Industry Updates

Bintang Lima Bukan Berarti Ramah Lingkungan: Waste4Change dan The Dharmawangsa Jakarta Edukasi Masyarakat tentang Konsep Green Hotel

Jakarta, 22 Maret 2022 – PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change) dan The Dharmawangsa Hotel Jakarta mengadakan webinar “Pentingnya Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab di Sektor Perhotelan untuk Mendukung Penerapan Green Hotel di Indonesia”. Webinar yang diadakan secara virtual ini dihadiri oleh Hana Nur Auliana sebagai Head of Communication and Engagement Waste4Change, Angga Karamoy selaku Director of Rooms of The Dharmawangsa Jakarta, serta Dila Hadju sebagai Sustainability Influencer dan Founder Tumbuh Hijau Urban.

Manajemen persampahan membutuhkan peran berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga pengelola bisnis. Jakstranas Indonesia Bersih Sampah 2025 yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 menghimbau semua pemegang kepentingan untuk berperan aktif dalam mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA dan lingkungan. Sementara, Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 102 tahun 2021 telah menyatakan bahwa pengelola kawasan perumahan, industri, dan komersial diwajibkan untuk melakukan pengelolaan sampah di dalam area dan/atau fasilitas yang menjadi tanggung jawabnya.

Salah satu kawasan komersial yang menghasilkan sampah domestik yang tidak sedikit adalah perhotelan. Menurut Jurnal yang diterbitkan Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram, seorang pengunjung hotel rata-rata menghasilkan sekitar 1 kg sampah per malam, dimana lebih dari separuhnya adalah sampah kertas, plastik, dan kardus.

Dila Hadju, Sustainability Influencer dan Founder Tumbuh Hijau Urban yang telah 2 tahun lebih melakukan advokasi sustainability, berbagi pengalaman pribadinya sebagai wisatawan yang peduli terhadap pengelolaan sampah selama perjalanan, “Ketika berwisata, sulit sekali menghindari sampah-sampah sekali pakai. Padahal sampah fungsi sekali pakai ini masalah utama manajemen sampah. Biasanya pun, ketika saya berlibur dan menginap di hotel, saya tetap berusaha memilah sampah sendiri. Kalau di kamar tempat saya menginap ada setidaknya 2 tempat sampah, saya memilah sampah saya setidaknya menjadi sampah basah dan sampah kering.”

Menanggapi meningkatnya minat generasi muda terhadap wisata ramah lingkungan, Dila Hadju mengungkapkan, “Mungkin saat ini banyak anak-anak muda yang hanya melihat sustainability sebagai tren yang keren. Tapi selama itu adalah tren yang positif dan berdampak lama, kenapa tidak?”

Pada kesempatan yang sama, Angga Karamoy selaku Director of Rooms of The Dharmawangsa  Jakarta mengumumkan komitmen The Dharmawangsa Jakarta dalam mengelola sampah domestik yang dihasilkan dari para pengunjung hotel dan kegiatan bisnis dengan optimal dan bertanggung jawab. Penerapan pengelolaan sampah ini bukan semata untuk menaati peraturan pemerintah, namun juga untuk mewujudkan misi The Dharmawangsa Jakarta yang ingin melakukan sesuatu yang lebih bagi lingkungan sekitar.

“Banyak hotel sudah menyadari pentingnya menerapkan operasional bisnis yang lebih ramah lingkungan. Namun, biasanya terkendala oleh dua hal. Pertama, memilih vendor dan partner yang tepat. Kedua, pertimbangan finansial jangka pendek. Waste4Change menyediakan kemitraan yang memudahkan kami dalam menerapkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan karena memiliki sistem yang baik dan pelaporan yang accountable,” jelas Angga.

The Dharmawangsa Jakarta telah menggunakan compressed natural gas (CNG), beralih ke penggunaan lampu LED, berhenti menggunakan diesel, dan telah mengadopsi konsep 3R (Reduce-Reuse-Recycle). Terhitung sejak 1 Maret 2022 hingga setahun ke depan, The Dharmawangsa Jakarta berkolaborasi dengan Waste4Change untuk mengurangi sampah dari penyelenggaraan bisnisnya yang berakhir ke TPA.

Perihal kerja sama dengan Waste4Change, Angga menambahkan, “Waste4Change berbeda dengan jasa pengelolaan sampah swasta lainnya yang umumnya hanya mengangkut sampah dan mengantar sampah tersebut ke TPA. Dengan Waste4Change, kami mendapatkan jasa pengangkutan sampah dalam keadaan terpilah. Waste4Change juga memilah sampah kami dengan lebih detail untuk memastikan daur ulangnya. Kami juga mendapatkan laporan perjalanan sampah dan komposisi sampah yang lengkap yang bisa kami gunakan untuk meningkatkan sistem pengelolaan sampah kami,” ungkap Angga.

Manajemen persampahan untuk mendukung konsep green hotel memang membutuhkan kerja sama solid berbagai pihak, mulai dari pengelola hotel, jasa pengangkutan dan daur ulang, juga wisatawan. Hana Nur Auliana, selaku Head of Communication dan Engagement Waste4Change membahas beberapa tips yang bisa dilakukan hotel untuk mengurangi sampah, “Selain mengedukasi tamu perihal komitmen hotel dalam mendukung pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, yang terpenting adalah waste audit, yaitu mendefinisikan jenis timbulan sampah dan pengelolaannya, juga memastikan vendor pengelolaan sampah yang mendukung sustainability.

“Bintang lima bukan berarti mendukung sustainability ataupun green hotel. Sebagai masyarakat maupun penyelenggara bisnis kita butuh mengecek kembali apakah pengelolaan sampah yang dilakukan sudah sesuai dengan regulasi dan kebutuhan yang ada. Waste4Change sangat mengapresiasi langkah besar dari The Dharmawangsa Hotel Jakarta untuk mengelola sampah dengan lebih optimal. Kami harap ini dapat menjadi contoh bagi para pelaku bisnis perhotelan dan kreatif lainnya untuk mulai bersama menyelenggarakan usaha yang ramah lingkungan, khususnya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA,” tutup Hana Nur Auliana dalam kesempatan webinar kali itu.

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami