
Polusi udara saat ini menjadi momok menakutkan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama yang tinggal di kota-kota besar.
Seperti yang akhir-akhir ini baru terjadi, yakni masalah polusi udara yang menyelimuti langit kota Jakarta. Menurut pantauan IQAir hari ini, Kamis 31 Agustus 2023 pukul 14.55, kualitas udara Jakarta masih berstatus tidak sehat dengan indeks mencapai 173 AQI US.
Penyebab Polusi Udara



Menurut urbanhealth.org.uk, sebanyak 70% penyebab polusi yang terjadi di kota adalah berasal dari kegiatan yang menyebabkan debu dan asap seperti pemanasan gedung, konstruksi, dan lalu lintas kendaraan berbahan bakar fosil.
Parahnya lagi, bahan bakar fosil saat ini menjadi 60% penyebab utama polusi udara menurut CNBC.
Dengan polusi yang kian buruk tentunya menyebabkan beberapa dampak buruk yang dirasakan bagi warga sekitar.
Salah satu dampak buruk yang akan terjadi jika polusi udara sudah parah adalah berkurang harapan hidup manusia.
Menurut studi dari Energy Policy Institute di University of Chicago menunjukkan bahwa polusi udara bisa memotong harapan hidup manusia sampai 2,2 tahun.
Efek ini lebih parah dari merokok yang memotong harapan hidup 1,9 tahun, Alkohol dan narkoba yang memotong harapan hidup sembilan bulan, air kotor yang memotong harapan hidup 7 bulan, HIV/AIDS yang memotong harapan hidup empat bulan, malaria yang memotong harapan hidup tiga bulan, dan konflik senjata atau teroris memotong harapan hidup tujuh hari.
Dampak Polusi



Dampak ini tentunya sangat buruk bagi keberlangsungan hidup manusia kedepannya. Selain itu, penyakit-penyakit mematikan bisa lahir dari polusi udara. Berikut daftarnya:
- Kanker
- Penyakit sesak nafas seperti: chronic obstructive pulmonary disorder (COPD), cystic lung disease, dan bronchiectasis
- Struk
- Serangan Jantung
- Penyakit otak seperti: Alzheimers dan dementia
Selain berdampak ke sisi kesehatan, polusi udara juga akan berdampak kepada ekonomi suatu daerah.
Salah satu contoh dari dampak ini adalah pada tahun 2022 lalu, dilansir dari liputan6.com ketika Chiang Mai harus kehilangan 50% pendapatannya karena polusi udara yang disebabkan oleh asap polusi yang memburuk setiap tahunnya.
Selain menurunnya pendapatan dari sektor pariwisata, Chiang Mai juga diserbu wabah penyakit pernapasan. Seorang spesialis penyakit pernapasan bernama Dr Nitipatana Chierakul mengatakan bahwa kebanyakan masyarakat disana mengidap penyakit nyeri dada serta batuk-batuk.
“Kebanyakan mereka mengalami kesulitan bernapas. Selama setidaknya tiga bulan, pasien yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya dapat berjumlah hingga 80 persen dari beban kasus departemennya.” ucapnya dikutip dari Liputan 6.
Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Dunia Tahun 2022



Selain Chiang Mai tentunya ada banyak kota yang kondisinya tidak jauh berbeda yang masuk dalam daftar. Sayangnya, kota-kota terpolusi di dunia didominasi dari benua Asia.
Daftar kota terpolutan ini diambil dari survey yang dibuat oleh perusahaan teknologi yang berfokus pada kualitas udara bernama IQAir.
Lantas kota apa saja yang masuk dalam daftar tersebut, berikut daftarnya:
Legenda PM2.5 | ||||||
0-5 | 5.1-10 | 10.1-15 | 15.1-25 | 25.1-35 | 35.1-50 | >50.1 |
Memenuhi panduan WHO | Melampauai 1 hingga 2 kali lipat | Melampaui 2 hingga 3 kali | Melampaui 3 hingga 5 kali | Melampaui 5 hingga 7 kali | Melampaui 7 hingga 10 kali | Melampaui lebih dari 10 kali |
Ranking | Kota | 2022 |
1 | Lahore, Pakistan | 97.4 |
2 | Hotan, China | 94.3 |
3 | Bhiwadi, India | 92.7 |
4 | Delhi (NCT), India | 92.6 |
5 | Peshawar, Pakistan | 91.8 |
6 | Darbhanga, India | 90.3 |
7 | Asopur, India | 90.2 |
8 | N’Djamena, Chad | 89.7 |
9 | New Delhi, India | 89.1 |
10 | Patna, India | 88.9 |