Sampah elektronik menjadi salah satu jenis sampah yang cukup sulit untuk diuraikan. Sampah elektronik yang tidak dikelola dengan baik dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Sayangnya, permasalahan sampah elektronik di Indonesia, masih belum tertangani dengan baik.

Melansir dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah timbulan sampah elektronik di Indonesia mencapai 2 juta ton di tahun 2021. Lebih dari separuh timbulan sampah elektronik itu berasal dari Pulau Jawa. Parahnya lagi, dari jumlah timbulan itu, baru 17,4 persen yang dikelola dengan baik.
Sampah B3 Elektronik
Seperti yang diketahui, barang elektronik terbuat dari olahan zat kimia dan mengandung berbagai bahan berbahaya dan beracun (B3). Oleh karena itu, sampah elektronik dikategorikan dalam sampah B3 yang harus dikelola dengan baik dan tidak boleh sembarangan.
Sampah elektronik mengandung zat berbahaya seperti merkuri, lithium dan kadmium, yang nama komponen tersebut bisa mencemari air, tanah, bahkan udara. Jangka panjangnya, komponen tersebut juga dapat mengganggu kesehatan manusia. Untuk itu, sebagai pengguna elektronik, kita harus memahami pengelolaan dan tips sampah elektronik yang baik.
Dampak Sampah Elektronik yang Tidak Terkelola dengan Baik
1. Mencemari Lingkungan
Kelestarian lingkungan hidup bisa terancam jika tercemari oleh sampah elektronik. Kandungan berbahaya dalam sampah elektronik bisa bercampur dengan air, tanah dan udara. Apabila itu terjadi, kualitas air, tanah dan udara akan menurun dan tercemar. Akibatnya, air, tanah, dan udara tidak bisa menjalankan fungsi mereka dengan baik.
2. Berbahaya bagi Kesehatan Manusia
Sudah banyak penelitian yang membuktikan jika sampah elektronik bisa memicu berbagai jenis penyakit, misalnya kanker, dan kerusakan pada beberapa organ dalam seperti hati, empedu, jantung dan limpa. Bahaya ini dapat terjadi apabila manusia terpapar kandungan bahaya dari sampah elektronik. Terlebih jika paparan berlangsung dalam kurun waktu yang lama.
Tips Kurangi Timbulan Sampah Elektronik
Untuk mengurangi dampak bahaya dari timbulan sampah elektronik yang menumpuk, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan di level individu. Berikut adalah beberapa tips sampah elektronik agar tidak menimbulkan dampak bahaya:
1. Gunakan lebih lama, sebelum membeli perangkat elektronik baru, pertimbangkan untuk menggunakan perangkat yang sudah ada lebih lama. Tips sampah elektronik ini dapat mengurangi jumlah timbulan yang akan dihasilkan nanti.
2. Beli produk yang memiliki dukungan pemeliharaan. Pilih perangkat elektronik yang memiliki dukungan pemeliharaan yang baik, sehingga jika perangkat rusak, Anda dapat memperbaikinya dan tak perlu membeli barang baru.
3. Pilih produk yang ramah lingkungan, yang dibuat dengan bahan-bahan yang dapat didaur ulang dan memiliki sertifikat ramah lingkungan. Tips sampah elektronik ini dapat mempermudah penguraian dan mengurangi tumpukan sampah elektronik.
4. Promosikan pendekatan “Reparasi daripada Ganti”. Pendekatan ini mengajak masyarakat untuk memperbaiki barang yang rusak daripada harus membeli baru, sehingga mengurangi timbulan sampah elektronik.
5. Membeli perangkat elektronik bekas dapat mengurangi jumlah sampah elektronik yang dihasilkan karena perangkat tersebut sudah digunakan sebelumnya. Walau membeli bekas, pastikan perangkat elektronik masih aman dan berfungsi dengan baik.
6. Pertimbangkan upgrade. Jika Anda hanya ingin meningkatkan kinerja perangkat elektronik, pertimbangkan untuk melakukan upgrade terlebih dahulu sebelum membeli perangkat baru. Selain upgrade, sebelum membeli perangkat elektronik baru, pertimbangkan apakah ada alternatif lain yang dapat digunakan seperti produk yang dibuat dari bahan-bahan ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.
7. Tips sampah elektronik agar tidak menumpuk ialah dengan mempertimbangkan manfaat jangka panjang dari setiap pembelian perangkat elektronik dan bagaimana perangkat tersebut akan mempengaruhi lingkungan dalam jangka panjang.
8. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengurangi sampah elektronik dan cara untuk melakukannya dapat membuat perubahan yang signifikan dalam jumlah sampah elektronik yang dihasilkan.
Belajar tentang Sampah Elektronik Bersama AKABIS
Tips kelola sampah elektronik agar tepat guna dan tidak menjadi tumpukan saja ialah dengan edukasi dan memperluas wawasan tentang persampahan. Waste4Change memiliki layanan Akademi Bijak Sampah (AKABIS) Waste Management yang bisa membantu Anda untuk mengurangi dan mengatasi sampah elektronik.
Lewat layanan ini, Anda bisa belajar tentang pengelolaan sampah yang baik, ramah lingkungan dan sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia. Tidak hanya belajar dan mendapatkan tips tangani sampah elektronik saja, lewat layanan ini, Anda bisa melihat langsung proses pengelolaan sampah dan juga berdiskusi dengan ahli. Layanan ini memiliki tiga program sesuai kebutuhan dan tujuan calon peserta.
Pertama adalah AKABIS Class, yang berupa kelas diskusi interaktif bersama ahli. Lalu, AKABIS Workshop yang bertujuan untuk mengasah keterampilan terkait pengelolaan sampah, di mana pelatihan ini bersertifikasi. Terakhir ada AKABIS Xperience yakni berupa tur edukasi ke tempat pengelolaan sampah, disertai dengan diskusi interaktif.