Industry Updates

3 Cara Sederhana Mencegah Makanan Jadi Timbulan Food Waste

Makanan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Tapi sayangnya, masih kurang kesadaran untuk tidak membuang sisa makanan. Hingga kini, masih banyak orang yang tidak menghabiskan makanannya, dan berakhir di tempat sampah atau menjadi food waste. Parahnya lagi, sampah tersebut dibuang secara tercampur dengan sampah-sampah lain. Fenomena seperti ini masih sangat sering dijumpai di tengah masyarakat Indonesia. 

mencegah food waste
FLW di Indonesia

Akibatnya, Indonesia dinobatkan menjadi negara penghasil sampah makanan terbanyak di Asia Tenggara di tahun 2021. Berdasarkan laporan United Nations Environment Program (UNEP), Indonesia memproduksi 20,93 juta ton sampah makanan setiap tahunnya. Di tahun yang sama, KLHK juga mencatat bahwa komposisi sampah di Indonesia didominasi oleh sampah makanan, mencapai 28,3 persen. Permasalahan food waste ini memang masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup sulit bagi Indonesia.  

Food Waste dan Dampaknya 

Kebiasaan buruk membuang makanan menjadi salah satu faktor penyebab makin menggunungnya food waste di Indonesia. Tidak hanya merugikan lingkungan tapi juga mengancam keberlangsungan pangan manusia. Melansir dari laman World Wildlife, membuang sisa makanan sama dengan membuang sumber daya, di mana sumber daya ini dibutuhkan untuk menanam, memproduksi, atau mengemas makanan. Mengantarkan manusia pada kondisi kekurangan pangan. 

Selain itu, dampak buruk dari food waste ini adalah menghasilkan gas metana. Gas metana membentuk gas rumah kaca yang menjadi salah satu faktor penyebab pemanasan global. Muncul juga permasalahan lain, seperti limbah air lindi yang bisa mencemari air dan tanah. Jadi secara tidak langsung, memproduksi sampah makanan berarti berkontribusi dalam pemanasan global juga pencemaran lingkungan. 

picture via sciencemeetsfood
picture via sciencemeetsfood

Food waste yang terus dibiarkan dan makin memburuk bisa mengundang bencana yang lebih buruk juga. Seperti kasus TPA Leuwigajah yang meledak pada 2005 silam. Disebabkan oleh gas metana yang berasal dari tumpukan sampah sisa makanan. Membuat pemerintah merobak sistem pengelolaan sampah yang ada di Indonesia. Semestinya ini menjadi pengingat bagi kita untuk memperlakukan sampah dengan baik, terutama sampah sisa makanan. Masyarakat sebagai individu juga mesti berperan dalam mengurangi food waste ini.

Cara Mencegah Food Waste dan Upaya Menguranginya

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi food waste sebagai individu. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), cara sederhana mencegah makanan menjadi timbulan food waste itu bisa dilakukan dengan membeli makanan yang tidak berlebihan, memperhatikan tanggal kedaluwarsa, dan mengompos. Berikut beberapa upaya lain yang bisa dipraktikkan:

  1. Rethink

Rethink atau berpikir ulang termasuk dalam konsep 6R yang disebut Dwi Sasetyaningtyas dalam bukunya Sustanation (2019), untuk melengkapi konsep 5R yang terlebih dahulu disebutkan Bea Johnson dalam buku Zero Waste Home. Konsep 6R itu berupa Rethink (pikir ulang), Refuse (tolak), Reuse (pakai ulang), Reduce (mengurangi), Recycle (daur ulang), dan Rot (mengompos). 

Rethink artinya, berpikir berulang-ulang ketika hendak membeli sesuatu. Misalnya, ketika membeli stok makanan untuk satu pekan, maka kita akan menyortir mana saja makanan yang benar-benar dibutuhkan. Atau saat hendak memesan makanan, memilih makanan yang dibutuhkan dalam porsi yang pas, sehingga akan mengurangi risiko food waste. Dengan menerapkan konsep rethink ketika hendak membeli sesuatu ini, kita tidak hanya bisa mengurangi risiko food waste, tapi juga menjadi lebih hemat. 

  1. Food Preparation

Cara sederhana mencegah makanan menjadi timbulan food waste selanjutnya ialah dengan food preparation atau teknik menyiapkan makanan. Salah satu upaya menerapkan konsep rethink adalah degnan cara ini, food preparation. Dengan ini, kita bisa mengatur makanan apa saja yang akan dikonsumsi beberapa hari ke depan, sehingga memudahkan kita saat berbelanja. 

Food preparation

Tips untuk membuat food preparation adalah dengan membuat daftar menu apa saja yang hendak dimasak, dalam jangka waktu tertentu. Setelah itu, buat daftar belanja, apa saja yang dibutuhkan untuk membuat menu itu, dan berapa jumlahnya. Dan yang tak kalah penting adalah teknik penyimpan yang benar, sehingga akan membuat bahan makanan tersimpan dengan aman dan tidak terbuang menjadi food loss. Selain itu, food preparation bisa membantu melacak asupan nutrisi kita. 

  1. Mengompos 

Mengompos menjadi cara sederhana mencegah makanan menjadi timbulan food waste yang terakhir. Sisa-sisa makanan yang ada di rumah dipilah dan dikumpulkan, lalu dijadikan kompos. Tidak hanya efektif mengurangi food waste, hasil mengompos bisa digunakan sebagai pupuk. Bagi Anda yang tinggal di perkotaan dan kesulitan mengompos, Waste4Change menyediakan layanan mengompos dengan composting bag. Cara ini mempermudah pengomposan dengan lahan yang terbatas, sehingga Anda tetap bisa berkontribusi dalam mencegah makanan menjadi timbulan food waste.

Sebelum mengompos, jangan lupa untuk memilah sampah terlebih dahulu. Itu karena, tidak semua sampah bisa dimasukkan dalam composting bag. Sampah makanan yang sudah diolah, plastik, dan bahan anorganik lainnya sulit diuraikan dengan mengompos. Perlu dicatat juga, bahan makanan seperti daging, tulang, dan kotoran anjing atau kucing, tidak bisa dijadikan kompos, karena dapat mengundang bakteri penyakit.

Agar mempermudah pengumpulan sampah organik, Anda bisa meletakkan composting bag di halaman belakang dengan akses ke dapur yang mudah. Begitu selesai memotong sayur dan bahan-bahan lain, Anda bisa langsung memasukkannya dalam composting bag. Cara mengompos yang baik bisa dilihat di link Waste4Change berikut ini.

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami