di dalam menara.

Sebagai green building di dunia, Menara Shanghai turut berkontribusi mengurangi emisi karbon dan teknologi yang digunakan mampu mengurangi konsumsi energi sebanyak 21% atau sekitar 37.000 metrik ton per tahun. Menara Shanghai juga telah mendapatkan penghargaan salah satu nya adalah LEED Platinum Certification dengan mendapatkan poin di atas 80. 

Untuk mendukung gedung yang lebih ramah lingkungan, pengelolaan sampah yang dihasilkan juga menjadi salah satu poin penting. Waste4Change sebagai layanan pengelola sampah dapat menjadi solusi atas isu sampah yang ada di gedung, perumahan, kantor, dan sebagainya melalui layanan Reduce Waste to Landfill.

Layanan jasa angkut sampah ini telah tersedia di 17 kota di Indonesia termasuk area Jabodetabek. Layanan ini dapat mengelola sampah berdasarkan jenisnya dan hanya residu yang akan dikirim ke TPA. Informasi lebih lanjut mengenai layanan RWTL dapat diakses melalui laman ini. 

[Sulistianing Ambarwati]

Related Post