Baik Buruk Penerapan Green Building pada Sebuah Gedung

Melansir dari buku Greenesia (Nirwono Joga, 2014), di Indonesia, sektor bangunan mengonsumsi energi terbesar ketiga setelah industri dan transportasi. Ini menunjukkan bahwa pembangunan gedung memerlukan energi yang tak sedikit. Belum lagi konsumsi energi di dalam gedung, seperti listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan, juga air untuk kebutuhan sehari-hari.

green building
Penerapan green building

Dalam buku itu, Joga juga menyebut bangunan menjadi penghasil emisi karbon terbesar yakni sekitar 70 persen. Oleh karena itu, pembangunan sebuah gedung perlu dirancang agar tidak menghasilkan banyak emisi dan tetap ramah lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan manfaat green building.

Apa Itu Green Building?

Green building adalah proses perencanaan, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan bangunan yang memperhatikan efisiensi energi, efektivitas penggunaan sumber daya, dan kesejahteraan lingkungan. Menurut Green Building Council Indonesia, green building atau bangunan hijau, tidak harus berupa bangunan baru, tapi juga bisa gedung lama dengan rencana pengoperasian baru yang lebih memperhatikan faktor-faktor keberlanjutan lingkungan, termasuk sistem pengelolaan sampahnya. Karena itu, ada banyak manfaat green building yang dapat dinikmati oleh penghuninya.

Penerapan green building bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari gedung pada lingkungan. Selain itu, green building juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para penghuninya. Beberapa cara yang digunakan dalam green building adalah dengan meningkatkan efisiensi energi melalui penggunaan sistem kontrol suhu yang baik, pencahayaan alami, dan penggunaan energi terbarukan. Green building juga mencakup penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan, seperti bahan-bahan yang dapat didaur ulang dan bahan-bahan yang tidak mengeluarkan gas rumah kaca.

Secara keseluruhan, green building adalah upaya untuk mengurangi dampak negatif dari bangunan pada lingkungan dan untuk meningkatkan kesejahteraan para penghuninya. Manfaat green building ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melalui efisiensi energi, penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan, dan pengelolaan air yang baik. Dengan green building, manusia dapat membuat lingkungan yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh masyarakat.

Kelebihan

Ada banyak manfaat green building, baik untuk lingkungan, para penghuni bangunan, maupun masyarakat secara umum. Berikut beberapa manfaat green building yang utama:

1. Efisiensi Energi

Green building mampu meningkatkan efisiensi energi melalui penggunaan sistem kontrol suhu yang baik, pencahayaan alami, dan penggunaan energi terbarukan. Hal ini dapat mengurangi beban pada sistem listrik dan gas, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca.

2. Pengelolaan Air yang Baik

Manfaat green building selanjutnya ialah mencakup pengelolaan air yang baik, seperti penggunaan sistem penyimpanan air hujan, penyaringan air, dan pengurangan limbah air. Upaya  ini memungkinkan untuk mengurangi beban pada sistem pembuangan air dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.

3. Kesejahteraan Penghuni

Green building dapat meningkatkan kesejahteraan para penghuninya dengan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, meningkatkan cahaya alami, dan menyediakan ruang-ruang terbuka hijau. Ini dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup para penghuni bangunan.

4. Memiliki Manfaat Ekonomi

Selain ketiga manfaat tersebut, green building juga dapat meningkatkan efisiensi biaya dan mengurangi biaya operasional jangka panjang. Jika pengelolaan gedung standar green building berjalan dengan baik, maka dapat meningkatkan nilai ekonomi dan meningkatkan daya saing.

Kekurangan

Manfaat green building tersebut dapat dinikmati oleh penghuninya dalam jangka panjang. Tidak hanya itu saja, dengan adanya bangunan hijau, kondisi lingkungan jadi lebih asri. Dampak buruk jangka panjang seperti pemanasan global dapat diatasi perlahan. Akan tetapi, walaupun green building memiliki banyak manfaat, ada juga beberapa kelemahan penerapan green building. Berikut beberapa kekurangan green building:

1. Biaya Lebih Tinggi

Konstruksi dan peralatan green building dapat lebih mahal dibandingkan dengan bangunan konvensional. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi beberapa pengembang atau pemilik bangunan untuk menerapkan green building.

2. Keterbatasan Teknologi

Beberapa teknologi yang digunakan dalam green building masih dalam tahap pengembangan dan belum dapat digunakan secara luas. Ini dapat menyebabkan keterbatasan dalam menerapkan green building. Ini menjadi salah satu kekurangan green building, sehingga masih belum banyak gedung yang menggunakan green building dalam perencanaan mereka.

Reduce Waste to Landfill (RWTL) untuk Green Building

Salah satu pendukung dalam green building ialah pengelolaan sampah yang baik. Gedung yang menerapkan green building harusnya sudah memiliki sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Waste4Change memiliki layanan Reduce Waste to Landfill (RWTL), yaitu sebuah sistem manajemen sampah yang menyeluruh untuk perusahaan, gedung dan pelaku bisnis. Tujuannya, untuk mengurangi jumlah timbunan sampah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Reduce Waste to Landfill sangat cocok untuk mendukung penerapan green building dalam perencanaan dan pengelolaan gedung. Tidak hanya menawarkan jasa angkut sampah saja, RWTL juga akan mengelola sampah dari gedung sesuai dengan regulasi dan berkelanjutan. Pengguna RWTL juga akan menerima edukasi manajemen sampah sekali per tahun. Dengan RWTL, diharapkan pengelolaan sampah di gedung-gedung bisa berkelanjutan dan lebih berkelanjutan. 

Related Post