Industry Updates

Cara Mengelola Air Lindi dari Tempat Pembuangan Sampah

Sampah yang kita hasilkan tidak hanya terdiri atas sampah padat seperti yang terlihat namun juga sampah cairan yang berasal dari pemaparan air hujan di sebuah tumpukan sampah. Cairan ini sangat berdampak buruk bagi lingkungan terutama polusi tanah jika cairan tersebut terserap langsung di dalam tanah.

air lindi
Instalasi Pengelolaan Lindi di TPA Banyuroto (Sumber: Inews Yogya)

Lantas apa yang dapat dilakukan pengelola tempat pembuangan sampah untuk mengatasi permasalah air lindi yang dihasilkan?

Definisi Air Lindi

Merujuk pada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2016, air lindi didefinisikan sebagai limbah cair yang timbul akibat masuknya air eksternal ke dalam timbulan sampah, melarutkan dan membilas materi-materi terlarut termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis. Singkatnya, air lindi adalah limbah tambahan hasil dari tumpukan sampah yang berbahaya. 

Bahaya Air Lindi

Air lindi diibaratkan seperti racun yang tersembunyi di tempat pembuangan sampah. Selama ini banyak yang mengira bahwa permasalahan sampah hanyalah sampah padatnya saja, padahal dari tumpukan tersebut terdapat cairan yang tak kalah membahayakan lingkungan. Kandungan dalam air lindi seperti senyawa organik terlarut, padatan tersuspensi, berbagai asam, logam beracun, dan mikroorganisme dapat menyebabkan sarang penyakit dan merusak kualitas tanah di dalamnya. 

Berbagai penyakit dapat timbul akibat air lindi. Kandungan merkuri sebagai contoh, dapat menyebabkan tremor, kejang, hilang memori, penurunan trombosit, anemia, hingga gagal ginjal akut. Selain itu, senyawa kadmium yang terkandung di air lindi juga dapat menyebabkan anemia, kerusakan prostat dan paru-paru serta gagal ginjal. Selanjutnya yang paling sering terjadi adalah penyakit seperti iritasi kulit, dermatitis, diare dan penyakit gusi akibat dari kandungan nikel yang ada di air lindi. Dengan dampak ini, warga yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah harus berhati-hati lebih karena air tanah yang dihasilkan sangat mungkin mengandung air lindi. 

Air lindi cemari Sungai Telaga Biru (Sumber: Mongabay)

Salah satu kasus rusaknya lingkungan akibat air lindi terjadi di Sungai Telaga Biru di Gorontalo pada 2021 lalu. Kualitas air di lingkungan sekitar TPA yang mengalir sungai yang telah diuji oleh dinas kesehatan setempat menunjukkan kualitas air sudah melewati ambang batas baku mutu. Selain itu, ada potensi mengalirnya air ke pemukiman warga dan mencemari lingkungan sekitar sehingga dapat memungkinkan timbulnya berbagai macam penyakit. Bahkan puluhan ternak warga pun mati usai menggunakan air sungai tersebut. 

Cara Mengelola Air Lindi Sampah

Mengelola masalah air lindi sama pentingnya dengan memikirkan pengelolaan sampah. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan upaya pencegahan.

1. Metode Sanitary Landfill

Menggunakan metode sanitary landfill dapat membantu mencegah dengan cara membuat lapisan yang kedap air yang diberlakukan di sebuah tempat pembuangan sampah sehingga nantinya air lindi dapat dikumpulkan dan diolah sebelum dilepaskan di lingkungan. 

2. Eco-Lindi

Selain upaya pencegahan, air lindi dapat dikelola menjadi cairan yang bernilai yang biasa disebut eco lindi. Salah satu mahasiswa biologi Universitas Gajah Mada menjadi pahlawan lingkungan yang dapat menyulap air lindi menjadi formula yang dapat menetralkan bau sampah. Pembuatan eco lindi membutuhkan air lindi, molase, asam sulfat, dan katalis yang kemudian dicampur di wadah yang kedap udara. Eco lindi formula ini telah diujicobakan di TPA, lingkungan pasar, serta peternakan. Formula ini dapat diaplikasikan di semua limbah yang memproduksi bau serta aman untuk hewan ternak. 

3. Mengelola Air Lindi dengan Cara Pupuk Cair Organik

Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Kabupaten Klungkung, Kecamatan Dawan, Bali pun turut serta dalam pemanfaatan air lindi. Bersama dengan dinas lingkungan setempat, TOSS dapat membuat air lindi menjadi pupuk cair organik. Proses pembuatannya diawali dengan mengujicobakan komposisi air lindi di laboratorium. Lalu dilakukan pemanfaatan air lindi dengan fermentor eco enzyme yaitu dengan formula satu liter cairan eco enzyme dicampur dengan lima puluh liter air lindi lalu kemudian difermentasikan selama beberapa minggu. Meski masih dalam perkembangan serta penelitian, TOSS berharap bahwa air lindi dapat bermanfaat dan tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan. 

4. Penguapan Air Lindi

Selain itu, salah satu perusahaan konsultan dan rekayasa asal Amerika Serikat memiliki cara mengelola air lindi melalui layanan pengelolaan. Metode yang digunakan adalah penguapan lindi. Metode ini digunakan untuk mengurangi volume air lindi dan menghasilkan uap air serta konsentrat lindi yang dapat didaur ulang di tempat pembuangan sampah. Hasil penguapan memproduksi gas TPA atau limbah panas dari proses penguapan nantinya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Namun sayangnya, metode ini belum banyak digunakan dan dibutuhkan biaya yang cukup besar dalam penggunaannya. 

Dapat disimpulkan bahwa air lindi yang berbahaya seharusnya dapat dicegah ataupun diolah dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran.

[Sulistianing Ambarwati]

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami